Part 15

402 29 34
                                    

"Kakak tau, Rhea pasti akan membunuh ku kak." Olive menunduk ketakutan. Bayang-bayang dulu ketika pernikahan sampai melahirkan anak pertamanya masih terngiang di otaknya sampai sekarang ini.

Dimana dulu, Rhea selalu membakar rumah barunya bersama Geo, mencoba membunuh dirinya dengan segala macam hal namun dia selalu di lindungi oleh ayah mertuanya.

"Kakak tidak tau."

"Kakak sangat menyesal. Sekarang Elvis entah kemana dan Greta pun sekang ikut hilang."

Awalnya ia pikir Greta hanya menginginkan Elvis, namun dia malah tergoda dan tampak bimbang dengan masa lalunya itu.

Dia binggung harus memilih mana, Rhea yang selalu ada selama hampir enam tahun ini atau Greta yang pergi meninggalkannya?

Dia binggung, namun tidak bohong perasaan cinta masih ada untuk Greta sampai saat ini.

Hati tidak pernah berbohong, dia masih mencintai Greta. Pemenangnya tetap masa lalu.

Satu bulan yang lalu mereka dekat bahkan sudah sampai berhubungan badan. Dia bilang dia ada urusan di luar kota nyatanya dia malah check in di hotel bersama Greta.

Dia bahkan sudah menyiapkan surat-surat cerai, karena Greta ingin hubungan mereka jelas dan menjadi satu-satunya.

Namun, dia sadar sekarang. Walaupun hatinya begitu menginginkan Greta kembali tapi selama ini yang selalu ada itu Rhea. Yang bertahan selama ini adalah Rhea buka Greta.

Namun, semuanya terlambat. Bagaimana caranya dia mengatakan semuanya kepada Rhea dan keluarganya itu?

Pasti mereka tidak akan membiarkan Rhea hidup bersama lelaki brengsek seperti dirinya itu.

Sedangkan di tempat lain. Lebih tepatnya didalam kamar milik Aaron.
Mereka berdua tengah melakukan hubungan badan, threesome.

"Ahhh...." Geo mendesah nikmat, mendorong kejantanannya semakin dalam ke arah lubang milik Rhea agar spermanya semuanya masuk kedalam rahim Rhea.

Sedangkan Rhea yang dalam posisi doggy style ambruk karena sudah dua jam dia melayani nafsu binatang dua kakak beradik ini yang tidak berhenti.

"Mmpp....cu-cu-kup..." Ucapnya dengan terbata-bata ketika Geo melepaskan penyatuan mereka, Aaron langsung membalik tubuhnya dan membungkam bibirnya dengan ciuman ganas penuh nafsu darinya.

"Satu lagi baby..." Aaron seakan candu dengan tubuh hangat Rhea. Bertahun-tahun dia mendambakan tubuh Rhea namun dia belum pernah menyentuhnya sama sekali.

Sekarang dia bisa menyentuhnya, kesempatan tidak datang dua kali jadi dia harus memuaskan dirinya kepada Rhea.

"Rhea...kau sangat nikmat sayang." Ucapnya semakin cepat menyatukan tubuh mereka.

Rhea sendiri sudah merasa sangat lemas. Aaron yang sibuk menggempurnya di bawah sana sedangkan Geo sibuk menciumi bibirnya dan menghisap putingnya. Mendapatkan dua rangsangan sekaligus membuat dia tentunya sangat bernafsu namun dia sudah sangat lemas menghadapi nafsu mereka berdua.

Biasanya dia tahan dalam berhubungan badan, namun kali ini dia kalah karena lawannya 2 sekaligus pria hipersex.

Kegiatan itu terus berlanjut hingga tiga jam lamanya. Rhea tertidur di pelukan Geo, sedangkan di belakang Aaron memeluk Rhea dengan erat.

*******************************

Siang harinya di kantor, Aaron duduk dengan arogannya sembari memangku Rhea yang memakai pakaian seksi.

"Tolong turunkan istriku sekarang juga." Ucap Hugo dengan menahan emosi. Dia tidak tahan melihat posisi duduk istrinya dengan sepupunya itu yang kelewatan intim.

Rhea yang mendengar perkataan suaminya itu hanya terkekeh, dia memainkan jarinya di dada bidang milik Aaron

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rhea yang mendengar perkataan suaminya itu hanya terkekeh, dia memainkan jarinya di dada bidang milik Aaron.

"Ada apa suamiku? Cemburu?" Tanyanya dengan satu alis yang terangkat.

"Aku saja tidak cemburu ketika kau sudah tidur bersama dengan mantan istrimu itu. Jadi aku pun membalasnya dengan tidur dengan Geo dan Aaron. Kau tau sayang, threesome sangat menggairahkan. Aku suka ketika bermain threesome." Ucapnya dengan tersenyum lebar.

Hugo mengepalkan tangannya, "Hentikan Rhea, kau memiliki suami tetapi kelakuanmu seperti seorang jalang sekarang ini." Ucapnya dengan marah yang tampak jelas di wajahnya yang frustasi itu.

Hugo sudah mencari kemana-mana istrinya itu pergi, dia memutuskan untuk datang ke kantor Aaron dan malah menemukan Rhea yang berada di sana tengah duduk di pangkuan Aaron.

"Kau lucu suami. Kau sendiri yang memulai tapi menyalahkan aku. Kau bilang aku murahan? Lalu kau apa? Kau pikir dirimu suci? Setelah membunuh bayiku, kau bisa hidup dengan tenang begitu saja?"

Mereka berdua saling tatap, tatapan penuh luka ketika mengingat calon anak mereka yang gugur sebelum melihat dunia yang mengerikan ini untuk pertama kalinya.

"Aku tentu saja akan membalas semua perlakuan mu kepada ku Hugo. Aku berjanji, hari ini terimalah balasan atas rasa sakitku kepada mu."

Buk....

Suara pukulan yang begitu kencang membuat Hugo seketika Landung tumbang ke lantai.

Dia hanya menatap datar suaminya yang pingsang setelah anak buah Aaron memukul Hugo dengan tongkat baseball.

"Ikat dia dengan kencang di ruang eksekusi. Pastikan jalang itu masih bernafas."

"Baik nona." Ucap kepala pengawal itu dengan hormat. Sebelum pergi, Rhea memanggilnya kembali.

"Dan juga bawa Elvis ke sana."

"Baik nona." Setelah itu, pengawal itu pergi dengan menyeret tubuh lemas Hugo.

"Apa kau tidak terlalu berlebihan dengan membawa Elvis ke sana?" Tanya Aaron dengan lirih di telinganya. Tangannya mengelus lengan Rhea yang terbuka dan bibirnya sibuk menciumi leher Rhea.

"Tidak."

"Baiklah." Jawab Aaron dengan pasrah lalu mengecup bibir yang berlapis lipstik merah yang membuat Rhea terlihat semakin menggoda di matanya itu.

Brutal Time: Substitute Obsession Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang