18

72 8 4
                                    

Enjoy the story~❤️

Jadi guys, gue sekarang lagi berdiri di depan cermin panjang yang belum lama ini dipasang di kamar ini. Gue yang minta sih biar lebih gampang ngaca kalo pagi sebelum berangkat kampus.

Nah, Doyoung sekarang lagi berdiri pas di belakang gue. Ekspresinya? Jangan ditanya, dia kaget. Kaget sekaget-kagetnya. Dia sampe gak bisa kontrol ekspresi wajahnya.

"Gue sayang sama lo," gue balik badan terus natap mata dia.

"Lo," - Doyoung.

"Gue mau peluk, boleh?"

Doyoung gak jawab pertanyaan gue, tapi dia langsung meluk gue. Erat banget, kayak gak mau lepas gitu. Habis itu dia natap mata gue sambil senyum.

"Len," - Doyoung.

"Gak usah janji, gue udah kenyang sama janji. Gue butuh pembuktian dari lo. Eum, gue tantang lo. Kira-kira bisa gak lo jagain dan sayang sama gue sampe kita sama-sama tua nanti," gue senyum.

"Iya, gue bakal buktiin. Sesuai sama janji pernikahan yang kita ucapin waktu kita nikah," - Doyoung.

Gue peluk dia lagi. Ternyata senyaman ini ya dipeluk sama dia. Kemana aja gue selama ini? Punya suami baik, ganteng, pelukannya nyaman banget. Gue merasa durhaka banget selama ini.

"Len, gue boleh" - Doyoung.

"Boleh," gue senyum.

☕☕☕

"Pagi," Doyoung senyum ke gue sambil masak.

"Pagi, lagi masak apa?" Gue nyelip ke depan terus meluk dia.

"Nasi goreng," Doyoung nyium kening gue.

"Ternyata, begini ya bahagianya nemenin suami masak? Tapi harusnya, istrinya yang masak."

"Di rumah ini siapa yang bangun duluan, dia yang harus masak. Lagian kayaknya ada yang pules banget tidurnya," - Doyoung.

"Ya lah, orang baru tidur jam 3."

"Kenapa?" - Doyoung.

"Sstt! Udah masak aja," gue bekep mulut dia.

"Sekarang kayaknya ada suka meluk nih, dulu aja dipeluk gak mau" - Doyoung.

"Ih udah deh, masak mah masak aja."

"Mau dipeluk lagi kayak semalem?" - Doyoung.

"Diem, colok nih!"

"Sini," Doyoung nunjuk pipinya.

Chupp

"Aduh, aduh, aduh. Romantis bener ini pasutri pagi-pagi, jadi iri gue."

"Dih! Lo ngapain pagi-pagi ke sini? Sama Chenle lagi, tumben bener."

"Anter undangan sekalian mau ke kampus," - Ningning.

"Undangan apa?" - Doyoung.

"Nikah lah! Kita kan mau dikondangin juga, emang kalian doang yang bisa" Ningning naroh undangan di meja makan.

"Widih widih! Akhirnya maju juga ke last step," gue ambil undangannya.

"Jangan lupa bawa kadonya," - Ningning.

"Iya tenang, gue bawain kado super istimewa nanti" gue senyum.

"Eh, hari ini nikahannya Taeyong kan? Lo mau dateng kapan?" - Chenle.

"Nanti malem. Eh iya kan, Doy?"

"Hm," - Doyoung.

"Nih anak gak ada sopan-sopannya sama suami, Day Doy Day Doy aja" - Ningning.

Secangkir Cinta Barista Julid - NCT DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang