ch; 21

3.6K 382 176
                                    

Taehyung mengerang pelan kala mobil nya tiba-tiba mogok. Kini jam sudah menunjukkan pukul setengah 10 malam. Hari ini hatinya benar-benar hancur, rasanya sesak sekali. Bahkan Seoul tiba-tiba diguyur hujan deras menemani kesedihan Taehyung malam ini. Rumah masih jauh dari tempat nya sekarang, apalagi Ia menggunakan jalan pintas yang sepi karena Ia yakin Seoul sangat macet.

"Bagaimana kalau Jungkook pulang ke rumah tapi aku tak ada di sana?" Khawatir Taehyung. Handphone nya bahkan kembali lowbat karena tak sempat Ia cas. Pria tampan tersebut melihat ke arah sekeliling mobilnya yang telah diguyur hujan deras tanpa henti, pikirannya berkecamuk. Ia tak mungkin memanggil mekanik mobil di saat hujan seperti ini untuk membuka kap mobil nya.

Dipikirannya hanya satu.

Jungkook.

Dengan berbekal handphone lowbat dan dompet nya tanpa pikir panjang lagi Taehyung langsung keluar dari mobil tak lupa menguncinya sebelum Ia pergi.

"Argh, persetan!" Kesal Taehyung karena kejadian yang tak pernah Ia kira akan terjadi sekarang lalu berlari semampunya untuk menemukan taxi, berharap ada taxi yang lewat.

10 menit..

15 menit..

27 menit..

35 menit..

Taehyung terus berlari, nafasnya tersengal. Mata nya terus menelisik berharap ada taxi yang lewat. Ia melirik ke arloji nya, sudah pukul setengah 11 malam, ini sudah larut di tambah hujan deras yang membuat semua manusia enggan untuk pergi kemanapun, menghabiskan malam dengan bergelung selimut atau bahkan meminum secangkir coklat.

Setelah kaki Taehyung sampai di jalan besar kota Seoul itu, pria tampan tersebut berjalan pelan menikmati hujan yang terus membasahi tubuhnya. Beberapa orang yang melihatnya terlihat acuh mengingat kehidupan Seoul yang memang jarang berinteraksi antara satu sama lain karena status mereka sebagai orang asing.

 Beberapa orang yang melihatnya terlihat acuh mengingat kehidupan Seoul yang memang jarang berinteraksi antara satu sama lain karena status mereka sebagai orang asing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jungkook baik-baik saja kan? Apa kecil tenang di dalam perut mommy cantiknya?" Gumam Taehyung, masih mencari taxi yang sekiranya akan lewat. Bis kota juga sudah selesai beroperasi pukul 9 malam tadi, sudah terlambat untuk bisa pulang menggunakan bis itu. Taehyung memutuskan untuk duduk sejenak di halte, bibir tebalnya memucat dan menggigil karena kedinginan. Kepalanya terus berpikiran bahwa Jungkook baik-baik saja agar akal sehatnya masih bisa mengontrol sisi khawatir nya.

"Sial! Siall!" Taehyung menarik rambut nya frustasi, Ia tak bisa untuk tak khawatir bila menyangkut istrinya. Jungkook tengah mengandung, bagaimana bila sesuatu terjadi?

"Ini semua salahmu, brengsek." Marah Taehyung pada dirinya sendiri. Ia berdiri dari tempat duduknya kemudian berjalan untuk segera pulang. Dirinya memutuskan untuk pulang dengan jalan kaki atau Ia tak akan pulang sama sekali.

Selang 12 menit berjalan kaki, tiba-tiba ada yang mengklakson dirinya dari samping sehingga Ia terjengit.

"Butuh tumpangan, anak muda?" Tawarnya. Taehyung tersenyum, akhirnya Ia menemukan taxi yang ingin berhenti untuk menawarkan nya pulang.

Accident To Be Love | Taekook [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang