Amo(u)rtentia

10K 681 17
                                    

Dilarang meng copy sebagian atau keseluruhan isi cerita!! Hargai pembuat cerita.

And my lovely followers? Please don't unfoll me because i hope we are respecting each others... gua ga unfoll lu, jd lu jg jgan gituin gue laah. Oke? No offense... thanx

'-'-'-'

Ini misteri...

Sudah beberapa hari ini dia bersikap aneh. Dia menguntitku kemanapun aku pergi... Ungh ini membuatku frustasi... grrr....

Bahkan disaat jam makan seperti ini saja aku harus diam diam duduk di Great Hall dan sebisa mungkin tidak mengundang perhatian orang. Sial. Aku bisa mati kalau sampai si pirang itu menemukan ku lagi. Ck!

"Hahah biarkan saja. Dia jadi menggemaskan kalau begitu." Ginny sialan. Sialan. Dia benar benar fake friend...

Disituasi siaga 1 seperti ini dia bisa bisanya mengucapkan kalimat menggelikan macam itu?!

Dengan kejamnya dunia melakukan hal ini padaku. Hal menggelikan nan menyebalkan yang terjadi paling parah dalam 17 tahun hidupku. Ini benar benar parah.

"Lumayan untuk latihan mental. Dengan melihatnya seperti itu, aku jadi sadar Mione, kalau kiamat itu memang sudah benar benar dekat" komentar Ron.

Dengan pelototan maut Hermione, Ron sukses terdiam dengan bibir berkerut menyedihkan. Ckck pria malang.

Hermione menelungkupkan kepalanya di atas lipatan kedua lengannya menghadap kemeja di aula besar. Melihat betapa menyedihkannya dia saat ini.

Hermione bertambah heran ketika didengarnya mulai banyak suara berdengung yang seperti lebah. Oh astaga. Kenapa sih? Pikirnya. Tidak bisakah mereka diam saja. Membuat kepala Hermione yang sudah pusing menjadi semakin pusing segala.

Ia mengangkat kepalanya perlahan dan seperti terkena serangan asma, ia mulai megap megap karen tipisnya udara yang ia hirup. Rasanya juga bola matanya ingin keluar dari rongganya

Pasalnya, dihadapannya kini sudah duduk seorang Draco Malfoy. Pemuda itu menopang dagunya dengan kedua tangannya sambil melemparkan tatapan intens ke kedua bola matanya.

Ugh dia mulai lagi
erang Hermione merana dalam hatinya.

Inilah bencana yang gadis itu maksud setiap hari. Pemuda bersurai pirang didepannya ini sudah beberapa hari belakangan selalu bersikap menyebalkan. Selalu saja ia menguntit Hermione kemana pun gadis itu pergi.

Bahkan hal itu banyak mengundang berbagai persepsi orang. Selama ini Dravo dikenal sangat anti terhadap Mud-blood... tapi kenapa ia mau mengejar ngejar Hermione seperti ini?

Kesimpulannya hanya satu, mungkin pemuda itu meneguk ramuan Amortentia. Tapi si murid berbakat abad ini bahkan belum memikirkan kemungkinan itu. Oh Hermione yang malang. Berurusan dengan Draco membuat kepalanya tidak bisa bekerja dengan baik.

Dan beginilah jadinya. Hermione hanya bisa melarikan diri. Lagi dan lagi secara terus menerus. Mungkin hingga beberapa hari kedepan.

Hermione berjalan cepat disepanjang koridor dan mengumpat dalam hati karena orang yang ingin di hindarinya masih terus saja mengikutinya.

Kemudian ia berhenti tiba tiba.

"Sudah cukup Malfoy! Apa sih mau mu sebenarnya?!" Pekiknya kesal hingga wajahnya pun ikut memerah.

Dengan polosnya Draco hanya menyahut sekenanya.

"Aku hanya ingin kau berhenti lari dariku. Memangnya aku ini bakteri? Dan bukankah sudah kukatakan kemarin dan kemarinnya lagi, panggil aku Draco saja.."

[OSS] Dramione Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang