Jangan lupa vote dulu ya akun Kimmyisdew hihi happy reading♡
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi ini pria kecil nan manis bernama gupi sedang memakai seragam sekolahnya,ia baru saja pindah ke perumahan yang baru bersama orang tua dan kakak perempuan nya.
Gupi remaja manis berusia 16 tahun kini memasuki kelas 1 SMA, Sedangkan kakak nya bernama Grace bekerja di perusahaan membantu sang ayah.
" Kakak..Adek..Ayok turun sarapan nanti telat nak...! " Panggil bunda pada kedua anak nya.
" Iya bundaa " jawab Gupi dan Kak Bunga sambil menuruni tangga.
" Selamat pagi ayah,selamat pagi bunda " ucap gupi dan kak bunga menyapa ayah bundanya yang sudah duduk menunggu mereka berdua untuk sarapan bersama.
" Pagi nak " jawab ayah dan juga bunda dengan lembut.
Mereka pun mulai menikmati sarapan bersama untuk memulai aktifitas pada pagi ini,seperti biasanya selalu diiringi obrolan santai.
Sedangkan di sebelah rumah keluarga gupi sedang bergema teriakan wanita paruh baya yang sedang membangunkan putra tunggalnya bernama Mewandra.
" MEWANDRAAAA....! "
" Eungh... Mamah,mew masih ngantuk ya ampun ishh " mew menutup telinganya dengan guling.
" Kamu tuh mau kuliah ga sih? Di bangunin susah banget, nanti kamu telat! Dari tadi di bangunin susah banget " ujar mamah mew dengan geram sejak 30 menit yang lalu berusaha membangun kan tubuh besar mew agar segera bersiap ke kampus.
" 5 menit lagi mah "
" Ga ada! Ayo cepet bangun! " Mamah mew menarik lengan mew untuk bangun dari berbaring nya.
" Iyaiya ah mamah nih kalo pagi paduan suara mulu...hooaamm " mew mendudukan diri menguap sambil menggaruk garuk nipple nya.
" Mandi sana cepet! garuk-garuk aja kek monyet "
" Mamah ish anak nya ganteng gini di bilang kek monyet " gerutu mew sambil bangun dari tempat tidurnya menuju kamar mandi dengan menggaruk belahan pantatnya yang terasa gatal.
Setelah drama paduan suara untuk membangunkan putranya mamah mew kembali ke meja makan untuk menyiapkan sarapan.
Mamah mew menuruni anak tangga sembari menghela nafas nya menghadapi anak semata wayang nya setiap hari ada saja drama membuat kepala nya pusing.
