🍫 04

710 78 5
                                    

Terima kasih udah vote❤

***

Seorang wanita memakai pakaian serba tertutup, tampak sedang duduk di halte

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang wanita memakai pakaian serba tertutup, tampak sedang duduk di halte. Wanita itu berambut hitam kecoklatan, memakai jaket dan celana hitam, serta topi hitam pula. Kondisi halte malam itu cukup sepi mengingat sudah dini hari

"Anak kecil itu rupanya mau bermain-main denganku" ujar wanita itu sambil menelpon seseorang

"Apa yang akan kau lakukan ?"

"Biarkan saja. Kita lihat, sejauh mana anak itu menantangku" ujar wanita itu menyeringai kemudian mematikan telponnya

"Tidak akan ku biarkan keluarga Hwang bahagia..." gumamnya kemudian meninggalkan halte

***

Wanita itu berhenti di sebuah rumah kecil di sudut kota. Tak ada rumah atau bangunan lain lagi disekitarnya. Wanita itu pun memasuki rumah

Ia lepas topi dan maskernya, kemudian menghampiri lelaki yang terikat tangan dan kakinya. Senyum terulas di bibirnya menyaksikan 'sandera' nya

"Heh! Bangun lo!" Ucapnya

Lelaki itu membuka matanya. Mengerjap sebentar, kemudian menatap tajam kearah wanita itu

'Sandera' nya adalah seorang lelaki bertubuh tinggi (jika dilihat dari panjang kakinya), berambut abu-abu cerah, memiliki sorot mata tajam berwarna biru, dan bibir yang cukup tebal

"What do you want from my family, bitch?!!!" Ucap lelaki itu

Wanita itu mendekatinya. Mengelus lembut surai berwarna light grey itu. Sementara lelaki itu bergetar menahan amarahnya

"Sudah berapa kali kau menanyakan hal itu, sayang? Apa kau tidak bosan?"

Lelaki itu meludah tepat di wajah si wanita tadi. Wanita itu pun tersulut emosi dan..

PLAKKKK!!!

Ia tampar lelaki itu hingga membekas merah di pipinya

"Tunggu saja tanggal mainnya, sialan! Ah ya, satu lagi. Adik kecilmu sepertinya ingin bermain denganku. Hahahaha. Aku pastikan permainan ini akan semakin seru" ujarnya

Lelaki itu kembali bergetar menahan emosinya

"JANGAN.. SENTUH.. ADIK-ADIKKU, JALANG!!!" Ucapnya penuh penekanan di setiap kalimatnya

운명 TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang