"Geo tidak mungkin kau kembali bersama dengan Rhea kan?" Tanyanya dengan khawatir.
"Kau bicara apa olive? Bukankah kita sudah sepakat tidak akan menganggu satu sama lain?" Tanya balik Geo yang berusaha memejamkan matanya.
"Aku hanya takut kau kembali bersama dengan Rhea dan meninggalkan ku." Ucapnya dengan sedih. Geo menghela nafas panjang.
"Hey, sudahlah jangan berpikir terlalu jauh. Bisa di bantai aku jika aku kembali bersama Rhea oleh ayah."
"Sekarang tidur olive." Geo mencium bibir olive lalu memejamkan matanya sambil memeluk guling.
Namun olive tak bisa tidur. Dia merasa cemas dan ketakutan dengan kedatangan Rhea Sekarang.
Dia trauma dengan Rhea. Setelah insiden kebakaran di pesta pernikahannya dan beberapa percobaan pembunuhan yang Rhea lakukan kepada dirinya. Berkali-kali dirinya pindah rumah karena Rhea kerap kali membakar rumah barunya bersama Geo dengan tujuan membunuh dirinya dan anaknya.
Walaupun Rhea sempat di kurung di ruang khusus namun Rhea masih bisa kabur.
"Semoga saja semua tetap baik seperti sebelumnya ya tuhan."
*******************************
Rhea mendiami Hugo seharian ini, dia hanya mondar-mandir di rumah selama Hugo bekerja.
Latihan memanah dan bermain pedang bersama pelatih. Selesai bermain pedang dia menyerahkan pedang itu kepada body guard yang setia menemaninya hari ini.
Ia mengelap keringat di dahinya. Menatap awan sore yang akan terlihat gelap.
Dia mengibaskan tangannya, lalu dari kejauhan ada Elvis yang berlari menghampiri dirinya membawa satu botol air minum.
"Mamah....ini minum."
"Papah sudah pulang, papah bilang mamah di suruh datang menemui papah." Selepas minum Elvis kembali berbicara kepadanya.
"Baiklah. Elvis mau ikut mamah?"
"Kemana?" Tanya anak itu dengan binggung.
"Ke kebun strawberry. Kita perik strawbery bersama-sama. Bagaimana?"
Elvis tampak menganggukkan kepalanya antusias. Dengan semangat dia mengandeng jemari Mamahnya dan berjalan beriringan.
Tibanya disana mereka berdua langsung memetik buah strawberry.
"Elvis. Sepertinya banyak berry-berry yang sudah matang. Bagaimana jika kita membuat salad buah saja?"
"Elvis mau...."
"Baiklah. Kita ambil secukupnya saja oke?" Elvis menganggukan kepalanya. Cukup lama kita berdua memetik buah.
"Ayo Elvis." Aku mengandeng tangan kecil Elvis.
Kami pun sampai di dapur. Elvis ku suruh mencuci buah-buahan yang kamu perik tadi. Ada strawbery, blueberry, Raspberry, apel, kiwi, melon, anggur, mangga dan pudding.
Selagi Elvis mencuci buahnya aku pun menyiapkan bahan-bahan lainnya. Elvis datang dengan keranjang buah.
"Wah...pintarnya anak mamah." Pujiku saat melihat buah yang di cuci Elvis sudah kering karena Elfis lap dengan tissue.
"Elvis bantu apa lagi mama?"
"Tidak usah, Elvis duduk saja. Biarkan mamah yang buat Salad buahnya." Elvis menganggukan kepalanya, aku mengangkatnya agar duduk di kursi.
Selagi aku memotong buah, membuat salad buah sangat mudah dulu ketika aku menjalani diet aku selalu makan salad buah dan salad sayur.
"Sudah siap. Coba Elvis." Aku menyuapkan satu sendok salad ke Elvis.
"Ini enak mamah...." Aku tersenyum bangga.
Kami berdua pun membawa salad buah itu ke ruang tv. Duduk di sofa besar sembari makan salad buah ditemani film kartun.
Cukup lama sampai tiga puluh menit kami bersama hingga akhirnya suara Hugo membaut Elvis pergi.
"Elvis. Waktunya mandi. Mandi sekarang." Suara Hugo mengagetkan mereka berdua.
"Baik papah." Elvis beranjak dari duduknya pergi ke kamarnya untuk mandi sesuai dengan seruan papahnya barusan.
Sepeninggalan Elvis tinggallah Rhea dan Hugo didalam ruangan ini. Ruangan yang awalnya memang dingin menjadi semakin dingin karena aura yang di keluarkan oleh Hugo.
"Aku menyuruh mu datang ke kamar tapi kemana saja kau hah?" Tanya Hugo dengan marah. Hampir dua jam dia menunggu istrinya untuk datang namun Rhea tak kunjung datang membuat dia kesal dan marah secara bersamaan.
"Apa lagi sih? Kenapa hobimu marah-marah terus hah? Aku juga lelah Hugo. Tidak kau saja yang lelah. Aku lelah menjalani hubungan abu-abu seperti ini."
"Apa maksudmu mu Rhea? Hubungan abu-abu apa yang kau maksud?" Tanya Hugo dengan mengguncang tubuh istrinya itu.
Rhea menangis, dia mantap suaminya itu dengan tatapan terluka.
"Hiks...aku benci kamu..."
"Hiks...kamu ngak cinta sama aku Hugo...hiks...kamu hanya cinta sama ibunya Elvis....hiks..."
"Kamu hiks...kamu cuman anggap aku sebagai PELAMPIASAN KAMU AJA KAN!!!" jeritku di akhir kalimat dengan air mata yang terus berjatuhan.
Hugo terkejut mendengar pengakuan istrinya itu. Dia menarik istrinya kedalam pelukannya. Memeluknya dengan erat.
"Enggak sayang. Aku cinta sama kamu. Kamu bukan pelampiasan, tapi kamu istri ku."
"Aku benci kamu hiks...Hugo...aku benci kamu....hiks...." Ia memukuli dada suaminya dengan keras namun tidak berselang lama Hugo langsung menahannya dan mendekap tubuhnya dengan erat.
"Tidak Rhea. Aku cinta kamu dan kamu wajib mencintai aku juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
Brutal Time: Substitute Obsession
أدب المراهقينSeason 2 (Brutal Time: Male Cousin Obsession) Apakah setelah Geo menikah dengan olive, Rhea lepas begitu saja? jawabannya: TIDAK!!! Rhea masih terjerat dalam sosok orang gila yang sayangnya adalah kakak olive sendiri. Sangat tidak adil bagi olive...