Chapter 24
Bertemu Jack
Sepulang dari kantor, Shelia tidak langsung pulang karena Cheryl meminta untuk datang ke rumahnya. Kata Cheryl, ada sesuatu yang ingin dibicarakan. Shelia sudah menawarkan berbicara melalui telepon saja, tetapi Cheryl bilang kalau pembicaraan itu tidak bisa dibicarakan di telepon.
Karena mereka berteman sudah sangat lama, tentu saja Sheila tidak bisa menolak permintaan Cheryl meskipun sebenarnya ia ingin sekali segera kembali ke rumahnya untuk beristirahat. Otak dan tubuhnya cukup lelah hari ini setelah menangani dua sidang perceraian.
Namun, baru saja Shelia memasuki rumah Cheryl yang interiornya didesain penuh dengan kemewahan ia harus menghela napas jengkel karena menyadari jika dirinya masuk ke dalam jebakan Jack. Ia benar-benar geram harus kembali berurusan dengan Jack lagi padahal semua sudah sangat gamblang.
Sheila mengabaikan Jack yang melemparkan senyum padanya dan memilih menghampiri Cheryl yang bersandar pada kusen pintu dengan gaya santai seraya memegangi gelas berisi anggur merah.
"Kau ini sahabatku atau sahabatnya?" tanya Sheila seraya melotot.
"Tentu saja sahabatmu," kekeh Cheryl.
Kalau begitu, kenapa kau menjebakku?" geram Sheila dengan pelan seraya melotot.
"Tidak, bukan aku tapi dia," jawab Cheryl seraya menggunakan dagunya menunjuk Sean yang duduk di ruang keluarga dan pria yang sedang menarik tutup kaleng bir itu tersenyum pada Sheila seraya mengedikkan bahunya.
"Ya Tuhan, Cheryl. Aku sangat lelah hari ini dan kau membuatku kehilangan waktu istirahatku, ini benar-benar tidak penting kau tahu?" kata Sheila seraya mendengus.
"Katanya kau memblokir nomor teleponnya. Lihatlah, dia benar-benar tergila-gila padamu sampai kehilangan akal dan... yeah, dia meminta tolong pada Sean."
"Lalu Sean memanfaatkanmu, tidak perlu diperjelas." Sheila memutar bola matanya dengan malas. "Dengar, kau dan Sean boleh saja berlanjut. Tapi, aku masa bodoh dengannya. Aku tidak bisa."
Cheryl mengedikkan bahunya. "Kenapa kau tidak menjelaskan padanya? Kenapa menjelaskan padaku?"
Sheila kembali mendengus dan menatap Jack yang berjalan ke arah mereka. "Aku sudah menjelaskan padanya," geram Sheila.
"Kata Jack, kau juga terus menghindarinya."
Terakhir bertemu Jack, Sheila sudah menjelaskan jika dirinya tidak ingin ada hubungan apa pun selain pertemanan di antara mereka, tetapi Sheila tidak menyangka jika Jack begitu gigih padanya.
Jack berdehem. "Sheila, bisa kita bicara sebentar?"
Sheila tersenyum. "Oh, tentu saja, Jack."
Cheryl menjauh dan Sheila mengikuti Jack yang berjalan ke luar rumah dan mereka berhenti di samping mobil Shelia yang diparkir di sebelah mobil sport yang mungkin milik Sean. Sheila menatap halaman rumah Cheryl yang luas seraya memikirkan kata-kata yang tepat untuk disampaikan kepada Jack agar pria itu mengerti dan tidak lagi mencari-cari dirinya.
"Kau pasti tahu, 'kan maksudku ingin bertemu denganmu," kata Jack.
"Ya. Kau tidak perlu berbasa-basi lagi."
Jack tersenyum dan menatap Sheila. "Aku suka sikap blak-blakanmu itu."
Sheila juga tersenyum. "Jujur aku tidak memiliki waktu untuk mengurusi hal ini lagi."
"Jadi, kau benar-benar memutuskan untuk tetap jadi orang ke tiga di antara Romero dan kekasihnya?"
Sheila menghela napasnya dengan lembut lalu berkata, "Kau tidak tahu apa-apa tentang kami, jangan berbicara sembarangan."
"Begini saja, bagaimana jika aku bersedia menjadi yang ke dua seperti Romero menempatkan dirimu."
Sheila menatap Jack dengan tegas kemudian tersenyum sinis. "Apa kau sudah gila?"
"Kurasa itu cukup adil."
Sheila tersenyum sinis mendengarnya. "Begitu, ya?"
Jack mengangguk dan Sheila tertawa hambar.
"Jack, kuberitahu kau sesuatu," kata Sheila sejenak kemudian menghela napasnya. "Pertama, yang membedakan Romero denganmu adalah dia tidak pernah bersedia membagi diriku dengan pria lain. Ke dua, antara Romero dan Shelomita sudah berakhir. Jadi, hentikan semua usahamu."
Jack terdiam sejenak kemudian tersenyum masam. "Kurasa Romero melakukan itu bukan karena sungguh-sungguh mencintaimu. Dia hanya tidak mau kalah dariku."
"Atas dasar apa Romero merasa kalah darimu? Oke, tidak perlu kau jawab. Aku tahu Romero orang yang penuh perhitungan dan sangat disiplin dalam hal pekerjaan. Aku mengenalnya lebih dari separuh hidupku, kau tidak perlu mengatakan apa pun tentangnya. Jadi, kurasa kaulah yang tidak mau kalah dari Romero," ucap Shelia panjang lebar.
***
Sementara di dapur Cheryl, setelah Sheila berpamitan pergi dan Jack juga meninggalkan rumahnya, wanita itu berlutut di depan Sean. Mulutnya berisi kejantanan Sean yang kokoh dan berurat.
NOVEL PENDEK INI UDAH TAMAT DI KARYA KARSA DAN PAKETNYA CUMA 35.000!
TERIMA KASIH UDAH MENDUKUNGKU.
SALAM MANIS DARI CHERRY YANG MANIS!
🌸♥️🍒😚
KAMU SEDANG MEMBACA
SELINGKUH (21+)
Romance⚠️⚠️🔞🔞 Anak kecil minggir dulu! Tidak ada cinta yang Sheila tahu, hanya ada nafsu yang berujung pada perselingkuhan demi perselingkuhan yang ditemui oleh Sheila sepanjang perjalanan kariernya sebagai pengacara perceraian. Namun, tetangga seksiny...