11

72 8 2
                                    

Enjoy the story~❤️

"L-lo kenapa deh? Aneh banget hari ini, merinding gue jadinya" gue natap dia.

"Ya gak papa. Gue cuma minta lo jangan makan masakan Taeyong lagi," - Doyoung.

"Ya lagian ngapain gue makan masakan dia? Kurang kerjaan banget," gue ketawa.

"Masakan Taeyong seenak apa sih?" - Doyoung.

"Kalo penasaran, lo ke rumahnya aja terus lo minta dia masak deh. Gampang kan?"

"Gak, pasti masakan gue lebih enak daripada dia" - Doyoung.

"Iyain, yang penting gue mau makan dulu."

"Lo suka apa?" - Doyoung.

"Gue? Teri dicabein, lo bisa masak?"

"Gampang, yang penting punya bahan aja" - Doyoung.

"Masa? Kalo gitu, nanti makan siangnya pake itu aja ya."

"Oke. Mau gue anter ke kampus?" - Doyoung.

"Gue mau makan itu di cafè sama anak-anak, boleh?"

"Oke. Kabarin aja nanti kalo udah selesai kelas," - Doyoung.

"Gue berangkat dulu, makasih sarapannya."

"Eh, Hellen" Doyoung genggam pergelangan tangan gue.

"Apa? Kenapa?"

"Gue anter," - Doyoung.

"Hee?? Tumben nawarin, biasanya harus dipaksa dulu baru mau."

"Udah gak usah bawel, ayo!" - Doyoung.

At kampus

"Bang Doyoung ikut ke kampus lagi?" Ningning bisik ke gue.

"Gak, dia cuma anter gue terus ke cafè."

"Len," - Doyoung.

"Hah?"

"Semangat," Doyoung senyum sambil ngusal rambut gue terus pergi.

"Apaan tuh barusan?" Gue natap Ningning.

"Apaan? Gue juga gak paham," - Ningning.

"Dia kenapa?"

"Kamu nanyea?" - Ningning.

"Gue serius ih!"

"Ya gue juga serius! Gue gak tau, lo yang serumah harusnya tau dong!" - Ningning.

"Gak tau, gue gak nanya sama dia."

"Woy!" Haechan tiba-tiba gebrak meja gue.

"Woy! Ih! Untung gue punya jantung serep!"

"Pada gibahin apa sih?" - Haechan.

"Gibahin Doyoung, lo kalo liat dia yang sekarang pasti kaget."

"Emang dia kenapa?" - Haechan.

"Dia bilang gini tadi, bentar. Len, semangat ya" Ningning senyum terus ngusap kepala Haechan.

"Heh! Heh! Pacar lo temen gue!" Haechan langsung pindah.

"Iya tau! Gue cuma meragain hal yang dilakuin Bang Doyoung tadi," - Ningning.

"Dia begitu??" - Haechan.

"Iya," gue ngangguk.

"Gak percaya," Haechan geleng kepala.

"Kalo mau buktinya, nanti siang ikut gue makan siang di cafè."

"Gratis gak nih?" - Haechan.

"Gratis, makanannya dimasak langsung sama pemilik cafè" gue senyum.

Secangkir Cinta Barista Julid - NCT DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang