37. Kelakuan bumil

250 16 0
                                    

Ria dan Indro menghela napas nya saat melihat Joko duduk ditengah tengah antara mereka. Raut wajah pemuda itu terlihat ditekuk, bahkan tangannya dilipat didepan dada.

"Mau jadi pho lu hah ??? Make duduk ditengah tengah gua sama bini gua"tanya Indro sewot.

"Kalau gua demen sama Ria mah gua tikung lu, tapi hati gua masih untuk Selyn"balas Joko enteng.

"Awas ah Jok. Ganggu banget si lu"

"Gua lagi galau, jadi lu ga boleh uwu uwu'an sama istri lu"

"Heh mana ada gitu ???"

"Ada !!!"

Ria hanya mampu menghela napasnya. Jujur, ia cukup pusing melihat suami dan kakak iparnya itu selalu bertengkar. Padahal dulu, Ria pikir Indro dan Joko selalu akur. Tapi ternyata dugaannya salah.

"Ck sono kek ah"usir Indro.

"Ga mau"tolak Joko mentah mentah.

Kepala Joko menoleh kearah Ria. Pemuda itu menatap adik iparnya dengan tatapan memelas. Berusaha supaya Ria luluh dan mau membantunya.

"Liatin istri gua kayak gitu, gua colok mata lu"ancam Indro namun tidak dihiraukan oleh Joko.

"Ri"panggil Joko membuat Ria menolehkan kepalanya kearah Joko.

Melihat Joko dan Ria tatap tatapan, membuat Indro panas. Dengan sadis, pria itu menendang abangnya, sampai tersungkur kebawah.

Bruuuk

"Aaawwws"ringis Joko.

"Makanya gausah liatin istri gua"ucap Indro songong. Setelah itu, Indro langsung memeluk istrinya itu dan menyembunyikan wajah sang istri didada bidangnya.

"Apasi ??? Siapa yang liatin Ria ??? Gua kan mau mintol"

"Mintol apa ??? Deketin lu sama Selyn ??? Cih lakik bukan si lu ??? Masa deketin mantan make mintol. Usaha dong"damprat Indro membuat Joko menatap sebal kearah sang adik.

Setelah itu, pasti kalian sudah tahu apa yang terjadi. Apalagi jika bukan perang saudara yang ntah sudah berapa kali terjadi.

...

"Enak ???"tanya Junot pada Lesti membuat gadis bule itu menganggukkan kepalanya.

Oh ya ngomong ngomong kini mereka tengah berada ditaman dekat kost'an Lesti, yang mana dimeja tempat duduk mereka penuh akan jajanan yang dibeli oleh Lesti. Sedangkan Junot hanya membeli roti dan kebab saja beserta dengan air mineral. Berbeda dengan Lesti.

Gadis itu sudah membeli boba,es krim, takoyaki, seblak,corndog, hotang, dan masih banyak lagi.

Junot tersenyum melihat Lesti yang makan dengan lahap. Kalau boleh jujur, sampai sekarang ia masih tidak menyangka jika ia akan berpacaran dengan Lesti. Gadis yang dulu selalu merusuhi nya.

"Kenapa ???"tanya Lesti yang merasa diperhatikan.

"Kamu cantik pas makan"puji Junot membuat Lesti menyibakkan rambutnya.

"Jelas. Aku kan bidadari. Makanya, kamu harus bersyukur pacaran sama bidadari yang berasal dari surga firdaus"jelas Lesti dan tentunya itu membuat Junot tertawa.

"Oh ya kamu kapan pulang ke Bandung ???"tanya Junot.

"Besok, maybe"balas Lesti.

"Kalau kamu ???"tanya Lesti.

"Sama aja. Aku ga mau kamu kenapa napa" Lesti terkekeh mendengar nya.

Tangannya bergerak mencubit hidung Junot dengan gemas. "Lucu banget siii pacarnya aku".

Trouble maker (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang