Extra chapter 1

148 10 0
                                    

14 Tahun Kemudian...

"AAAAA MAMA,PAPAAAA"teriak seorang anak laki laki remaja. Ia adalah Abian Calvin Aditya. Anak satu satunya dari Joko dan Selyn.

14 tahun yang lalu, tepat setelah Farhan membatalkan pertunangan antara dirinya dan Selyn, Joko langsung melamar Selyn karena ia tidak mau kehilangan wanita itu untuk kedua kalinya. Dan mereka menikah saat Selyn dan Joko lulus kuliah.

"Ya ampun berisik banget si"kesal Iah membuat Abian mengerucutkan bibirnya.

"Jangan salahin gua. Salahin tuh kucing, ngapain nangkring disini. Kan gua ga bisa lewat"

Iah memutar bola matanya malas. Huh sepupunya ini alay sekali.

"Alay"

"Bukan alay tapi takut"

"Ini nih yang mau gantiin posisi Ayah gua buat jadi ketua ? Skip deh"

Memang, Abian akan menjadi ketua Vandalaska karena Iah sendiri menolak untuk menjadi ketua geng. Ribet, katanya.

Abian menatap tajam kearah sepupu nya. Jari telunjuk nya mengarah tepat wajah Iah membuat gadis remaja itu langsung mengigit jari telunjuk Abian.

"Aaawwss sakit"ringis Abian.

"Lebay banget. Cuma digigit padahal"

"Ga sakit soalnya gua yang ngerasain sakit"

"Kan gua yang digigit bukan lu"

"Tapi lu tetep aja lebay !!! Udah takut sama kucing, cuma digigit malah ngeringis"

Memang, Abian sangat takut kucing. Ia takut kucing pun karena dulu ia pernah dikejar kejar oleh seekor kucing berwarna hitam. Dan semenjak saat itu Abian sangat takut akan kucing.

Joko dan Selyn hanya mampu menghela napas mereka saat melihat Abian dan Iah lagi lagi tidak akur.

Memang, Iah tengah menginap dirumah Selyn dan Joko. Sudah menjadi kebiasaan bagi nya untuk menginap dirumah Joko dan Selyn setiap weekend.

Padahal, rumah antara Joko,Selyn dan rumah kedua orangtuanya sebelahan.

"Jok, suruh diem napa anak anak lu. Ribut mulu, heran"suruh Indro membuat Joko mendesis sebal, sedangkan Iah langsung membulatkan matanya kaget, saat mendengar penuturan dari Ayahnya.

"Ayah lupa sama Iah ? Ayah lupa punya anak manis bahkan pinter kayak Iah ?"tanya Iah membuat Indro langsung pura pura memasang ekspresi berpikir.

"Hmmm sejak kapan ya gua punya anak ?"tanya Indro dan mendapat pukulan dari Ria.

"Sakit ayaaang"rengek Indro membuat mereka semua memutar bola matanya, malas.

...

Malam harinya, Abian baru saja keluar dari kamarnya setelah mengerjakan tugasnya. Pemuda itu merenggang kan tubuhnya. Padahal baru juga mengerjakan tugas, tetapi punggungnya sudah terasa pegal.

Pemuda itu berjalan menuruni tangga, berjalan kearah meja makan. Sedari tadi ia belum makan karena terlalu fokus mengerjakan tugas dan itu membuat Selyn mengomeli nya karena telat makan.

"Maaa"panggil Abian membuat Selyn yang tengah membuat kue langsung menatap kearah anaknya itu.

Wanita itu tersenyum manis saat melihat Abian berjalan kearahnya. Abian ini memang sangat mirip sekali dengan Joko, hanya saja sifat dan kelakuan nya mirip dengan nya.

"Kenapa sayang ?"

"Laper"

"Sono minum darah"celetuk Joko tiba tiba membuat Abian mengerucutkan bibirnya. Sebal.

Trouble maker (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang