Saat tadi sarapan pagi, Elvis tiba-tiba menangis karena giginya sakit. Membuat anak itu rewel seharian.
"Ayah..." Panggilnya tanpa suara. Dia sedang di gendong oleh ayahnya.
"Sstt....cup...cup...." Hugo dengan telaten mengusap bekas air mata putranya yang masih mengalir deras.
Saat ini mereka berdua sedang mengantri untuk periksa gigi. Hanya ia dan Elvis. Rhea tidak ikut karena akan sangat merepotkan nantinya.
"Berikutnya.....Elvis Emery Goldy." Nama Elvis terpanggil, Hugo langsung melangkahkan kakinya memasuki oli gigi.
"Gigi Elvis kenapa?" Tanya sang dokter dengan lembut.
Elvis mengerakkan tangannya, "Gigi Elvis sakit pa dokter."
"Oh ya? Ayo berbaring dulu, biar pak dokter periksa." Elvis dengan menurut membaringkan tubuhnya.
"Buka mulutnya?" Elvis membuka mulutnya dan dokter langsung memeriksa kondisi gigi elvis.
Sedangkan di mansion Hugo, Rhea menelusuri kamar yang tampak tidak pernah di pakai.
Pintunya tidak terkunci saat dia memutar knop pintu. Dia masuk. Kamarnya bersih.
Kamar yang memiliki dinding berwarna pink. Dan sebuah foto yang terpajang di dinding membuat dia mendekatkan diri.
Dia menyentuh foto itu, foto antara Hugo dan wanita yang dia ketahui bernama Greta. Dia ibunya Elvis, ibu kandung.
Dia membuka lemari pakaian Greta. Masih utuh dan tertata rapi. Kamarnya pun tampak terawat. Dia yakin ini adalah kamar Greta.
Dia menemukan tumpukan album yang membuat dia penasaran. Ketika dia mengambilnya dan duduk di atas ranjang Greta.
Dia di kejutkan dengan semua foto yang terdapat tanggal sebagai penanda. Berbagai macam foto tentang kehidupan Greta bersama Hugo, temannya dan keluarganya.
Dia menemukan buku diary milik Greta. Membacanya dengan seksama.
*********************************
"Mama."
Elvis berlari menerjang tubuh Rhea yang lebih tinggi darinya.
"Hey, sudah cabut gigi." Elvis menganggukkan kepalanya.
"Elvis mengantuk." Rhea menganggukan kepalanya. Hugo mengambil alih Elvis, namun belum sempat Hugo berjalan sebuah tembakan mengagetkannya.
Tubuhnya langsung terdorong ke samping ketika Rhea dengan sigap menariknya. Rhea mengambil pistol di saku Hugo, berlari mengejar pembunuh bayaran yang membahayakan Hugo dan Elvis.
"Brengsek." Makinya sembari menembakkan di kaki pembunuh bayaran itu.
Dor...
"Akh...." Pembunuh bayaran itu tumbang. Namun masih berusaha berlari.
Rhea dengan nafas yang tersengal kembali menembak kaki sebelahnya.
"Akh..." Jerit pria itu kembali kesakitan.
"Sebagai pembunuh bayaran kau sangat lemah." Ejeknya dengan terkekeh sinis.
"Sayang, kau tidak apa-apa?" Hugo datang dan membolak-balikan tubuh Rhea.
"Aku baik-baik saja."
"Sam bawa dia keruangan biasa." Perintahnya yang di angguki Sam. Sam memerintah bawahannya untuk membawa pria itu.
"Huh...aku sangat khawatir tadi." Hugo menghela nafas panjang, dia menarik Rhea ke dalam pelukannya.
***********************
Di ruangan yang menjadi ruangan penghukuman, pria yang berniat mencelakainya tadi sudah mati mengenaskan di tangan Sam.
"Merepotkan."
Sam keluar dari ruangan gelap itu, yang langsung di jaga oleh 2 body guard.
Sam masuk ke dalam kamar mewah di komplek rumah Hugo. Ya, rumah Hugo dan rumah Sam, bodyguard dan maid yang bekerja dengannya berdiri di satu tanah miliknya namun berbeda bangunan.
Bangunan yang bawahan Hugo tempati tampak seperti apartemen yang hanya memiliki isi kamar dan kamar mandi.
Sam mandi membersihkan noda darah yang menempel di pakaiannya tadi.
Selesai mandi, dia mulai berpakaian rapi kembali dan lanjut bekerja menemui atasannya itu.
Ketika memasuki mansion kediaman bosnya, dia merasa terpanggil oleh seorang wanita.
"Ada apa nyonya?" Jawabnya seraya mendekati istri bosnya itu.
"Ayo makan dulu."
"Tidak perlu nyonya." Tolaknya secara halus.
"Tidak apa-apa Sam, ayo makan bersamaku dan Hugo." Dengan terpaksa karena nyonya menarik tangannya sehingga dia duduk berhadap-hadapan dengan nyonya dan bosnya berada di tengah.
Mereka bertiga makan dengan tenang, "Kau akan pulang malam Hugo?"
"Ya, aku ada acara malam ini. Tidak usah menunggu ku pulang karena aku pulang larut malam." Jelas Hugo lalu menyeruput kopinya.
"Baiklah. Aku akan ke rumah ayah hari ini."
"Jangan pulang terlalu sore, sayang."
"Baiklah, aku juga akan mengajak Elvis ke sana." Hugo menganggukan kepalanya.
Rhea mengantar Hugo ke depan lalu mencium bibir suaminya dan setia menunggu sampai akhirnya mobil Hugo jauh tak terlihat.
********************************
Nyatanya Elvis tidak mau ikut bersamanya karena takut. Dia mau ikut ketika bersama dengan Hugo saja.
Jadilah dia ke rumah ayahnya sendirian. Membuka ponselnya dan mengirim pesan kepada Hugo bahwa dia sedang dalam perjalanan dan tidak jadi mengajak Elvis.
Beberapa menit kemudian mobil yang di ditumpanginya sampai didepan rumah ayahnya.
Saat masuk dia di kejutkan dengan pria yang sangat dia rindukan selama 5 tahun ini.
Pandangan mereka saling terkunci satu sama lain.
"Geo...." Panggilnya dengan lirih. Matanya berkaca-kaca melihat pria yang dia cintai berdiri dengan tegak didepannya.
"Rhea...." Geo dan Rhea berlari dan memeluk dengan erat. Air mata Rhea tumpah sedangkan Geo masih tidak percaya bisa bertemu dengan wanita yang dia cintai itu.
"Aku sungguh merindukan mu geo hiks....kau bilang akan bersama ku terus....hiks....kau pembohong hiks...." Ia memukuli dada Geo dengan keras dan Geo menerima setiap pukulan yang Rhea layangkan sebelum kembali memeluk dirinya dengan erat.
"Aku sangat-sangat merindukan mu Rhea....selama ini aku selalu mencari cara agar bisa bertemu dengan mu, namun selalu gagal. Aku bersyukur sekali bisa bertemu dengan mu kali ini." Geo mencium dahi Rhea dengan lama.
Melampiaskan rasa rindu dari dua orang yang saling mereka cintai itu. Seakan dunia memang hanya milik mereka berdua, melupakan olive di rumah yang tengah mengurus anak dan Hugo yang sedang bekerja.
Mereka melampiaskan rasa yang seharusnya tersalurkan bukanya malah terputus karena obsesi dan ego masing-masing pihak.
********************************
Aku cuman mau ngasih kabar kalau mungkin aku bakal jarang banget Update karena aku mau fokus sama LSP & UJIAN SEKOLAH.
karena sibuk banget disekolah dan udah cape juga pas pulang 🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
Brutal Time: Substitute Obsession
Teen FictionSeason 2 (Brutal Time: Male Cousin Obsession) Apakah setelah Geo menikah dengan olive, Rhea lepas begitu saja? jawabannya: TIDAK!!! Rhea masih terjerat dalam sosok orang gila yang sayangnya adalah kakak olive sendiri. Sangat tidak adil bagi olive...