ch; 17

4K 339 69
                                    

Jungkook tengah merenung sembari memasukkan piring dan gelas pada rak-nya. Pikirannya bercabang, semenjak Ia menyadari bahwa dirinya sudah jatuh cinta pada Taehyung membuatnya khawatir.

Jujur, Ia tak tahu perasaan apa itu. Apakah benar-benar cinta atau hanya rasa nyaman semata karena Taehyung yang memperlakukan nya begitu baik, tak seperti drama-drama lain saat sang suami berlaku kejam pada sang istri karena tak mencintainya sama sekali.

"Jungkook!" Taehyung berteriak panik ketika gelas kaca hampir saja jatuh dari tangan Jungkook karena tak masuk tepat pada tempat nya sehingga tangan Taehyung yang menangkapnya. Jungkook terbelalak, jantungnya berdetak cepat karena terkejut.

"Apa yang kau lakukan? Bagaimana bila kau terluka?" Daripada mengkhawatirkan gelas nya pecah, Taehyung lebih dulu khawatir padanya.

"Maaf." Hanya itu yang dapat keluar dari mulut Jungkook. Taehyung menghela nafas, mendekati istrinya untuk Ia elus kepalanya.

"Ada apa? Kenapa kau melamun, hm?" Tanya Taehyung lembut. Perilaku ini.. membuat hati Jungkook terasa semakin berat. Tanpa sadar air mata Jungkook menetes, lagi Taehyung dibuat panik.

"Sayang? Kenapa menangis?" Taehyung memeluk Jungkook erat guna memenangkannya.

"Hiks.." Jungkook terisak, mencengkram erat pinggang Taehyung. Pria tampan tersebut menenangkan sang istri dengan memberikan usapan-usapan yang lembut untuknya. Berharap Jungkook menjadi tenang karena sungguh melihat Jungkook menangis adalah hal yang menyakitkan bagi Taehyung.

"Besok saja dilanjut pekerjaan nya, ya? Kita ke kamar, oke?" Ujar Taehyung meski tak ada balasan dari Jungkook. Taehyung kemudian menggendong nya ala bridal style membuat Jungkook sempat memekik pelan dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang sang suami.

Taehyung gemas sekali..

Setelah mereka sampai di kamar, Taehyung menidurkan Jungkook perlahan namun rupanya istrinya itu enggan untuk melepas pelukan. Taehyung tersenyum, Ia suka kala Jungkook mode manja seperti ini.

"Aku tak akan memaksamu untuk bercerita, tapi tolong anggap aku sebagai rumahmu sekarang. Aku tak mau hanya senangnya saja saat bersamamu. Semua perasaan sedih, luka, kecewa, maupun duka— berbagilah padaku, hm?" Bisik Taehyung penuh kehati-hatian. Jungkook mendongak untuk menatap sang suami,

"Apakah aku harus wajib bisa memasak?" Tanya Jungkook. Taehyung mengernyit bingung, jangan bilang ini alasan Jungkook menangis?

"Tentu saja tidak, baby. Jadilah dirimu apa adanya. Aku tak pernah memaksamu untuk melakukan hal-hal pekerjaan rumah, hm?"

"Tapi—"

"Jangan bilang kau menonton drama lagi?" Tebak Taehyung. Jungkook buru-buru mengangguk— meski drama dalam kehidupan nyata sebenarnya.

"Ya Tuhan.. Kau membuatku kepalang panik, sayang. Ingat, jangan terlalu banyak berpikir karena kau tengah mengandung. Paham?"

Jungkook mengangguk sedikit ragu, tak yakin apakah Ia bisa melakukan nya.

Taehyung menghapus sisa air mata Jungkook, mengelus pipi tembam itu dengan gemas.

"Boleh cium?" Tanya Taehyung pelan.

Blush..

Wajah Jungkook memerah padam dan itu tak terlepas dari pandangan Taehyung. Namja manis itu mengangguk, membiarkan Taehyung kembali menyentuh bibirnya dengan isapan-isapan yang memabukkan.

Ciuman itu menjadi ciuman yang begitu panas karena Jungkook membuka mulutnya, merasakan lidah Taehyung menyentuh lidahnya dan bergulat di dalam sana. Entah karena bawaan bayi atau apa sehingga Jungkook menjadi lebih berani dari sebelumnya.

Accident To Be Love | Taekook [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang