Indah Pada Waktunya

107 8 3
                                    

Bagian 23

Hari pun sudah semakin gelap, namun Olga sama sekali belum menemukan keberadaan Jessica dimana, dan yang lain pun masih mencari keberadaan Jessica ...
“Ini yang gw takutin, awal nya kita cari Jessica sekarang malah kita juga cari si Olga yang gak kunjung balik”
“sabar ky, loe kaya gak tau dia aja watak nya gimana”
“semoga mereka berdua gak kenapa-kenapa ya, dan semoga bisa segera di temukan” ucap Tika
“amin ..”
“terus kita mau cari kemana lagi, gak mungkin kan kita masuk hutan sementara ini udah malam”
“sebaiknya kita tunggu petugas yang lain dulu dan semoga mereka dapat informasi tentang keberadaan Jessica dan juga Olga”
“iya ..”
“ya ampun Jess loe dimana sih”
“sabar ya, kita harus yakin kalau temen kita itu selamat”
“iya ..”
“hari ini kamu membuktikan kembali bahwa kamu benar-benar mencintai Jessica bahkan kamu rela pertaruhkan diri kamu hanya untuk mencari Jessica, andai aku bisa memiliki kamu lagi ga mungkin aku gak akan lepaskan kamu”gumam Zoya
“kamu beruntung Jess punya pacar seperti Olga yang bener-bener bertanggung jawab dan gak mau kehilangan kamu bahkan sampai dia rela menghilang seperti ini hanya demi mencari kamu” gumam Tika
Di tempat lain, di tepi sungai Olga pun berhasil keluar dari sungai itu dan sekarang ia sudah ada di daratan, hujan masih terus mengguyur di tempat tersebut namun Olga tak akan menyerah begitu saja ...
“jess ... kamu dimana, kamu bisa denger aku kan .. jessicaaa ... !!” teriak Olga lagi dan lagi “badan gw udah mulai menggigil, tapi gw gak boleh nyerah gw harus bisa temuin jessica, tapi gimana caranya gw menyusuri area ini yah, mana perahu nya udah gak tau kemana lagi”
Olga memikirkan bagaimana ia bisa menyusuri tempat tersebut, karna di atas sungai itu ada hutan juga yang memang ada disana
“untung handpone gw gak mati banget, jadi bisa gw gunain buat penerangan” Olga mengecek handphone nya yang masih selamat karna tidak mati sama sekali namun sayang tidak ada sinyal “gak masalah kalau gak ada sinyal, yang penting ada penerangan buat gw cari Jessica”
Olga pun mulai menyusuri kembali di sisi sungai yang ada jalan kecil untuk bisa ia lalui, walau sudah malam ia tidak takut sedikitpun yang ia takutkan jika ia tidak bisa menemukan Jessica saat ini ..
“jess .. kamu dimana, Jessica kamu denger aku kan .. Jess ..”
Sudah hampir sejauh itu, Olga sama sekali belum menemukan keberadaan Jessica, Olga terus berjalan sampai ia hampir kelelahan karena sudah malam seperti itu pun ia belum menemukan Jessica. Matanya menangkap sesuatu yang jarak nya beberapa meter saja dari nya, langkah nya langsung bergerak cepat untuk bisa melihat apa yang ia lihat
“ya Allah .. Jess .. Jessica bangun sayang, ya Allah terima kasih karna engkau sudah mempertemukan aku dengan dia” akhirnya Olga bisa menemukan Jessica namun dalam keadaan pingsan “jess ini aku Jess, please bangun jangan tinggalkan aku, Jessica .. “
Jessica bisa di temukan oleh Olga dalam keadaan pingsan, dan Jessica terdampar di sebuah rerumputan di sisi sungai tersebut , banyak luka goresan di sekitar wajah Jessica ,tangan dan juga kaki nya
“Ya Allah, denyut nadi nya lemah .. Jess please bertahan ya, aku gak mau kamu ninggalin aku, Jessica ... “ tangis Olga
Olga menggendong tubuh jessica dan membawa nya ke atas dimana disana ada hutan, namun ia sedikit kesulitan untuk sampai disana
“jess, aku mohon kamu bertahan yah aku pasti menyelamatkan kamu dan bawa kamu keluar dari sini, Jess ... “
Tak ada pilihan lain untuk bisa menyelamatkan Jessica hanya dengan memberikan CPR
“jess maafin aku karna harus melakukan ini” Olga mulai melakukan CPR nya pada Jessica, sekali saja dan itu belum berhasil “jess please wake up” yang kedua Olga mencoba menekan dada Jessica agar segera sadar juga, namun tetap saja tidak berhasil “jess bangun, please .. jessicaaa ...” teriak Olga sambil memeluk Jessica “ayo bangun Jess jangan tinggalin aku kaya gini, aku janji sama kamu aku akan bawa kamu keluar, please Jess bangun” Olga kembali melakukan CPR untuk kedua kali nya “ya Allah tolong selamatkan dia ya Allah, hamba mohon ..  Jess, aku cinta sama kamu aku sayang sama kamu, please bangun, aku gak mau kehilangan kamu” dan yang terakhir Olga kembali mencoba melakukan CPR itu dan Allah pun menjawab doa nya
“uhuuukk ..”
“alhamdulillah Jess kamu sadar sayang .. ya Allah terima kasih” Olga langsung memeluk Jessica
“ka-mu ..”
“hei aku disini kamu gak usah takut lagi yah, aku akan bawa kamu keluar dari sini, kamu bertahan ya oke ..” Olga melihat jika Jessica sangat pucat dan sudah menggigil juga “ini kamu pake jaket aku yah, sebenernya basah sih tapi gak apa-apa yang penting kamu hangat, kamu masih kuat kan”
“a-ku coba ..”
“ayo pelan-pelan” Jessica mencoba berdiri namun ia sudah tidak sanggup lagi untuk berjalan
“hei .. udah jangan kamu paksa yah” Olga langsung menggendong Jessica
“kita mau kemana?”
“kita harus naik ke atas hutan itu dan kita gak mungkin disini terus Jess aku takut air sungai nya juga ikut naik kalau kita gak buru-buru pergi dari sini”
“turunin aku aja”
“ngga, aku gak bisa turunin kamu kaya gini kondisi kamu gak memungkinkan Jess, udah kamu tenang aja ya”
“kamu juga basah kuyup kaya gini”
“Jangan peduliin aku, aku masih bisa tahan oke ..”
“ga tapi”
“udah ayo, yang harus kamu lakukan hanya dukung aku aja untuk bisa naik ke atas yah”
“Iya ..”
Olga pun berusaha sekuat tenaga nya untuk bisa membawa jessica naik ke atas hutan itu, Jessica sendiri menyadari jika Olga sedikit lemah dan tenaga nya sudah hampir habis ..
“hei .. udah turunin aku yah, aku akan naik sendiri”
“ngga .. aku akan bawa kamu naik ke atas”
“Ga, lihat kondisi kamu juga dong”
“aku gak apa-apa aku masih kuat kok”
“please jangan di paksa, aku juga udah kuat karna sekarang aku gak takut lagi karna ada kamu”
“kamu yakin”
“iya, aku yakin ..”
“oke ..” Olga pun menurunkan Jessica, namun Jessica masih sedikit sempoyongan “tuh kan aku bilang apa, udah makanya jangan di paksa”
“I’m oke .. please, percaya sama aku”
“yaudah kalau gitu, aku coba naik duluan nanti aku bantu kamu buat naik yah”
“oke ..”
Olga berusaha mencari sedikit jalan untuk bisa sampai ke atas sana, dan ia berhasil naik ke atas dengan sedikit dahan pohon yang ada disana
“jess .. ayo naik pegang tangan aku dan jangan kamu lepasin”
“iya ..”
“sedikit lagi kamu pasti bisa” dan akhirnya mereka berdua bisa naik dan terbebas dari sungai itu, hujan masih mengguyur tempat itu
“Kita kemana sekarang,ini gelap banget”
“kamu percaya sama aku yah, kita cari jalan atau tempat untuk bermalam karna kalau kita disini terus itu gak mungkin”
“aku takut, ini gelap sekali”
“hei kamu gak usah takut lagi yah, ada aku disini aku selalu di samping kamu dan aku gak akan lepasin kamu” Jessica mencengkram kuat lengan Olga karna ia sangat takut dengan kegelapan “gw lupa kalau jessica takut sama kegelapan” gumam olga “kalau kamu takut kamu merem aja ya”
“iya ..”
“jangan lepasin tangan kamu apapun yang terjadi, oke ..”
“oke” mereka terus berjalan sampai menemukan jalan keluar dari hutan itu
“kamu masih kuat Jess?”
“aku udah gak kuat, lemes banget”
“yaudah, sekarang kamu naik ke punggung aku”
“ngga ..”
“jess .. ayo naik gak apa-apa kok”
“aku tau kamu juga capek”
“aku masih kuat kok, kamu gak usah khawatir ya”
“tapi ..”
“Jess ayok naik, jangan buang-buang waktu kita di hutan ini yah kita harus cepet-cepet keluar dari sini”
“oke ..” akhirnya Jessica pun mau naik ke punggung Olga
“Ya Allah kuatkan hamba ..” gumam Olga “kalau kamu masih takut kamu tetep merem ya”
“kalau aku merem terus yang ngasih cahaya nya siapa?”
“Oh ya aku lupa, oke ..”
Olga terus berjalan menyusuri hutan itu langkah demi langkah, sampai ia menemukan cahaya lampu yang seperti nya itu rumah di tengah hutan itu ..
“Jess kamu liat kan di depan sana ada rumah”
“iya ga, kita kesana sekarang ya”
“oke, semoga ada penghuninya”
“turunin aja aku”
“udah gak apa-apa, nanggung”
“yank, please .. aku gak mau kamu kecapean”
“Oke ..”
Mereka langsung berjalan menuju ke arah rumah kecil yang kebetulan ada di tengah hutan itu, tangan Jessica masih tetap mencengkram lengan Olga karna ia masih takut ...
“Jess ternyata ini kaya semacam gubuk gitu”
“Iya, aku pikir ini rumah”
“gak apa-apa yah kita disini hanya untuk berteduh dan bermalam sebentar”
“Iya ..”
“untuk apa ada gubuk di tengah hutan kaya gini yah”
“ya mungkin buat mereka berteduh atau beristirahat”
“sepertinya .. udah ayo masuk”
“iya” mereka berdua pun masuk ke dalam gubuk itu
“kamu duduk dsini dulu yah”
“kamu mau kemana?”
“aku mau cari kayu bakar buat bikin api unggun, biar badan kita hangat”
“kamu mau cari kemana, ini lagi hujan dan pasti kayu pun pada basah”
“atau ngga aku cari sesuatu dulu yah supaya kita gak kedinginan, kamu berani kan tinggal sebentar disini”
“iya tapi kamu jangan lama-lama dan jangan jauh dari aku dan tempat ini”
“aku gak jauh kok, sekitaran sini aja”
“oke”
Olga mulai mencari sesuatu untuk bisa di bakar dan membuat tubuh mereka hangat selama berada disana, dan Jessica pun mencari sesuatu juga di dalam gubuk itu, dan yang ia temukan adalah beberapa dus dan juga ada sedikit kayu bakar dan air yang tersedia disana
“Alhamdulillah, ini berguna banget ...” lantas Jessica mengambil semua itu dan ia mulai menyediakan semuanya selagi menunggu Olga datang
“loh Jess itu kamu dapat dari mana?”
“ada di dalam sana”
“ya ampun ini bener-bener berguna buat kita”
“iya, makanya”
“yaudah sini biar aku nyalain aja kamu istirahat di atas aja”
“ngga, aku mau bantu kamu”
“udah gak apa-apa, ini Cuma sedikit doang kok”
“tapi kamu bisa kan”
“iya insa Allah bisa”
“oke ..” Olga mulai membentuk dan menyalakan api unggun dengan beberapa kayu dan juga kardus bekas yang memang ada di tempat itu ..
“Yeay .. Alhamdulillah nyala juga, ternyata kamu bisa juga yah nyalain api unggun nya hanya dengan pake kayu”
“waktu sekolah dulu kan diajarin kaya gini Jess”
“iya sih, aku pikir kamu lupa aja gitu”
“ya ngga lah, oh ya sini kamu agak deketan biar anget”
“Iya ..”
Gubuk itu hangat akan api yang sedang menyala, tangan dan kaki mereka pun sedikit dekat dengan api tersebut agar mereka hangat
“huh ..”
“masih dingin ya kamu”
“iya ..”
“bentar” Olga mencoba untuk mengarahkan tangan nya ke api dan ia tempelkan ke tangan Jessica, ia ulangi terus seperti itu “gimana, masih dingin”
“lumayan, ngga terlalu”
“oke”
“makasih yah”
“untuk apa?”
“untuk semua pengorbanan kamu hari ini”
“Ini belum seberapa Jess, andai aku cepat datang lebih awal mungkin kejadian ini gak akan terjadi”
“kamu kenapa datang kesini?”
“aku gak bisa tenang kalau sampai terjadi apa-apa sama kamu apalagi ada Zoya dan juga Gista”
“gista ..” Jessica mengingat beberapa jam yang lalu atas kejadian itu
“bilang sama aku dan jangan ada yang kamu sembunyikan lagi”
“apa?”
“ini semua karna Gista kan, dia yang udah celakain kamu sampai kamu terbawa arus sungai kaya gini”
“hmm ..”
“jawab aja IYA ..” Jessica menceritakan semua kejadian yang menimpa dirinya sampai ia tak sadarkan diri “aku udah duga pasti dia yang lakuin ini”
“biar ini urusan aku yah”
“ngga bisa, dia juga urusan aku Jess karna dia udah berani celakain kamu”
“ya justru itu biarkan dia urusan aku”
“aku gak terima aja setelah apa yang dia perbuat sama kamu, dia belum bisa berubah dengan begitu cepat seperti tadi makanya kamu jangan percaya dengan mudah nya kalau dia berubah, ya oke .. aku gak mau bahas dia lagi dalam situasi ini yang penting aku tau dia salah”
“hmm ... Kamu laper gak”
“sedikit sih, kenapa kamu laper yah”
“Iya, aku sarapan doang tadi pagi”
“ya ampun kasian pacar aku ini, hmm ... Coba aku cari sesuatu untuk bisa kita makan yah kamu tunggu disini”
“iya .. aku pinjem handphone kamu siapa tau ada sinyal biar yang lain tau kita disini”
“Good idea ..”
Jessica mencari sinyal untuk bisa memberikan pesan kepada teman-teman nya dan juga bantuan yang lain, sementara Olga mencari makanan yang bisa di makan ..
“Jess aku nemu singkong nih”
“serius ..”
“iya ..” Olga berjalan menuju ke arah Jessica namun sayang kaki nya menginjak sesuatu yang membuat ia kesakitan “aaahh .. aww ..”
“yank ..”
“aww .. sakit Jess ..”
“ya ampun kaki kamu ketusuk paku itu”
“aww .. euu ..” Olga mencoba mengeluarkan paku itu yang tembus ke sepatu nya dan mengenai kaki nya “aahh .. “
“kamu harus di obatin kalau ngga nanti infeksi”
“sakit Jess”
“sini” Jessica membawa Olga untuk duduk “kamu tahan ya aku mau coba cari daun-daun yang bisa jadi pereda rasa sakit kamu”
“ngga, kamu jangan kemana-mana ini udah malam”
“ngga bisa, ini luka kamu harus segera di obatin, kamu masih kuat nahan kan”
“ya ..”
“sebentar ya, kamu tunggu disini”
Jessica keluar dari gubuk itu untuk mencari sesuatu yang bisa mengobati luka yang ada di kaki Olga ..
“euuu .. sakit banget ini ..” darah di kaki Olga pun sudah mulai keluar banyak
Jessica datang dengan beberapa daun di tangannya yang akan mengobati luka di kaki Olga itu, setidaknya bisa mengobati rasa sakit nya atau menghilangkan darah nya agar tidak keluar ..
“ya ampun muka kamu pucet banget, sabar ya ini aku udah ada obat dari de daunan yang bisa mengobati luka, tahan ya”
“euuu .. sakit Jess ..”
“tahan ya”
Jessica harus bisa membalut luka kaki Olga agar daun itu bisa tahan menempel di kaki Olga. Jessica merobek sedikit baju nya agar bisa untuk menahan kaki Olga ..
“gimana udah agak enakan?”
“lumayan, makasih sayang”
“Iya sama-sama, kamu istirahat aja ya muka kamu pucet banget itu”
“Iya nanti aku istirahat kok”
“Sini aku bantu kamu naik ke atas” Jessica memapah Olga untuk bisa duduk atau tiduran di tempat yang memang ada untuk tidur
Karna tak seimbang dan kaki Olga sedikit sakit, mereka sama-sama terjatuh tepat di atas tempat itu, posisi Olga berada di atas Jessica dan itu artinya kaki nya ia tahan. Mereka berdua saling tatap satu sama lain, namun Olga segera tersadar dari itu semua, ia takut jika nanti terjadi sesuatu. Ia juga laki-laki normal yang menginginkan lebih namun itu tidak akan terjadi sebelum mereka sah sebagai suami istri ..
“euu .. maafin aku Jess”
“kamu gak apa-apa kan”
“ngga, aku baik-baik aja” mereka berdua berhasil duduk di tempat itu
“masih sakit ya”
“Iya .. oh ya kamu masih laper?”
“aku gak mikirin laper apa ngga nya, aku mikirin kamu”
“aku gak kenapa-kenapa Jess”
“ini sakit loh, masih di bilang gak kenapa-kenapa terus muka kamu juga makin pucet ini”
“selagi ada kamu, aku merasa punya banyak nyawa”
“ih jangan ngomong gitu dong”
“serius, aku bakarin singkong nya yah”
“udah ngga usah, aku udah gak selera juga makan karna lihat kamu kaya gini”
“ya ampun I’m oke sayang ..”
“udah sekarang giliran kamu yang istirahat, nih pake jaket kamu”
“ngga usah, kamu aja yang pake”
“Jangan”
“jess, kamu yang lebih butuh dan baju kita juga udah lumayan agak kering kan”
“ya tapi-“
“udah gak apa-apa, hmm .. aku minta maaf soal tadi”
“Yang mana ?”
“aku bangunin kamu dari pingsan dengan kasih kamu CPR karna aku gak tau lagi harus pakai cara apa selain itu, bahkan kamu hampir gak selamat Jess dan jujur aku kesulitan melakukan itu sampai 3x baru aku berhasil membuat kamu bangun dan sadar lagi” jelas Olga
“ya ampun jadi tadi Olga bangunin aku dengan melakukan CPR”gumam jess
“kalau kamu mau marah sama aku gak apa-apa kok, karna itu kesalahan aku”
“ngga, aku gak marah kok justru aku harus bilang terima kasih sama kamu karna kamu udah menyelamatkan aku, ya mungkin kalau gak ada kamu bisa-bisa aku gak selamat”
“aku kan bilang sama kamu, jangan bilang terima kasih sama aku karna itu sudah jadi tanggung jawab aku buat jaga kamu”
“ya tetap saja”
“euuhh ...”
“kenapa kaki kamu sakit ya”
“cenat cenut sih kaya hati aku Deket kamu”
“ih apaan sih, gombal deh kamu lagi suasana kaya gini juga”
“Sorry, aku berusaha menghibur kamu aja”
“udah mending kamu rebahan deh, aku takut kamu kenapa-kenapa”
“aku gak apa-apa kok masih bisa aku tahan”
“muka kamu pucet lagi, sini rebahan aja” jessica menyuruh Olga untuk tiduran di kaki nya itu “dingin gak?”
“iya ..”
Kini jessica yang merawat Olga dan melakukan hal semacam tadi Olga lakukan pada nya, dan itu membuat Olga sedikit hangat. Jaket yang ia pakai pun kini pindah ke tubuh Olga untuk bisa menghangatkan Olga
“tidur ya, semoga besok pagi ada yang berhasil menemukan kita disini dan aku gak akan nyerah buat bisa kirim pesan ke semua temen-temen kita”
Setelah dirasa Olga sudah tenang dan tidur, Jessica pergi keluar sebentar untuk kembali mencari sinyal
*****
Pagi hari nya, Olga pun terbangun dan melihat Jessica masih tertidur dalam keadaan duduk bersandar
“ya ampun semalaman gw tidur dengan posisi kaya gini, wah parah juga gw”
Olga langsung merubah posisi Jessica agar sedikit nyaman, dan tak sedikit pun Jessica terbangun dari tidurnya, namun tangannya kini jadi bantalan kepala Jessica, dan kini posisi mereka kembali sangat dekat ..
“kamu kalau lagi tidur kaya gini cantik juga yah, adem banget liat kamu pagi-pagi kaya gini” ucapnya tersenyum manis “kamu bukan hanya cantik wajah kamu tapi hati kamu juga cantik, aku gak akan pernah melepaskan kamu apalagi membiarkan kamu sendirian, I love you sayang” ketika Olga ingin kembali mencium Jessica, perlahan Jessica pun membuka matanya
“kamu mau ngapain”
“euu ... Ngga, kamu jangan salah paham dulu yah, aku Cuma mau-“
“mau apa”
“aku mau bangunin kamu, dan aku Cuma mau cium kening kamu doang kok gak lebih, sumpah .. Morning kiss maksudnya”
“kamu udah enakan badannya” Jessica sedikit mengalihkan pembicaraan nya
“euu .. udah, maaf ya soal barusan”
“lupain aja”
“Jess ..” Olga menatap kembali jessica
“hmm ..” apakah itu akan terjadi lagi, dan itu bukan CPR melainkan yang lain karna wajah keduanya sangat dekat sekali, dan Olga hanya mengecup bibir Jessica saja
“i love you” ucap Olga dengan senyum “aku keluar dulu cari sesuatu yang bisa kita makan yah, kamu tetep disini dan jangan kemana-mana sampai aku kembali, oke” tak ada jawaban dari Jessica karna ia masih diam terpaku
“ya tuhan apa yang tadi itu” gumam jess “kenapa saat Olga cium aku, gak ada penolakan sama sekali” Jessica tersenyum sendiri memikirkan kejadian sesaat itu, dan ia memegang bibir nya kembali “I love you more, Olga” ucapnya “ya ampun kenapa aku biarin dia pergi sendiri, kaki nya kan masih sakit”
Jessica mencoba mencari Olga, namun ia tak ingin membuat Olga khawatir dengan ia ikut pergi juga. Jessica menunggu di luar gubuk itu sampai pada akhirnya Olga kembali
“kamu gak apa-apa kan?”
“ya I’m okey .. kenapa?”
“aku khawatir sama kamu, itu kaki kamu emang udh enak di bawa jalan”
“udah kok, kamu tenang aja dan maafin aku yah karna aku gak bisa menemukan apapun yang bisa kita makan”
“ya jelas gak nemu dong, pohon disini banyak nya pohon yang gak berbuah”
“Iya juga sih, tapi kamu kan laper dari semalam”
“ya kamu juga pasti laper kan”
“yaudah gini aja, sekarang kita pergi dari sini dan cari jalan keluar ya”
“Oke .. aku ambil jaket sama sepatu kamu dulu yah”
“iya ..”
Saat mereka akan pergi dari gubuk itu, terdengar suara yang memanggil nama mereka berdua , dan itu sudah tidak asing lagi untuk mereka
“jess kamu denger kan suara yang panggil kita”
“Iya aku denger, berarti semalam pesan aku sampai ke Erick”
“Kamu kirim pesan apa?”
“Jadi semalam itu aku berusaha buat cari sinyal dan dapat, aku share lock lokasi kita saat ini ke Erick, abis itu batrei kamu habis sebelum aku tau pesan itu terkirim apa ngga”
“alhamdulillah .. makasih ya sayang” Olga memeluk jessica
“akhirnya kita bisa keluar dari sini”
“iya ..”
“Jessicaaa ..” Widi berlari dan langsung memeluk sahabat nya itu setelah melihat Jessica baik-baik saja “syukurlah loe selamat”
“Ga, astaga kita khawatir sama loe”
“loe gak kenapa-kenapa kan?”
“gw baik-baik aja”
“Mas dan mba nya gak apa-apa”
“ngga pak, Alhamdulillah kita baik-baik aja”
“syukurlah”
“pak disini ada klinik yang masih buka gak?”
“ada mba”
“Jess loe kenapa, tadi loe bilang baik-baik aja”
“gw baik-baik aja, tapi kaki nya Olga ke tusuk paku”
“Ya ampun, ga ini sih harus segera di obatin”
“makanya itu”
“yasudah mas mba semuanya mari kita keluar saja dari sini dan segera bawa mas nya ke klinik”
“iya pak”
“ayo ga kita bantuin”
“thank ya semuanya ..”
******
Para sahabat mereka pun sudah mendengar semua cerita dari Olga dan juga jessica, dan hari ini juga para dosen dan yang lainnya memutuskan untuk pulang ke Jakarta ..
“zoya ..”
“iya Jess, ada yang bisa gw bantu”
“hmm .. makasih ya”
“makasih, loh makasih buat apaan ya Jess?”
“karna kamu udah kasih tau Olga soal kejadian yang menimpa aku kemarin”
“oh soal itu, ya ampun gw pikir apa”
“aku tau kamu baik, makanya aku mau bilang terima kasih sama kamu atas semuanya dan kejadian kemarin aku gak tau kalau kamu gak lihat aku dan Gista di rumah itu, mungkin sampai sekarang aku belum bisa di temukan”
“iya Jess, sama-sama gw juga kasian sama Olga karna melihat betapa besar nya cinta dia ke loe makanya gw kasih tau yang sebenernya, dan ya awalnya gw gak ada maksud buat ikut campur soal itu tapi karna kemarin mereka dan Olga pada nyariin loe jadinya gw kasih tau aja”
“sekali lagi makasih ya”
“iya sama-sama Jess, jagain Olga yah karna dulu gw gak bisa jagain dia”
“Iya pasti, kamu mau lihat Olga dulu”
“hmm .. nanti aja soalnya gw belum selesai beres-beres baju dan belum buat laporan”
“oke ..” Jessica langsung kembali masuk ke klinik dimana Olga masih di obati di dalam sana
“makasih ya”
“sama-sama”
“mba gimana kondisi sahabat saya” Olga yang mendengar kata sahabat bingung dengan ucapan Jessica
“oh mas nya sudah tidak apa-apa dan untung nya tidak infeksi, dan saya juga sudah memberikan mas nya obat pereda rasa sakit jadi kalau sewaktu-waktu kaki nya sakit, mas nya langsung minum aja”
“oh gitu ya, oke kalau gitu terima kasih ya”
“sama-sama kalau gitu saya tinggal ya, permisi”
“iya ..” jessica melihat Olga tengah memainkan handphone nya “kenapa sih muka nya kok gitu banget”
“Ngga ..”
“kamu marah kalau tadi aku bilang kamu ini sahabat aku”
“nah tau juga kamu”
“ya kamu emang sahabat aku, tepat nya sahabat hidup aku” ucapan jessica membuat Olga kembali tersenyum “nah gitu dong senyum, kan ganteng pacar aku ini kalau senyum”
“ya aku pikir tadi kamu beneran anggap aku sahabat kamu kaya yang lain”
“ya ngga lah, masa iya begitu”
“gimana masih sakit gak”
“udah lumayan membaik”
“syukurlah, oh iya tadi aku ketemu sama mantan kamu”
“Siapa?”
“ya mantan pacar kamu yang singkat itu siapa lagi dong”
“ya ampun kamu, ngapain ketemu sama dia”
“ya aku mau bilang makasih aja sama dia atas apa yang terjadi sama aku, karna penjelasan dari dia aku selamat dan bisa ketemu sama kamu dan yang lainnya, aku gak tau kalau misalkan Zoya gak kasih tau kamu mungkin aku masih berada di luar sana ntah selamat atau ngga”
“Jess , tanpa Zoya kasih tau aku dan yang lainnya pun aku akan tetap cari kamu dan ini sudah jalan nya Allah aku bisa bawa kamu keluar dari tempat itu, itu artinya Allah masih sayang sama kamu”
“ya aku tau itu, Cuma perantara nya kan lewat Zoya”
“yaudah sekarang kita siap-siap karna kita harus pulang ke Jakarta, dan kamu ikut di mobil aku”
“oke, biar aku yang nyetir”
“ya jangan dong”
“terus siapa yang nyetir, kamu kan lagi sakit kaki nya”
“udah aku siapin supir pribadi buat kita”
“masa”
“ya kamu lihat aja nanti”
“okeee ..”
Keduanya langsung keluar dari klinik itu untuk segera berangkat ke Jakarta kembali, dan setelah berpamitan semuanya pun di bubarkan ...
“lama bener loe berdua, ngapain aja sih masih belum puas yang semalam di gubuk”
“Ya Allah, omongan loe ya, eh gw sama jessica gak ngapa-ngapain ya awas aja loe”
“lama abis nya loe”
“sabar dong pak supir ganteng, kaki gw kan sakit”
“jadi iky yang nyetir nya nih”
“Iya Jess, dia jadi supir pribadi kita untuk sampai ke Jakarta”
“Enak aja loe ngatain gw supir pribadi, gw lecetin nih mobil loe”
“eh awas aja loe rusakin si sexy, gw rusakin juga barang kesayangan loe”
“what ... siapa sexy”
“selingkuhan nya dia Jess, parah bener kan cowok loe”
“ah ngga bukan Jess, si sexy itu mobil kesayangan aku yang ini”
“kenapa harus kamu namain kaya gitu”
“mungkin dia inget loe kali Jess”
“nah bener kata Luna, nama itu terinspirasi dari kamu”
“hahaa .. bingung kan loe mau jawab apaan”
“ya aku juga iseng aja sih namain mobil aku ini sexy, nanti aku ganti deh kalau kamu gak suka”
“Yuk masuk, nanti keburu malam”
“eh awas ya loe, kalau cewek gw ngambek loe tanggung jawab”
“hahaa .. bodo amat”
Akhirnya mereka pun pergi dari tempat itu untuk segera sampai ke Jakarta, dan sepanjang perjalanan Jessica menyandarkan kepalanya di bahu Olga dan saat ini ia sedang tidur, begitu pun dengan Luna, dan tangan keduanya selalu mereka genggam satu sama lain ..
“Gista, loe gak bisa lepas dari gw setelah apa yang loe lakuin sama cewek gw dan gw gak bisa terima atas apa yang udah loe lakuin” gumam Olga
“ga” panggil iky
“hmm ..”
“jessica udah nyenyak kan tidur nya”
“udah, kenapa?”
“gw mau tanya soal Gista aja”
“tapi gw males jawab nya”
“gw nanya soal Gista yang masalah kejadian jessica, itu kasus nya kaya gimana sekarang”
“dia lepas dari cengkraman gw ky”
“maksud loe gimana”
“ya gw mau kasih dia pelajaran tapi jessica menghalangi gw terus padahal gw udah stress mikirin kelakuan jahat dia itu, kelakuan dia itu udah buat orang yang gw cintai celaka”
“loe mau kasih dia hukuman apaan?”
“belum tau gw ky, dia gw gretek aja takut”
“iyalah karna dia suka sama loe makanya di bentak kaya gitu takut dia”
“alah bodo amat lah gw sama dia, sekali nya ada orang yang nyakitin orang yang gw sayang dia berhadapan sama gw”
“oke oke ..”
“aku terlalu sayang sama kamu Jess, makanya aku gak terima ada orang yang menyakiti kamu apalagi sampai buat kamu celaka seperti ini” gumam Olga
******
Setelah kejadian itu, pak Hardi memperketat pengawasan terhadap anak-anak nya apalagi setelah mendengar jessica celaka di sungai ..
“pah aku masih bisa jaga diri, dan gak seharusnya papa kasih aku pengawal kaya gini”
“ini demi keselamatan kamu nak”
“ya tapi aku akan baik-baik aja pah”
“baik-baik gimana maksud kamu, apa kamu gak ingat kejadian 2 hari yang lalu seperti apa, kalau bukan karna Olga yang nolong kamu papa gak tau kamu gimana sekarang”
“aku janji ini yang terakhir, dan aku keberatan pakai pengawal kaya gini”
“Oke, kalau kamu gak mau pakai pengawal pribadi papa akan kirim kamu ke London”
“Hah !! Untuk apa aku kesana pah, ngga aku gak mau dan aku akan tetap disini sama mama dan fishy”
“Papa mau kamu meneruskan kuliah kamu disana, dan papa rasa itu akan aman”
“ngga pah, aku gak mau”
“jess ini demi kebaikan kamu”
“pah, udah cukup lama kita berpisah dan sekarang papa mau menjauhkan aku dari orang yang aku sayang, disini aku bahagia pah sangat bahagia dan hanya karna kejadian kemarin papa langsung  menyuruh aku menjauh dari orang yang aku sayang”
“jess bukan itu maksud papa nak”
“aku masuk dulu” Jessica memilih masuk kedalam kamarnya
“Jess .. papa belum selesai bicara nak .. Jessica ..”
“sudahlah, biarkan dia sendiri dulu”
“kamu tolong bujuk dia”
“anak kita itu punya sikap keras kepala sama seperti papa nya, dan jika dia tidak mau ya itu tidak akan terjadi, aku kenal siapa Jessica dan dia anak kesayangan aku”
“dia juga putri aku, dan aku juga berhak atas kebahagiaan dia dan semua kebaikan untuk dia”
“selama bertahun-tahun kamu kemana mas, dan sekarang kenapa jadi seperti ini, jangan paksa anak kamu untuk memenuhi keinginan kamu, dia sudah dewasa dan dia sudah bisa menentukan mana yang baik dan ngga, kalau itu mau nya kamu dan terbaik untuk kamu, tolong jangan paksa Jessica dan kasih dia waktu ..”
“yasudah kalau gitu, aku pulang dulu untuk masalah Jessica yang ini aku akan pikirkan kembali soal ini karna aku gak mau kejadian ini terulang lagi bahkan sampai buat anak kita celaka”
“Iya, hati-hati mas”
“ok ..”
“aku harap kamu tidak mengambil keputusan yang bisa membuat Jessica marah dan kecewa sama kamu yah”
“semoga”
Setelah perdebatan kecil itu, akhirnya pak Hardi memutuskan untuk pulang ke rumah nya karna benar menurut mama nya Jessica tidak seharusnya ia memaksa jessica untuk pergi hanya karna masalah seperti itu, dan keputusan ini pun harus di ambil dengan sangat matang dan juga harus bisa di terima dengan baik oleh Jessica agar tidak ada yang kecewa nanti nya ...

Happy new year all , selamat menyambut tahun 2023 semoga di tahun yang baru ini semuanya yang belum tercapai di tahun sebelumnya bisa tercapai di tahun ini .. amin !!!
🤗🥳🎊

INDAH PADA WAKTUNYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang