Judul : Baby Dosen
Author : PrakHyena|| Happy Reading ||
PLAK!!!
Suara tamparan kencang melayang bebas dipipi sang pemuda yang kini berdiri didepan pria lebih tua darinya.
Lelaki tua itu menatap Mew dengan kilat mata memerah.
"Dasar anak tidak berguna!! Lihat apa yang terjadi sama istri mu!! Dia keguguran dan itu semua ulah kamu yang tidak becus menjaganya. Mau ditaruh dimana muka Ayah saat seluruh dunia membicarakan Ayah tidak bisa memiliki cucu. Ayah malu Mew!! Lebih baik kau jadi sampah dari pada harus seperti ini!! Ayah beri kesempatan lagi melahirkan keturunan gen Aswengga, Jika tidak.. lebih baik kau pergi dan jangan pernah muncul dihadapan Ayah mu!!" Setelah mengatakan kalimat pedas pria tua segera pergi meninggalkan rumah sakit.
Tangan besar Mew mencengkram dadanya dimana letak rasa sakit yang tergores cukup lama dan perih.
Nafasnya memburu setiap memori kilatan masa lalu terulang kembali seperti sebuah kaset lama. "Hiks.." Dia terisak dan merasa lelah selalu dibayangi rasa takut dan penyesalan. Namun Mew juga tidak bisa berdiam tanpa melakukan apapun demi membahagiakan sang istri.. Ia rela menghancurkan fisik dan mentalnya.
Dalam ruangan itu Guffin sang istri menanggis dalam diam. Menyiksa dirinya sendiri dengan perasaan bersalah.
Ini salahnya yang lalai menjaga buah hati mereka yang sudah lama keluarga suami nantikan. Benar, ini salahnya.
Langsung saja tangan lentik segera menghapus air mata saat mendengar suara pintu terbuka. Guffin menoleh dan tersenyum tipis dibalas senyum tipis dari suaminya.
"Gimana keadaan baby?" Nama setiap Mew panggil untuk istrinya. Lelaki polos, manis, baik dan juga berhati lembut. Mew sangat mencintai pemuda itu sampai tak rela melepaskan Guffin.
Guffin menarik sudut bibirnya membuat lengkungan indah. Dia harus terlihat baik-baik saja. "Baik kok," lirihnya bergetar.
Pemuda tampan tau dari sorot mata terluka istrinya tidak baik-baik saja. Tetapi Mew tidak mungkin mengubah suasana semakin berduka, dia juga harus membuat baby kesayangannya ceria.
Guffin melihat bekas tamparan dipipi Mew bergerak mengusap pipi tersebut. "Sakit ya, Mamas? Maafin Guffin udah buat-"
"Ssttt.. ndak sakit kok baby. Mamas sudah biasa." Mew tersenyum mengambil tangan Guffin lalu ia genggam erat.
"Kalau sakit bilang aja sama baby nanti baby obatin," Mew mengangguk. "Iya baby,"
Cukup lama terdiam memikirkan pikiran satu sama lain. Guffin membuka suara. "Em.. Mamas," Panggilnya terdengar ragu.
"Iya baby?"
"Baby mau dipeluk trus pantatnya mau dipuk-puk. Di nyanyiin juga ya pake lagi bintang kecil dilangin yang biru, trus kening sama pipi baby dikecup beberapa kali." Bayi polos meminta kepada si tampan layaknya omega manis kepada Alpha.