Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi cerita!
***
Hermione menggeliat kesal di ranjangnya sekali lagi. Entah sudah kebera ratus kali ia mengubah posisinya. Namun hal itu tidak juga membuatnya lekas tidur.
Sudah 3 tahun. Malam hari sudah menjadi musuhnya selama bertahun tahun ini. Ia benci ketika matahari kembali tenggelam menyinari belahan dunia lain. Rasanya ia ingin terbang ke negara lain yang saat itu tengah mendapat sinarnya. Mengejar matahari.
Hah betapa konyolnya ia. Sekarang ia sudah mulai melantur akibat terlalu mengantuk.
Kau tahu ini disebabkan oleh apa? Ya, karena perang habis-habisan itu. Ini bukan keadaan dimana ia bermimpi buruk karena horror pada malam itu.
Tidak ini tidak sesederhana itu. Ini lebih rumit dari yang terjadi. Bahkan sebelum bisa tidur ia sudah mendengar dengung di kepalanya. Dengung yang mau tidak mau menghentikannya dari tidur yang bahkan belum ia mulai.
Ia akan seperti itu berhari-hari kedepan dan jatuh tertidur saat tubuhnya sudah benar-benar kelelahan.
Ini buruk. Ya, tanpa diceramahi Ginny panjang lebar pun Hermione sudah tahu. Hanya Ginny dan Harry yang mengetahui kelainannya 3 tahun terakhir ini.
Ia harus mencari cara bagaimana agar ia bisa tidur nyenyak lagi. Harus. Dengan gontai ia meraih mantel coklat madunya dan memakai boot hitam miliknya sebelum keluar dan bergelut bersama udara malam di musim dingin yang bahkan di bawah suhu terdingin di sepanjang musim dingin tahun ini.
Hermione hanya mengikuti kemana kaki kaki panjangnya membawanya. Kakinya membawanya berjalan menjauhi rumah yang ia sewa setengah tahun lalu. Bekerja di Kementrian sihir membuatnya mencari tempat menetap yang dekat dengan tenpat itu.
Salju sudah menebal membuat Hermione sedikit kesulitan saat berjalan melintasi jalan setapaknya.
Rasa lelah dan mengantuk membuatnya tanpa sadar menabrak sebuah tubuh besar yang sama tak fokus nya dengannya.
Karena terlalu lelah dengan keadaannya sekarang, Hermione membiarkan saja tubuhnya jatuh terbaring diatas empuknya salju tebal itu. Tapi sebagai balasannya, rasa dingin langsung menusuk punggungnya yang sudah mengenakan mantel itu.
Lama Hermione terbaring mengumpulkan tenaga dan niat hidupnya kemudian bangun dan berniat bicara dengan manusia yang ditubruknya tadi.
Hah ya ampun. Ternyata kondisi pria itu lebih mengenaskan darinya.
Pria itu juga terbaring di dekatnya dengan mantel setengah terbuka dan wajah berantakan karena tidak bercukur.
Matanya sayu dan merah. Kulitnya tak sehat menandakan pria itu jarang tidur nyenyak dan wajahnya tidur. Belum lagi rambut pirangnya yang berantakan mengingatkan Hermione akan keturunan Klan Malfoy yang SECARA MENGEJUTKAN ADALAH PRIA YANG KINI TENGAH IA TATAPI
"MALFOY?!" pekiknya cukup keras membuat manusia yang ia panggil sedikit meliriknya
***
Beberapa waktu sebelumnya, Draco yang emosi ketika ia menemukan dirinya lagi-lagi tidak dapat tidur malam ini keluar dari Mansionnya dan menendangi salju di sepanjang jalan.
Kini wajahnya sama gembelnya dengan gelandangan. Sudah berminggu-minggu ia biarkan wajahnya berantakan tanpa dicukur.
Ditengah kelelahannya meratapi semua kegilaannya ini, tabrakan keras dari seseorang menelentangkannya diatas salju. Ia menutup matanya, mendadak mengantuk. Tapi ia tahu pasti suara dengungan itu akan kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
[OSS] Dramione Love Story
Short StoryBerisikan cerita one shoot Dramione yang diperuntukkan pada readers yang ingin kangen-kangenan pada Dramione namun malas menunggu updatean cerita seri saya yg lama... Dont forget to vomment... Copyright ©2015 poppytata