GET MARRIED
Story by : Hazard94.
.
..
"Lepasin gak !"
"Lepasin !"
"Lepasin !"
"Lepasin !!!"
Menghela nafas kasar, pria tampan bermata sayu itu seakan tuli. Segera mengangkat remaja manis tersebut, di gendong nya bak karung beras di pundak.
Memberontak !
Itu sudah pasti.Remaja manis bernama kana itu tak henti memukul punggung pria dewasa yang memiliki usia terpaut beberapa tahun lebih tua darinya.
Kepalanya yang terposisi di depan punggung kekar itu, terus ia hentakan ke depan. Berusaha dengan keras agar pria dewasa tersebut menurunkannya.
Kedua kakinya kana hentakan di udara, berharap keseimbangan pria itu terganggu, dan terjatuh.
Namun rupanya tidak semudah yang ia bayangkan. Pasalnya, pria dewasa itu memiliki postur tubuh yang cukup tinggi, kekar dan berisi.
Di pastikan tenaga seorang kana tak dapat melawan pria tampan pemilik nama miu itu secara fisik.
"Turunkan aku !" Bentaknya, kana terlalu kesal, namun juga malu.
Image nya sebagai murid pemberani dan di takuti, sepertinya akan jatuh karena pria dewasa bernama miu itu.
Seorang guru yang baru menjadi wali kelasnya sejak 1 minggu yang lalu.
Memalukan ?
Ya, bagaimana tidak ?
Kana di gendong begitu saja di depan musuhnya, saat ia sedang berduel dengan 3 murid senior lainnya.Bukankah itu terlalu konyol ?
Di sisi lain miu seakan tuli dan buta.
Tuli kala kana terus berteriak padanya, dan buta akan tatapan semua siswa di sekitar, yang menatapnya sejak tadi.Semua terkejut, saat guru tampan dan sempurna idaman mereka, berani menghentikan seorang kanawut.
Ingat, kana di kenal akan sikap bar bar nya, dan hampir semua murid di sekolah tunduk dan segan pada kegilaannya itu.
Tak pandang bulu, baik murid seangkatan, junior, senior atau bahkan guru sekalipun. Kana tak pernah takut pada salah satu di antara mereka.
.
.
.Sepanjang perjalanan menuju ruang BK, kana tak hentinya memukul sang guru. Menggerakan tubuhnya berusaha agar di turunkan.
Namun tak ada sedikitpun usahanya yang berhasil.
Hingga kemudian...
Kana menghela nafas kasar, mengeraskan kedua rahangnya, mengarah tatapan pada 4 murid di belakang sang guru. "Kalian jangan diam saja !!! Tolong aku !" Kesalnya.