ch; 06

5.2K 401 116
                                    

Jungkook panik. Tentu saja. Ia baru saja menangis karena oknum Kim Taehyung lalu eommanya datang dengan membawa banyak barang belanjaan.

"Sebenarnya Jungkook— mpphh!" Mulut kissable Jimin di tutup dengan tangan Jungkook.

"Kookie menangis karena kue pesanan Kookie kosong!" Dusta Jungkook.

"Loh, tumben sekali?" Heran Yoona.

"Mungkin banyak yang memesannya, hehe."

"Astaga, eomma kira karena apa. Oh iya! Ngomong-ngomong pernikahanmu dan Taehyung akan di percepat saja. Dua minggu dari sekarang, okay?"

Sendi Jungkook langsung lemas begitu saja.

"A—apa!? Bukankah itu terlalu cepat, eomma?"

"Loh, kenapa? Kau mau bekerja di perusahaan seperti Jimin?"

"Tidak— eh anu—"

"Aku yakin kecebong Taehyung sudah berada di perutmu." Ucap Jimin menghasilkan Jungkook yang menjitak kepalanya.

"Cepat atau lambat kalian harus segera menikah, sayang. Apalagi mengingat kalian sudah pernah berhubungan, tak memungkinkan kalau kau akan segera hamil." Ujar Yoona tersenyum jenaka.

"Kookie— ingin ke kamar." Balas Jungkook enggan menjawab dan segera masuk ke kamar.

Setelah namja imut itu tiba, Ia menghempaskan badannya hingga menatap plafon putih di sana. Tangan mungilnya mengelus perut ratanya. Entah mengapa rasanya begitu menggelitik mendengar bahwa Ia akan hamil. Dirinya memang belum melakukan test pack untuk memastikan. Lagi pula ini baru 11 hari berlalu, apa Ia akan benar-benar hamil?

Hatinya langsung berdenyut sakit saat melihat Taehyung mencium bibir Yerin. Padahal sebentar lagi mereka akan menikah, namun pemandangan apa yang dia lihat? Calon suaminya yang mencium gadis— bahkan status mereka masih pacaran. Apa Jungkook terlihat seperti pelakor?

Haruskah dia mundur sebelum semua terlambat?

♡♡♡

Taehyung kini menatap pantulan dirinya pada cermin dengan tuxedo hitam. Ya, Ia tengah mencoba baju yang akan digunakan saat hari pernikahan itu tiba. Sejak hari dimana Jungkook melihat Ia mencium Yerin, Jungkook benar-benar menjaga jarak.

"Tae, apa kau sudah bertemu dengan Jungkook?" Tanya Hana, sang eomma.

"Belum, eomma."

"Sebentar lagi kalian akan menikah, lebih baik kau menjalin hubungan yang baik dengan Jungkook, sayang. Pernikahan adalah hubungan yang sakral dan statusnya adalah sampai maut memisahkan." Terang Hana.

"Hm, aku tahu."

"Apa eomma tidak boleh melihat ketampanan anak eomma sendiri, huh?" Jujur, Hana agak kesal karena Taehyung tak mau ada seorang pun yang melihatnya menggunakan tuxedo. Sehingga Hana terpaksa berbicara pada Taehyung lewat tirai pembatas.

"Tidak."

"Ck. Iya baiklah terserahmu. Dua hari lagi kalian akan menikah, siapkan dirimu untuk melepas status lajangmu—— dan.. ajak Jungkook malam ini untuk dinner. Kau harus melakukan sesuatu yang bisa membuat Jungkook terkesan padamu." Mendengar ucapan sang ibu, Taehyung tersenyum kecil.

"Aku akan mencobanya— meski saat ku hubungi selalu Ia abaikan." Batin Taehyung sebagian dalam hati. Dengan cekatan Ia kembali melepas tuxedo nya dan menggantungnya di lemari. Masih ingat bukan bahwa Taekook telah selesai melakukan fitting baju dengan imo Hyejin? Dan sekarang waktu itu akan segera tiba.

Accident To Be Love | Taekook [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang