Dilarang keras mengcopy sebagian atau seluruh isi cerita dengan kesengajaan. Hargai usaha orang dalam pembuatan cerita ini.
***
Orang orang mulai berdecih ketika aku dan dia lewat. Tidak ada lagi suara menyebalkan yang dulu mengisi telingaku setiap hari. Kini yang ada hanya kata kata yang lebih menusuk dan tajam lagi daripada miliknya.
Bahkan dia hanya tertuduk pasrah sambil mengepalkan tangannya ketika dia diperlakukan sama sepertiku.
Orang orang memanggil kami dengan sebutan... Manusia sampah
***
BUK!!!
Suara tubrukan yang cukup keras itu menghentikan kegiatan seluruh murid di Aula Besar. Kepala mereka sibuk menengok sana sini untuk mencari sumber suara.
"Menyingkirlah sejauh mungkin, sampah!!" Teriak seorang anak lelaki berambut coklat kepada seorang lelaki berambut pirang platina.
Lelaki itu hanya terdiam menunduk ke arah lantai dengan sorot mata lelah. Baru saja tangannya akan menggapai nampan berisi makanan miliknya yang terjatuh, sebuah kali menendang nampan itu menjauh darinya dan menyebabkan isi nya berhamburan di lantai.
PRANG!!! Lagi lagi terdengar suara yang memekakkan telinga. Suara itu tidak terlalu jauh dari tempat sebelumnya.
Seorang gadis berwajah mirip anjing pug meludah dan berlalu dengan santainya setelah menabrak seorang gadis lain hingga terjatuh.
Hermione-nama gadis yang ditabrak tadi-menatap nampan makanannya yang kini sudah hancur sambil mengatupkan mulutnya keras.
Tanpa repot repot memungutinya, ia berdiri seraya mengibaskan kotoran di seragamnya dan beranjak pergi dari sana tanpa mempedulikan lagi tatapan sahabatnya-ralat, mantan sahabat.
***
Hermione mendesah lelah. Sudah setengah tahun semuanya berjalan seperti ini.
Memang benar dia memiliki peran besar dalam melangserkan pemerintahan kejam Voldemort pada para penyihir hitam. Namun karena putusan kementrian baru, mendadak semua terasa sia sia.
Keputusan baru itu menyatakan bahwa derajat seorang muggleborn akan disetarakan dengan para keturunan death eaters yang artinya derajatnya sama kotornya dengan dulu. Bahkan bertambah parah dengan adanya keputusan itu.
Harry yang mencoba membantah dengan mengatas namakan segala jasa dan bantuannya tidak digubris. Malahan Harry diharuskan menjauhiku agar keluarga Weasley tidak ikut terjerat. Jadilah persahabatan mereka yang turut menjadi korbannya.
Dia melihat ke langit di atasnya sambil bersandar pada batang pohon di sekitar danau hitam. Dibalik pohon itu, duduklah manusia lain yang juga sedang menatap ke langit
Mereka menarik lengan seragam mereka keatas memperlihatkan tanda mereka masing masing.
"Mudblood" dan "Death Eaters"
Mereka menatap kosong pada tanda mereka masing masing lalu menghela nafas. Helaan nafas yang terdengar keras dan bersamaan itu sama sama menyadarkan mereka kalau bukan hanya mereka yang berada disini.
"Malfoy?" Hermione mengernyit begitu menemukan pemuda berambut pirang itu tengah menatapnya datar.
"Yes?"
"Ha?" Tanya Hermione dengan wajah bodoh.
"Maksudku adalah... Ada apa?" Pemuda itu menghela nafas merasakan energi nya terkuras hanya dengan menemani gadis itu bercakap cakap ria.
"Tidak. Ternyata kau juga merenung disini" jawab gadis itu
"Merenung? Please jangan kau gunakan kosakata bodoh seperti itu di depanku" balas Draco kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
[OSS] Dramione Love Story
Short StoryBerisikan cerita one shoot Dramione yang diperuntukkan pada readers yang ingin kangen-kangenan pada Dramione namun malas menunggu updatean cerita seri saya yg lama... Dont forget to vomment... Copyright ©2015 poppytata