22. Birthday Party Santi

206 18 6
                                    

Beben,Gino,Edo,dan Roni menatap horor kearah Indro yang sedari tadi menatap mereka dengan tatapan tajam. Mati gua. Pikir mereka.

Bagaimana mereka tidak berpikir seperti itu, saat mereka datang dengan tiba tiba saja Ria memeluk mereka cukup erat dan tentu nya itu membuat Indro cemburu.

Tapi pria itu berusaha menahan nya karena ia tahu bahwa ini adalah permintaan dari Ria. Lebih tepatnya baby mereka.

"Aaa Bebeeen lu lucu bangeeet siiii"gemas Ria.

"Ekhem"deham seseorang yang tidak lain dan tidak bukan adalah Indro.

Pria itu berjalan mendekati mereka dengan raut wajah datar. Dengan sekali tarikan, Ria sudah berada di pelukan nya.

"Ayo masuk"ucap Indro dingin.

"Iiihh Indro, kamu mah ganggu. Aku kan masih mau nyubit pipi Beben"rengek Ria.

"Masuk sayang, aku ga mau kamu sama baby kecapean"

"Yaudah kalau gitu gendong"

Indro tersenyum manis, dengan segera ia menggendong Ria ala bridal style. Setelah itu pria itu mengajak para sahabatnya untuk masuk kedalam.

...

"RIA LU YANG BENER AJA"pekik keempat pemuda tampan tersebut.

Mereka --- Beben,Gino,Edo,dan Roni tersentak kaget saat Ria menyuruh mereka memakai peralatan bayi saat ingin makan, sedangkan Indro sudah tertawa ngakak melihat mereka.

"Kalian ga mau ya ???"tanya Ria lirih, bahkan mata wanita itu sudah berkaca-kaca.

"Eeeh mau kok mau"ucap Roni dengan senyum terpaksa.

Ia masih menyayangi nyawa nya. Tadi Indro menatap kearah mereka dengan tatapan tajam. Demi keselamatan nyawa nya dan nyawa sahabat nya, mau tidak mau ia turuti permintaan Ria.

"Kok lu asal main setuju aja si"protes Edo dengan berbisik.

"Lu liat noh tatapan nya Indro, tajem banget"balas Roni tak kalah berbisik.

Mendengar penuturan dari Roni, membuat Edo mendengus sebal. Jiwa anggota geng nya seperti dijatuhkan karena bayi yang masih berada didalam perut Ria, dan sial nya bayi itu akan menggantikan posisi Indro kelak sebagai ketua geng.

Setelah mereka memakai peralatan bayi, Ria langsung menyuapi mereka makanan.

"Iiihhh gemoi banget pliiisss"gemas Ria.

"Tapi abis ini bantuin gua ya Ri. Gua mau ngasih suprise buat Santi"pinta Beben dan disetujui oleh Ria.

"Iya, udah lu tenang aja. Semua udah siap"balas Ria sembari menyuapi Beben bubur bayi rasa pisang.

"Sering sering yang nyuruh mereka kayak gini, mereka mau kok"ucap Indro dan dibalas anggukan oleh Ria.

Sedangkan keempat pemuda tampan itu menatap kearah ketua mereka dengan tatapan horor.

Bisa bisanya Indro berkata seperti itu disaat mereka tengah menahan malu mereka.

...

Hari ini Selyn tengah bersiap siap untuk ke Jakarta. Ia pergi ke Jakarta pun karena ingin merayakan hari ulang tahun Santi.

Walaupun sebenarnya ia sangat malas karena pasti ia akan bertemu dengan Joko. Memang, ia dan Joko belum berbaikan padahal sekarang sudah hampir seminggu sejak pertengkaran mereka terjadi.

Belum lagi semalam ia melihat Joko yang jalan bersama Naya dan itu membuat nya tambah membenci Naya dan kecewa dengan Joko.

"Ish kenapa gua jadi keliatan galau si ???"omel Selyn saat melihat diri nya di cermin.

Trouble maker (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang