🦊 11 💙

4.6K 99 22
                                    

“Aku gatal sekali ingin pamer kepada semua orang kalau pacarku itu secantik kau.”

Pergerakan tangan Karina yang hendak menuangkan deterjen ke dalam mesin cuci terjeda dulu. Ia menoleh kepada Yeonjun yang sedang memasak ramen di dapurnya.

 Ia menoleh kepada Yeonjun yang sedang memasak ramen di dapurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Gombal kau.”

“Siapa yang gombal? Aku serius, Karina. Aku juga mau sesekali itu memposting foto di sosial media berdua denganmu, jangan sendiri terus seperti orang jomblo.”

Dari awal resmi pacaran hingga sekarang sudah jalan dua bulan, Yeonjun memang ngebet sekali ingin hubungan mereka itu go public. Tapi Karina tetap menolak dengan alasan tak enak kepada Jennie.

Lancang dan kurang ajar saja rasanya seorang kacung berpacaran dengan putra mahkota, begitulah pikirnya.

“Maaf.” setelah mesin cuci itu mulai mengguwer pakaian kotornya, Karina mendekat dan memeluk Yeonjun dari belakang. “Aku hanya belum siap.”

“Kapan siapnya, hmm?”

“Entahlah, yang jelas bukan sekarang. Fokus dulu saja pada karirmu. Aku akan selalu mendukungmu di belakang layar.”

Yeonjun berbalik dan balas memeluk pinggang ramping wanitanya. “Ya sudah, kalau ini yang membuatmu nyaman, tak apa. Tapi aku yakin ibuku tidak akan mempermasalahkan hubungan kita jika seandainya dia tahu.”

“Hmm... Semoga saja. Kasih aku waktu ya?”

“Baiklah.”

Karina mendongak dan Yeonjun menunduk. Mereka senyum-senyuman dulu. Saat Yeonjun memiringkan kepalanya untuk melumat bibir mungil itu, di sanalah Karina buru-buru menyingkir.

“Jangan dulu menciumku.”

“Kenapa memang? Sebelum ke sini aku sudah gosok gigi, serius.”

“Ya, tapi masalahnya aku belum. Kalau begitu aku mau mandi dulu ya? Titip cucianku sebentar.”

Karina langsung melesat cepat ke kamarnya. Sebelum pintunya ditutup, sengaja ia melemparkan flying kiss dulu untuk pacarnya di sana.

Yeonjun blank di tempat tertembak peluru cinta. Lima detik kemudian ia tersadar lalu berpura-pura menangkap lope terbang itu di sekitarnya, dan menuangkannya ke dalam panci untuk diaduk bersama ramennya.

“Hahaha...” ujung-ujungnya dia terbahak sendiri, sadar kalau kelakuan dia dan Karina tadi cringe sekali.

Tapi tak apa, namanya juga pasangan yang sedang dimabuk asmara. Mau bagaimanapun juga akan selalu terasa indah, dan kini mereka berdua sedang mengalaminya.


































.

.

.

Setelah selesai mandi dan menjemur cucian, Karina yang memakai kaos longgar dan celana pendek sepaha itu menghampiri pacarnya di depan televisi dengan semangkok es krim di tangan.

The Model || YeonRina [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang