9. Seksi Jack

9.8K 110 10
                                    


Hola, happy reading and enjoy!

Chapter 9

Sexy Jack

Sheila menatap undangan reuni sekolah SMA-nya di kotak masuk surat elektroniknya. Malas sekali untuk bergabung dengan acara seperti itu, tetapi teman-temannya pasti akan mengomelinya. Bahkan mungkin akan menyeretnya. Ya Tuhan, andai bisa pindah negara dengan gampang Sheila memilih pindah saja agar bisa fokus pada pekerjaan, pikirnya kesal. 

Wanita itu menghela napasnya dalam-dalam lalu berdiri dari kursi kerjanya, mengemasi barang-barangnya kemudian meninggalkan catatan untuk sekretaris pribadinya di meja dan mengemudikan mobilnya menuju tempat reuni itu berlangsung tanpa mengganti pakaiannya.

Ia mengenakan blouse lengan panjang berwarna biru elektrik dipadukan dengan celana hitam model basic dan mengenakan sepatu setinggi 7cm dari merek Cristian Louboutin sudah menjawab bahwa meskipun penampilannya tidak mencolok, tetapi ia tidak dapat diremehkan.

Ketika berjalan memasuki gedung, Sheila mendapati sesosok pria yang sangat ia kenal berdiri di depan meja resepsionis. Pria itu melemparkan melemparkan senyum ke arahnya, tetapi Sheila tidak serta-merta menyambut senyum pria itu. Khawatir jika pria itu tersenyum kepada orang di belakangnya.

"Apa kabar, Sheila?" sapa Jack seraya mendekatinya.

Sheila sesaat tercengang karena Jack ternyata berbicara padanya. "Hai, Jack. Aku tidak tahu jika kau akan datang, maksudku selama ini kau tidak pernah datang ke acara reuni sekolah kita."

"Beberapa tahun aku di Omaha, dan baru lima bulan yang lalu kembali ke Chicago." 

"Nebraska?" Kedua alis Sheila terangkat dan wanita itu tersenyum.  

"Jangan mrngejekku." 

"Aku tidak mengatakan apa pun, hanya saja kudengar kau menjadi seorang polisi. Jadi, bertugas di sana kurasa kau sedikit merasakan kebosanan."

"Aku bergabung dengan FBI dan sial, aku ditempatkan di Nebraska." 

"Wow. Kau seorang anggota...." 

"Stt... jangan beritahu yang lain, oke?" 

Sheila mengangguk. "Aku akan tutup mulut." 

Jack tersenyum dan memperlihatkan lesung pipinya di sebelah kiri kemudian berdehem pelan. "Bagaimana kalau kita masuk?" 

Sheila setuju dan mereka menunjukkan undangan elektronik kepada resepsionis yang bertugas memeriksa undangan lalu memasuki ruangan yang dijadikan tempat reuni. Berpuluh-puluh pasang mata tiba-tiba menatap ke arah keduanya dan Sheila yakin jika tatapan mereka terutama para kaum perempuan tidak tertuju padanya, melainkan pada sosok tinggi besar dengan rambut cokelat tua dan mata gelap yang auranya begitu kuat. Si seksi anggota FBI.

Cheryl, sahabatnya yang merupakan mantan pemandu sorak di SMA mendekati Sheila dan wanita dengan penampilan nyentrik itu menatap Sheila dengan tatapan meminta jawaban. Begitu juga Elena yang berada di samping Cheryl.

"Jadi, kau tidak mau kami jemput karena datang bersama pria nakal ini?" 

"Ayolah, Cheryl. Kau yang nakal," ucap Jack sembari terkekeh.

Cheryl tertawa. "Aku masih ingat kau menjual ganja di sekolah." 

"Dan kami membelinya," timpal Elena serata mengerling nakal. 

Sheila menggelengkan kepalanya. "Ya Tuhan, aku masih ingat bagaimana aku mengawasi pintu sementara kalian berdua teler!" 

"Dan aku cukup penasaran, bagaimana kau tidak terpengaruh padahal kau bergaul dengan dua gadis nakal ini?" tanya Jack seraya melingkarkan lengannya di pinggang Sheila. 

Cheryl terbelalak. "Jadi, benar kalian berkencan?"

Jack menatap Sheila dan bersamaan dengan itu Sheila juga menatap Jack membuat mata mereka beradu.

"Oh, sial! Ini harus dirayakan karena Si Gunung Es ini akhirnya meleleh! Kau tahu, Jack? Sheila belum pernah berkencan!" celoteh Elena dan ia menarik lengan Sheila tanpa memberikan Sheila kesempatan untuk Sheila menjelaskan apa-apa.

Untungnya ponsel Jack berdering dan pria itu menjauh untuk menjawab panggilan, Sheila berterima kasih kepada siapa pun yang menelepon Jack karena menyelematkannya.

"Apa-apaan kalian? Kalian membuatku sangat payah di depan Jack!" sembur Sheila kepada dua sahabatnya.

Cheryl menyeringai lebar. "Aku tahu sejak dulu kau sering diam-diam memperhatikannya. Ini kesempatanmu, Dear."

"Ya. Gunakan dengan baik atau kau menyesal karena kesempatan tidak akan datang lagi untuk ke dua kali." Elena mengedipkan sebelah matanya. "Dia terlihat sangat lezat di tempat tidur."

Sheila menelan ludahnya. Sialan, apa yang dikatakan Elena memang benar. Jack terlihat lezat untuk dicicipi dan ia telah menunggu lama untuk itu.

Bersambung....
Salam manis dari Cherry yang manis!
🍒🥰♥️🌸





SELINGKUH (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang