One Shoot Fluffy : By JaeNinoy
Seorang remaja laki-laki berseragam SMA berlari di sepanjang jalan mencari tempat berteduh. Karna ulah sepupunya, dia pun di tinggalkan dan terpaksa pulang dengan berjalan kaki. Akan tetapi, tidak disangka di tengah perjalanan hujan turun begitu deras.
Untung saja si remaja itu menemukan sebuah tempat untuk meneduh yaitu, sebuah kedai kopi. Dengan keadaan setengah basah kuyup, dia berhasil melewati derasnya air hujan.
Saat tengah berteduh di depan kedai tersebut, tiba-tiba saja pandangan remaja laki-laki itu tertuju pada kaca kedai, dimana di dalam kedai ada beberapa orang yang tengah menikmati hangatnya kopi dan beberapa kue.
Melihat betapa nikmatnya orang-orang, perut si remaja laki-laki langsung terasa lapar. Ingin sekali ia masuk kedalam dan memesan kopi serta kue yang enak itu, namun ia baru ingat bahwa dompetnya berada di mobil yang dibawa oleh sepupunya.
Tak lama salah satu pelayan dari kedai itu, keluar menghampiri remaja laki-laki yang masih menatap kearah kaca.
"Dek, kenapa diluar terus, mari masuk."
Si pelayan perempuan pun mempersilahkan remaja yang bernama Gulf itu untuk masuk ke dalam kedai.
"Emangnya Gupi boleh masuk, Mbak?"
"Boleh, mari.."
Dengan wajah yang berbinar, Gulf langsung menganggukkan kepalanya dan ikut masuk bersama pelayan tersebut.
Setelah di persilahkan duduk Gulf langsung memesan secangkir coklat hangat dan juga kue brownies dengan toping keju.
Tidak butuh waktu lama. Gulf dengan cepat menghabiskan minuman serta makanan yang sudah ia pesan. Setelah selesai, sebelum keluar kedai Gulf memutuskan untuk mengucapkan rasa terimakasih kepada pelayan yang tadi mempersilahkannya masuk.
Gulf berjalan menghampiri pelayan itu yang ternyata seorang kasir di kedai ini.
"Mbak, Gupi pamit pulang dulu ya. Hujannya juga udah berhenti. Makasih loh tadi udah ajak Gupi masuk."ucap Gulf dengan menunjukan senyum manisnya.
"Eh, tunggu-tunggu. Sebelum pulang bayar dulu dong, Dek."
"Hah bayar! Kok jadi bayar sih, Mbak?"
"Kan tadi kamu udah pesen coklat hangat sama brownies di kedai ini jadi bayarlah."lontar si Pelayan.
Sial!
Gulf langsung menundukan kepalanya. Ia bingung harus membayar dengan apa. Ia pikir minuman dan makanan yang sudah ia makan tadi itu adalah gratis.
"Cepet bayar, Dek. Mana uangnya?"
"Mmm..anu..mmm..."
Gulf yang semakin bingung terus memainkan jemarinya.