Please Marry My Father (3)

7.9K 636 63
                                    

Dilarang meng copy sebagian atau keseluruhan isi cerita. Hargai yang sudah membuat cerita!

***

Keadaan Lucy sudah jauh membaik dalam beberapa hari ini

Namun anak itu masih saja kurang mau berbicara. Sikap cerianya seolah hilang saat Draco mendekat masuk dalam teritorinya.

Bahkan Hermione sudah lelah menasihati anak itu agar menghentikan sikap yang seperti itu pada Daddynya sendiri.

Setiap kali Hermione membuka mulut untuk membicarakan masalah itu, Lucy selalu mengalihkan pembicaraan.

Draco sendiri sangat sibuk beberapa hari belakangan. Ia harus menyelesaikan segala pekerjaannya mengingat akhir tahun sudah semakin mendekat.

Sore hari, disaat Draco paling lelah, Hermione menyambutnya dan langsung membawakan tas kerja Draco sehingga pria itu bisa melepas jasnya lalu mencari putri kecilnya.

Sudah lebih dari sepekan mereka tidak bicara. Ia sudah memutuskan untuk menghentikan perang dingin konyol itu saat ini juga.

Maka dengan mantap ia berjalan menuju ke kamar putrinya yang terletak di lantai dua, tepat disebelah kamar tidurnya sendiri.

Didalam, Lucy tengah menatap foto mommy kandungnya yang ia ambil dari kamar Draco sambil mengobrol kecil. Draco mengurungkan niatnya untuk masuk kedalam. Akhirnya ia hanya berdiam diri di celah pintu dan menguping apa yang akan di ucapkan anaknya.

"Mommy.. maafkan Luce karena mendiamkan Daddy ya.. tapi, aku tidak mau Daddy dekat-dekat dengan aunty jelek itu.. Luce tidak suka dengan dia..." bisik Lucy dengan mulut menyun yang menggemaskan.

Sedang asik menguping, Draco dikejutkan oleh tepukan ringan di pundaknya. Ia sampai melompat di tempat, takut Lucy mengetahui keberadaannya ia segera meletakkan telunjuk di bibirnya memberi tanda pada Hermione agar tidak bicara.

Hermione menaikkan sebelah alisnya. Draco menarik Hermione mendekat kearah pintu sehingga mereka berdempetan mendengarkan ocehan Lucy didalam sana.

"Tapi mommy, aku senang sekali karena sekarang ada yang menjagaku. Kau tahu, dia sangat cantik. Namanya Her-mi-on ungh kurasa salah. Her-mai-o-ne. Ya seperti itu mengucapkannya.

Huh nama yang sulit disebutkan. Aku sih inginnya memanggilnya mommy. Aku tidak bermaksud menggantikan mommy kok. Hanya saja, kan mommy sudah tidak mungkin mendongengiku dan mengajakku memanggang kue.

Jadi lebih baik aku ditemani oleh mommy kedua. Tapi mommy, dia begitu baik. Tidak penuh kepalsuan sepertu teman wanita daddy selama ini"

Hermione melirik ke arah Draco yang juga sedang meliriknya.

Dengan canggung mereka kembali fokus untuk menguping celotehan Lucy.

Ahh Draco benar-benar merindukan celotehan riang Lucy.

"Dia tidak palsu karena dia tidak berbaik baik kepadaku didepan Daddy dan menjahatiku saat tidak ada Daddy...

Entahlah aku hanya suka padanya. Dia tidak menganggapku sebagai anak kecil yang tidak bisa apa-apa. Dia selalu mengajakku bicara seolah-olah aku adalah temannya... dan aku suka diperlakukan seperti itu.

Dan lagi, dia tidak genit pada Daddy. Dia hanya tulus menjagaku selama Daddy bekerja. Juga, dia sangat pandai memasak. Hmm sayang sekali aku belum pernah memakan masakan mommy.

Mommy, apakah boleh aku menganggap aunty itu sebagai mommy ku juga? Aku sedih karena akhir akhir ini Daddy tidak memperdulikanku lagi, hiks..."

Kedua nya terlalu terkejut saat tahu bahwa gadis kecil itu sekarang sedang terisak.

[OSS] Dramione Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang