7. Dijodohin

336 28 4
                                    

Kini jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam, namun dua perempuan cantik itu, siapa lagi kalau bukan Ria dan Selyn masih saja menikmati berbagai makanan yang ada di Jepang.

Tentu nya mereka berhati hati dalam memilih makanan. Mereka takut salah pilih makanan, mengingat di Jepang juga banyak sekali restoran yang menjual makanan yang tidak boleh umat muslim makan.

"Aaa pedes banget gils"heboh Selyn.

"Bener woi. Tapi nagih"setuju Ria.

Percayalah, walaupun mereka mengatakan bahwa makanan yang mereka makan itu pedas. Tetapi mereka masih saja memasukkan makanan tersebut kedalam mulut mereka.

Definisi antara mubazir sama doyan beda tipis :v

Oke, back to story...

Saat mereka tengah asik makan, tiba tiba saja ada yang memeluk mereka. Dan tentunya itu membuat mereka berontak.

Bukan nya apa, tapi masalah nya mereka sudah mempunyai pasangan. Mereka menghargai pasangan mereka walaupun mereka kini tengah marah.

Namun, walaupun mereka tidak mempunyai pasangan pun bukan berarti mereka akan dengan gampang dipegang atau dipeluk oleh pemuda lain.

Mereka bukan barang yang dengan seenak nya dipegang.

"Selyn udah ya marah nya"lirih Joko.

"Ayang maaf"rengek Indro.

Tubuh Selyn dan Ria membeku. Bagaimana bisa Joko dan Indro menemukan mereka ??? Padahal mereka merasa mereka sudah pintar memilih negara untuk kabur sementara.

Sebenarnya bukan kabur siii, tapi lebih seperti menenangkan diri sebelum menghadapi masalah yang belum selesai.

"Kalian ??? Kok bisa ada disini ???"kaget Selyn.

"Dikasih tau sama Gino, Gino tau dari Jeje"lirih Joko sembari memainkan jari jemari Selyn.

Ting...

Ting...

Jalan pintas masuk surga : Jeje : SELYN, RIA MAAFIN GUAAA 😭🙏🏻

'Jejeee' batin Selyn dan Ria.

"Ayang aku minta maaf. Bukan maksud aku belain dia. Aku cuma ga mau nanti kamu tambah rib..."

"Lu kenal gua berapa lama si Ndro ??? Tiga cewek aja gua berani lawan, apalagi sekertaris alay lu"

"Aku - kamu yaaang"rengek Indro.

"Mantan sekretaris"ralat Indro membuat Ria memutar bola mata nya malas.

...

"HAH ???"pekik Santi dan Lili kaget.

Bagaimana tidak kaget. Sepulang kuliah tadi, Santi dan Lili memang mampir ke kost'an nya Wulan, dan disana Wulan mengatakan bahwa tadi Mama nya menelfon dan mengatakan bahwa ia akan dijodohkan dengan anak pemilik pesantren yang berada di Bandung.

Walaupun kini anak pemilik pesantren itu tengah berkuliah di Jakarta. Lebih tepatnya di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Mama Wulan juga menyuruh nya untuk pulang Minggu depan ke Bandung, karena dari pihak keluarga laki laki ingin bertemu dengan Wulan.

Gadis bergigi ginsul itu merasa bimbang. Ia memang belum melihat dan mengetahui siapa yang akan dijodohkan dengan nya, tapi ia tidak bisa menolak permintaan orangtuanya. Karena sedari kecil, Wulan selalu diajarkan untuk menuruti semua ucapan keluarga nya.

Dan juga menikah muda pun tak pernah ada dibayangkan Wulan.

"Cakep ga ??? Kalau cakep mah gas aja Lan" Santi menoyor kepala saudari tiri nya itu.

Trouble maker (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang