Please Marry My Father (2)

5.9K 580 20
                                    

Dilarang meng copy sebagian atau keseluruhan isi cerita!! Mohon hargai usaha author untuk memikirkan alur cerita ini...

***

Hermione masih menunggu Draco membuka suaranya. Sedang pria itu masih menatap lurus pada anaknya.

"Baiklah. aku mengijinkannya. Apa ada syarat khusus yang kau ingin ajukan?" Tanya Draco.

"Tidak ada, Sir. Hanya saja.. bayar saja aku sesuai dengan hasil pekerjaanku. Dan tolong jangan menyuruhku memakai seragam pengasuh. Aku tidak mau" jawab Hermione.

"oke tidak masalah. Untuk gajimu, kau tidak perlu khawatir. Apa masih ada lagi maumu Luce?" Tanya Draco kini pada putrinya.

"Daddy... aku mau aunty tinggal dengan kita..." kata Lucy pelan.

Draco menghela nafasnya sejenak.

"Dimana rumahmu? Tinggal dengan siapa?" Tanya Draco tidak sabaran.

"Aku tinggal berdua dengan sahabatku di flat di daerah utara. Orangtua ku sudah lama dipanggil" jawab Hermione spontan.

"Baiklah, kau tinggal di rumah kami saja. Jaga Lucy baik-baik selama aku bekerja sehingga dia tidak sembarangan bermain di kantorku" perintah Draco. Hermione tidak membantah, menurutnya tinggal di rumah Draco bukanlah hal yang buruk. Lagipula dia tinggal disana untuk bekerja bukan?

Draco mengambil ponselnya yang bergetar dan membaca pesan yang masuk.

"Sweetheart, tante Diany sedang ada urusan, jadi makan bersama nya kita ubah lain hari ya.." kata Draco pada Lucy yang hanya ditanggapi oleh diam. Draco kembali menjalankan mobilnya.

Lucy hanya terdiam daritadi. Baginya ketidaksanggupan Diany untuk makan siang bersama mereka adalah anugerah yang indah dari Tuhan. Dia tidak suka pada tante itu. Dan senyumnya mulai tertarik begitu sebuah pemikiran berhinggap didalam kepala kecilnya.

Dia percaya, cepat atau lambat, kakak cantik yang ada di kursi belakang itu akan menjadi mommynya. Dan kata Daddy, jika ia ingin mendapatkan apa yang dia inginkan, Lucy hanya perlu menjadi anak baik dan menunggu hal tersebut terwujud. Ibu peri nya pasti akan bekerja. Well, setidaknya itulah yang ia percayai selama ini.

***

Tidak perlu berlama-lama Hermione pun sudah masuk ke rumah Draco dan tinggal disana. Setiap pagi, memandikan Lucy dan membuatkan sarapan untuk Lucy dan Draco sudah menjadi kebiasaannya. Dia cukup menikmati pekerjaan barunya. Tidak begitu melelahkan, gajinya besar, dan yang paling penting, Lucy tidak seperti anak kecil menyebalkan di luaran sana. Saat sedang gembira, anak itu cukup menyenangkan bagi Hermione.

"Sampai jumpa Daddy... Aunty..." pamit gadis itu saat Draco dan Hermione mengantarkannya ke sekolahannya.

Tinggallah mereka berdua saja di mobil itu.

"Pindahlah ke depan sini" perintah Draco.

Hermione mengangkat sebelah alisnya.

"Hei, aku ini bukan supirmu, kau tahu?" Desis Draco. Ahhh akhirnya Hermione mengerti maksudnya.

Ia bergegas keluar dari pintu belakang dan masuk ke kursi di sebelah Draco. Tak lama Draco tancap gas menuju ke rumahnya untuk menurunkan Hermione kemudian berangkat ke kantornya.

Hermione memulai pekerjaannya untuk membersihkan rumah. Sebenarnya rumah ini punya banyak pelayan. Namun kerja nya tidak becus menurutnya. Jadilah saat Hermione membicarakannya dengan Lucy, anak itu dengan gampangnya menyuruh Daddy nya untuk memindahkan pelayan itu kemana pun yang memungkinkan.

Jadilah Hermione merangkap menjadi kepala pelayan selain menjadi penjaga Lucy.

Pekerjaannya memang tidak jauh berbeda dengan pembantu. Tapi dia tidak berkecil hati. Selama ia bekerja dengan baik dan digaji dengan baik kenapa tidak.

[OSS] Dramione Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang