Keluar dari kamar mandi dengan baju tidur, dia menemukan Elvis berdiri didepan pintu kamar langsung merentangkan tangannya dengan wajah mengantuk.
"Elvis ngantuk?" Tanyaku sambil mengelus wajahnya. Dia bersandar di bahuku, ku tepuk punggungnya lalu membaringkan dia di ranjang dengan posisi masih memelukku.
Sedangkan di belakang, Hugo ikut bergabung dan memelukku dari belakang.
"Aku juga mau tidur dipeluk seperti Elvis." Rengeknya seperti anak kecil kepadaku.
"Kamu sudah besar. Jangan samakan dengan Elvis yang masih kecil." Ku usap pipinya yang berada di atas kepalaku.
"Kamu ingin anak cewek apa cowok?"
"Aku ingin punya anak cowok." Jawab Hugo sembari mengelus perut Rhea, istrinya yang tengah hamil.
"Aku ingin cewek. Aku ingin dia seperti ku, menjadi kuat seperti ku."
"Kalau yang lahir cowok?" Aku hanya tersenyum mendengar pertanyaan Hugo. Ku balik tubuhku menghadap dirinya dan mengelus pipinya dengan sayang.
"Ya kita tinggal membuatnya lagi, gampang kan? Kita buat sampai jadi cewek." Lalu ku kecup bibirnya dengan lembut.
"Kau benar sayang."
"Ayolah kita tidur. Aku mengantuk sekali."
"Hmm....baiklah...." Akhirnya mereka berdua memposisikan tubuh dengan nyaman saling berpelukan, dengan di belakang ada Elvis yang tidur bersama mereka berdua.
Siang harinya saat aku tengah bersama dengan Lily, macan betina ku yang tengah hamil.
Jena, kepala maid datang kepadaku dengan tergesa-gesa, "Nyonya-nyonya...."
Aku menengok ke arah Jena, mengelus kepala Lily yang berasa di pangkuan ku.
"Ada Greta didalam." Sontak mataku melebar dan langsung berlari membuat Lily terkejut dan menatap kepergian ku.
Memang benar apa yang di katakan Jena, Greta tengah bersimpuh dan memeluk paksa Elvis.
"Ini mommy nak, mommy Elvis." Greta mencium pipi Elvis namun Elvis memberontak tidak mau di cium maupun di peluk olehnya.
"Lepaskan putraku Jalang." Elvis dan Greta menengok ke arah Rhea secara bersamaan.
Elvis berlari ke arahku, memeluk kakiku dengan erat. Bersembunyi di belakang tubuh ku.
"Rhea aku akan menuntut ini ke jalur hukum." Aku tersenyum sinis mendengar penuturannya.
"Silahkan."
"Silahkan membuat malu dirimu sendiri. Karena Hugo memiliki bukti kau menggungat cerai dia dan meninggalkan Elvis yang baru lahir." Greta terdiam tak bisa menjawab.
"ZERO, ONE." teriakku membuat dua orang pria berlari ke arahku.
"Ya nyonya."
Ku tunjuk Greta dengan jariku, "Usir wanita itu. Jangan biarkan dia kembali masuk ke dalam mansion ku ini." Zero dan one menganggukkan kepalanya langsung menarik Greta dengan kasar.
"RHEA....SIALAN...." Greta tampak memberontak ketika tubuhnya di tarik paksa.
"AKU AKAN MEMBALASNYA RHEA, TUNGGU SAJA." Greta masih saja berteriak-teriak sampai pintu utama mansion tertutup rapat.
"Elvis oke?" Tanyaku berjongkok di depannya.
"Elvis takut wanita itu datang lagi."
Aku menganggukan kepala, "Maaf Mamah lalai menjagamu. Mamah janji wanita itu tidak akan pernah kesini lagi dan Elvis tenang saja, ada mamah dan ayah yang melindungi Elvis." Elvis menganggukan kepalanya, dia memelukku dengan erat.
"Mau bermain bersama Lily?" Ajak ku kepadanya di jawab anggukan kepalanya.
"Ayo, mamah pikir juga Ken rindu berenang dengan mu, ajak lah dia berenang lagi."
Di belakang lebih tepatnya di kolam renang. Elvis tengah berenang bersama Ken, macan milik Hugo yang dia rawat sedari bayi.
Sedangkan aku berjemur sembari mengusap kepala Lily yang sedang ingin di manja.
Lalu tiba-tiba ku rasakan tubuh Lily bergeser dan seseorang memeluk perut telanjang ku. Aku memang hanya memakai bikini saja saat ini.
"Kau pulang?" Tanyaku tanpa membuka mata, Hugo tak menjawab melainkan bibirnya sibuk menciumi leher ku dan dadaku.
"Hentikan, ada Elvis." Peringatan ku tak di hiraukan olehnya. Dia malah mencium bibirku dengan ganas.
"Kau sangat sexy mamah Rhea, kalau begini terus aku mana tahan." Ucapnya dengan cabul sembari meremas payudaraku.
Ken mengaum membuat kami berdua sontak menoleh ke belakang.
"Oh putraku, kau rindu pada ayahmu ini nak?" Hugo ikut berenang bersama Elvis dan Ken.
Aku pun ikut bergabung ketika Elvis melambaikan tangannya untuk ku. Kami bertiga berenang bersama dengan Ken, macan peliharaan Hugo.
******************************
"Ya, coba saja kita tes alat itu apakah berhasil atau tidak?"
"Aku yakin akan berhasil."
"Kelinci percobaan?" Tanyaku balik di telfon bersama dengan seseorang.
"Hmm...secepatnya aku akan mengabari kamu jika sudah menemukan yang tepat."
"Baiklah." Selepas menelfon, aku membuka tablet untuk mengecek laporan dari Dimitri, tangan kanan ku.
Sekarang ini aku memiliki tugas membesarkan nama klan milik Hugo agar semakin besar. Membuat ku seperti bekerja setiap hari akhir-akhir ini.
Aku tau Hugo sangat ingin klannya menjadi besar, namun dia sangat bodoh membuat klannya tidak pernah naik pangkat dan tetap di pandang rendah maka dari itu aku akan mengambil alih.
******************************
Beberapa bulan berlalu usia kandungan Rhea memasuki usia 6 bulan, segencar itu juga Greta masih meneror keluarganya demi mendapatkan Elvis.
Di lain tempat, seorang pria yang akan menjadi pewaris tahta sedang mastrubasi dengan membayangkan sepupunya sendiri yang belum pernah dia tiduri.
"Ahh....Rhea....ah...." Cairan putih kental keluar membasahi penisnya yang masih tegang.
Dia menatap Vidio saat dia memaksa Rhea mengoral penisnya dulu.
"Aku sungguh ingin menikmati tubuhmu sayang, datanglah kepadaku."
Di kepala Aaron masih terbayang-bayang tubuh molek milik Rhea, sudah bertahun-tahun yang lalu dia menikmati tubuh Rhea. Rhea sekarang berubah, menjadi semakin seksi dengan lipstik warna merah yang selalu di oleskan di bibirnya.
Semakin membuat dia tidak bisa menahan nafsunya untuk menyetubuhi sepupunya itu.
Baru saja fantasi liarnya membayangkan Rhea, orangnya sudah telefon dirinya.
"Halo...baby girl." Tersenyum lebar saat mengangkat telfon dari Rhea sembari mengelus penisnya yang masih tegang dan semakin tegang ketika mendengar suara dari Rhea.
"Kakak....suami ku bermasalah, aku butuh bantuan mu."
Dia menyeringai, "benarkah? Tapi aku meminta imbalan Rhea."
"Apa itu kak?"
"Tidur dengan ku sampai aku berhasil mewujudkan ekperimen gila mu itu dan membunuh wanita itu."
"Brengsek." Terdengar suara Rhea yang memaki dirinya membuat dia terkekeh dibuatnya.
"Aku minta 7 malam untuk ku tiduri, untuk hari tergantung aku horny. Mau aku keluar berapa kali tidak usah protes karena aku ingin 1 malam kita full melakukannya Rhea."
"BAJINGAN." Suara teriakan Rhea terdengar bersamaan dengan dirinya yang keluar untuk ke dua kalinya.
"Akh...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Brutal Time: Substitute Obsession
Fiksi RemajaSeason 2 (Brutal Time: Male Cousin Obsession) Apakah setelah Geo menikah dengan olive, Rhea lepas begitu saja? jawabannya: TIDAK!!! Rhea masih terjerat dalam sosok orang gila yang sayangnya adalah kakak olive sendiri. Sangat tidak adil bagi olive...