~End~BL~ 2 Novel gabung 1: Huī jiàn rú yǔ (4)

Bab 36 Teman kecil Lin Xiao.

"Apa yang kamu lakukan, Fu Jingshen, kamu gila!" Lin Xiao tidak tahu mengapa "Fu Jingshen" lari lagi, tetapi situasi saat ini benar-benar tidak terduga baginya, yang membuatnya lengah.

"Fu Jingshen" meraih tangannya, dengan senyuman di bibirnya, dia bahkan membuka jendela mobil dan memainkan musik, "Mari berteman di dunia manusia dan menjalani kehidupan yang apik ..."

Lin Xiao: "..."

Terima kasih telah mengingat lagu-lagu dari ratusan tahun yang lalu.

"Fu Jingshen" jelas sangat senang, dan bernyanyi sebentar,

Memalingkan kepalanya dan berkata: "Berbahagialah, kamu menunggang kuda bersamanya hari ini, aku tidak mengatakan apa-apa, sekarang kamu bersamaku, tidak bisakah kamu lebih bahagia?"

“Kamu terlalu tiba-tiba, dan mengapa kamu kehilangan ponselku?” Lin Xiao menoleh untuk melihat ponsel yang terlempar di belakangnya, yang berada di luar jangkauannya, dan marah.

"Dengan cara ini kamu bisa melihatku." Dia berkata dengan sedih, seolah itu adalah kesalahan besar bagi Lin Xiao untuk tidak memperhatikannya.

"Kalau begitu bukankah kamu berbicara dengan baik? Setiap kali kamu melakukan ini, kamu tidak tahu bagaimana mempertimbangkan perasaan orang lain. Itu semua tergantung pada preferensimu sendiri."

"Fu Jingshen" tiba-tiba terdiam.

Hati Lin Xiao menegang, merasa dia terlalu banyak bicara, menoleh untuk melihat "Fu Jingshen" yang tiba-tiba menjadi pendiam, dan hanya ingin mengatakan bahwa dia tidak menarik.

Saya mendengar "Fu Jingshen" mencibir: "Kamu benar-benar menyukainya. Dia dewasa, stabil, dan terkendali. Dia selalu memperhitungkan perasaan orang lain. Dia yang terbaik, bukan? Tidak peduli siapa aku, bagaimanapun juga , saya lebih baik dari dia." Bukan pada dia."

Meskipun dia tersenyum, apa yang dia katakan penuh dengan ejekan dan keluhan.

"Aku tidak mengatakan kamu jahat, kamu memiliki kekuatanmu, dia memiliki kekuatannya, aku tidak pernah membingungkanmu, aku hanya mengatakan terlalu banyak, aku minta maaf padamu, aku minta maaf."

Tampaknya Lin Xiao tidak berharap Lin Xiao menundukkan kepalanya, "Fu Jingshen" tiba-tiba menjadi sedikit canggung, dan menegakkan punggungnya: "Tidak perlu meminta maaf, selama kamu memperlakukanku seperti dia di masa depan. , jangan menangis di depanku sepanjang waktu, dan kamu akan baik-baik saja." Jangan marah terus, aku sangat senang, aku hanya ingin mengajakmu ke pantai hari ini, kamu sudah pergi ke sumber air panas bersamanya, tidak bisakah kamu pergi ke pantai bersamaku untuk melihat matahari terbit?"

Lin Xiao: "..."

Saya benar-benar tidak menyangka dia keluar dengan ide seperti itu.

Ketika "Fu Jingshen" mengatakan ini, dia diam-diam terus melihat ekspresi Lin Xiao di kaca spion, melihat bahwa dia sedikit longgar, dan tertawa: "Apakah kamu melihat matahari terbit di tepi laut?"

"Tidak, apakah kamu sudah melihatnya?" Lin Xiao mengangkat alisnya dan menoleh, melihat "Fu Jingshen" menggelengkan kepalanya, "Aku juga belum, kebetulan kita berdua pertama kali, dan makna peringatan bahkan lebih besar."

Lin Xiao tidak bisa membantu tetapi ingin mengatakan sesuatu yang naif, tetapi memikirkan proposal "Fu Jingshen" sebenarnya tidak buruk.

Dia benar-benar tersentuh.

"Fu Jingshen" memegang setir dan melengkungkan sudut bibirnya: "Saya harap meninggalkan sesuatu untuk Anda ingat."

Dia mengucapkan kata-kata ini dengan suara rendah, tetapi di gerbong yang sunyi ini, Lin Xiao masih mendengarnya, dan merasakan sakit yang menusuk di hatinya, tetapi itu cepat berlalu dan sulit ditangkap.