Dilarang menyalin sebagian atau keseluruhan isi cerita!!
"Aku berangkat!!"
Sebuah suara mengawali cerita baru pada pagi hari itu.
Setelah suara pria tadi menghilang bersama dengan suara langkah kaki sang pemilik suara, seorang wanita mendesah sedih. Kesedihan telah ia sembunyikan bahkan sebelum pria itu berpamitan dengan cara yang sangat jauh dari kata menyenangkan.
Tidak ada lagi kecupan selamat tinggal yang selalu ia dapatkan di minggu minggu sebelumnya. Sudah beberapa minggu ini suaminya itu pergi ke kantor dengan tergesa gesa dan pulang larut malam.
Hermione nama wanita itu. Ia memutuskan untuk tidak mengambil pusing. Ia sangat sangaaat mencintai dan mempercayai pria yang telah menemaninya selama hampir 3 tahun ini.
Jadi setelah semua terjadi, ia memutuskan untuk menunggu Draco menjelaskan semuanya padanya tanpa paksaan.
Dering telepon yang berasal dari ruang tamu menyentaknya. Ia segera berlalu untuk mengangkat telepon yang terus berdering itu.
Mungkin itu Ginny pikirnya.
"Halo.."
"Hai, Mione!" Pekik Ginny sahabatnya dari seberang sana.
"Ada apa Gin?" Tanya Hermione pada sahabatnya.
"Aku ingin mengajak kau dan Draco berlibur bersamaku dan Harry di villa Ron!! Kau ingin ikut?" Tanya Ginny bersemangat.
"Aku... entahlah, Gin. Draco... dia.. akhir akhir ini begitu sibuk. Aku ragu dia sempat" jawab Hermione sedikit sedih.
"Hei... ada apa Mione? Kau tahu aku selalu ada untukmu kan? Ceritakanlah..." Ginny menenangkan Hermione yang terdengar sangat tertekan.
"Draco... dia sepertinya mulai muak padaku... kau tahu sendirikan.. setelah hampir tiga tahun pernikahan kami, aku sama sekali belum bisa memberinya keturunan. Harry sudah punya 2 anak. Ron pun begitu. Aku yakin dia juga ingin menggendong sendiri putra putrinya." Cerita Hermione dengan suara bergetar menahan tangis.
"Oh jangan itu lagi, Granger." Hermione yakin pasti sahabat baiknya itu kini tengah memutar bola matanya dengan malas.
"Aku tahu... Dulu Draco dan kalian semua sudah mengingatkanku soal ini... tapi aku tidak bisa menahan diri untuk memikirkannya" balas Hermione.
"Sudahlah.. lebih baik kau membawakan makan siang untuknya. Siapa tahu ia hanya sedang bad mood" saran Ginny
Seperti baru mendapat pencerahan Hermione langsung tersenyum lebar.
"Terimakasi atas saranmu, Ginny."
"Sama sama Mione. Sudah dulu ya. Sampai jumpa"
Mereka pun mengakhiri kegiatan bertelepon mereka.
Setelah meletakkan kembali telepon pada tempatnya, Hermione mengarah ke dapur untuk memasak makanan kesukaan Draco. Dengan riangnya ia memotong motong, membumbui dan merebus daging ayam kesukaan Draco.
Setelah semuanya beres, ia kembali ke kamarnya dan berpakaian sambil bersiul senang. Dia penasaran bagaimana tampang Draco saat nanti melihat dirinya berada di kantornya.
Dengan senyum merekah, ia meraih kunci mobilnya dan segera melesat ke kantor Draco. Untungnya hari ini tidak macet sehingga Hermione bisa sampai disana dalam kurun waktu kurang dari setengah jam.
Dia kembali tersenyum saat melihat sekretaris Draco.
"Renata, aku ingin mengunjungi Draco sebentar" kata Hermione.
KAMU SEDANG MEMBACA
[OSS] Dramione Love Story
Short StoryBerisikan cerita one shoot Dramione yang diperuntukkan pada readers yang ingin kangen-kangenan pada Dramione namun malas menunggu updatean cerita seri saya yg lama... Dont forget to vomment... Copyright ©2015 poppytata