ch; 19

3.6K 323 50
                                    

Jungkook tengah menonton netflix dirumahnya sembari memakan pancake yang sudah Jimin beli. Untung saja di rumah tidak ada kedua orang tuanya karena sedang keluar kota untuk menghadiri pernikahan rekan bisnis mereka.

"Sebenarnya aku tak mau ikut campur dengan urusan rumah tangga kalian, tapi bila kalian benar-benar tak saling mencintai lebih baik kalian cerai." Ujar Jimin. Jungkook berhenti menyendok pancake nya menatap Jimin dengan tatapan nya yang terkejut.

"Hyung—"

"Kau tahu bahwa aku sangat terluka bila kau juga terluka, Kook. Dari awal aku sudah muak dengan nya yang menyentuhmu seenak penisnya. Dan sekarang? Kau dan dia berada dalam pernikahan yang sebenarnya kalian sendiri tak tahu perasaan masing-masing!?" Kesal Jimin tak habis pikir.

"Bahkan orang tuanya dan orang tua kita bahkan tak tahu bagaimana struggle nya kalian." Tambah Jimin menyenderkan punggungnya.

"Hyung, aku tengah mengandung. Jadi tolong berhati-hati dalam berucap. Kau tak tahu apa—"

"Aku menyayangimu, Jungkook! Tak pahamkah dirimu bagaimana protektif nya aku padamu dari dulu!?" Potong Jimin menatap Jungkook dengan amarah.

Jungkook menelan sisa pancake dengan sulit, rasanya begitu berat. Tak ada lagi percakapan di antara mereka setelah itu dan Jungkook memilih pergi ke kamar meninggalkan Jimin seorang diri.

••

Jungkook bersender pada headboard ranjang sembari menangis mengabaikan Jimin yang mengetok pintu nya khawatir.

"Kookie, tolong buka pintunya.. maafkan hyung.." Ucap Jimin setengah berteriak. Tak ada jawaban dari sang empu, bahkan Jungkook hanya menatap sekilas pada pintu itu.

"Segera panggil aku bila kau butuh sesuatu, aku menyayangimu." Lanjut nya meninggalkan kamar Jungkook dengan perasaan khawatir dan merasa menyesal karena mengatakan hal yang tidak-tidak pada adik kesayangannya

"Kenapa tak ada yang mengerti Kookie?" Gumamnya menghapus air matanya kasar. Dentingan handphone mengalihkan perhatiannya, Ia kemudian membuka handphone nya dan mata bambi itu membulat sempurna..

 Dentingan handphone mengalihkan perhatiannya, Ia kemudian membuka handphone nya dan mata bambi itu membulat sempurna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Accident To Be Love | Taekook [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang