Seorang wanita menangis menggoyangkan tubuhnya di atas kursi dengan keadaan tubuh yang terikat tali dengan kencang.
Matanya memandang sendu dan meminta pertolongan kepada Elvis, putranya.
"Bagaimana rasanya?" Celetuk Rhea yang jengah melihat Greta menangis sedari tadi dan meraung meminta di lepaskan.
"Hiks...Rhea...kumohon lepaskan aku hiks....." Ujarnya dengan penuh kepasrahan.
Sedangkan Geo dan Aaron duduk sembari merokok melihat adik sepupu mereka berdiri dengan merangkul pundak Elvis yang tampak tenang.
Sedangkan Hugo di rantai tangan dan kakinya dengan keadaan berdiri.
"Lihat Hugo, apa yang kamu perbuat akan aku balas di hadapanmu saat ini juga."
"Wanita yang sangat kamu cintai akan mati hari ini, di depan mu. Setelah itu balasan kedua untuk kamu akan kamu dapatkan setelah si jalan itu benar-benar berhenti bernafas."
Tubuh Greta bergetar ketakutan, "Elvis tolong mamah nak ...hiks...tolong mamah.....maafkan mamah....Elvis....hiks...." Greta semakin brutal untuk mencoba melepaskan dirinya sendiri.
Rhea jongkok di depan Elvis, meremas lembut bahu sang putra yang menatap penuh cinta kepada dirinya.
"Elvis sayang mamah?" Tanyanya dibalas anggukan oleh Elvis.
"Jika mamah bunuh jalang itu yang sudah membuat mamah sedih apakah Elvis rela?" Elvis mengangguk lagi dengan senyum.
"Walaupun dia ibu kandung Elvis?" Tanyanya lagi, Elvis memegang kedua pipi ibunya itu.
"Bagi Elvis, mamah Rhea adalah mamah kandung Elvis. Mamah terbaik di dunia ini hanyalah mamah Rhea." Jawab Elvis dengan senyum lebar membuat Rhea langsung memeluk Elvis.
Mata Greta terbuka dengan lebar sampai tidak sadar akan tiga tembakan yang melayang kepada dirinya. Dua di dada dan satu di kepala.
Pelakunya adalah Rhea yang menembak dengan posisi memeluk Elvis dari samping.
Sebelum ajal menjemputnya, dia melihat Elvis melihat dirinya dengan senyum yang sangat manis, bibirnya seolah mengatakan, "Selamat tinggal mama Greta."
Rasa sakit yang dia tahan sedari tadi akhirnya dia tak bisa menahannya lagi saat ikatan tali ditubuhnya dilepaskan dan tubuhnya terjatuh. Disanalah Greta menghembuskan nafas terakhirnya di iringi dengan jeritan histeris Hugo.
"GRETA TIDAK....."
"JANGAN TINGGALKAN AKU." jeritan penuh frustasi Hugo membuat Rhea semakin kesal.
Dia membuka pintu ruang penyekapan nya dan terlihatlah Kenzo didepan pintu.
"Lakukan sekarang." Kenzo menganggukan kepalanya. Dia masuk ke dalam ruangan dan menyiapkan keperluan yang Rhea inginkan.
Beberapa anak buah Aaron membawa Hugo untuk berbaring dan mengikatnya kembali.
"Kau yang akan melakukannya sendiri Rhea?" Tanya Aaron dengan menghisap rokok ditangannya.
"Tentu saja, aku ingin menikmati raut kesakitannya ketika listrik menyerang otaknya." Jawabnya dengan senyum lebar namun terkesan mengerikan.
Di atas, Geo mengendong Elvis menyaksikan kedua orang tuanya yang sedang dalam fase gila saling belas dendam itu.
"Lihat itu Elvis. Ibu mu lebih jahat daripada ayah mu. Jadilah seperti ibumu itu Elvis. Dia sangat berkuasa. Setelah penyiksaan ini, ayah mu akan menjadi kucing manja kesayangan Rhea."
Geo menatap dalam mata Elvis yang terus memperhatikan dia berbicara sedari tadi, "Paman janji bagaimanapun caranya paman akan membuat mu bisa berbicara."
"Rhea kau iblis. Membusuk lah di neraka." Umpat Hugo ketika Rhea berada di atasnya berdiri dengan membawa alat yang tidak dia ketahui apa.
"Dan membusuk lah di neraka bersamaku suamiku." Jawabnya dengan senyum manis.
Dia menyumpal mulut Hugo dengan kain, "Aku tidak mau gigi rapih mu itu rusak."
Dia membungkukkan badannya mendekati telinga Hugo, "Ingatkan aku sangat ingin mencoba alat yang ada di film suicide squad saat joker menyetrum kepala Harley?"
Mata Hugo menatap tajam istrinya itu dan nafasnya sangat tidak beraturan.
"Aku ingin mencobanya dan alat ini!" Rhea mengangkat alat yang berada dikedua tangannya.
"Kau yang akan menjadi kelinci percobaan pertama kalinya." Disaat itu juga Rhea langsung menempelkan alat itu di kanan dan kiri kepala Hugo.
Hugo menjerit kesakitan namun suaranya tidak keluar karena sumpalan kain dimulutnya dan tubuhnya bergerak seperti cacing kepanasan yang terikat kencang.
Selama kurang lebih satu menit kegiatan itu, Rhea melepaskan alat setrum itu dan beberapa detik setelah itu Hugo pingsang dengan keringat yang membanjiri tubuhnya.
Dia menatap dengan puas melihat suaminya sendiri sudah pingsang karena eksperimennya bersama Kenzo.
Di sudut ruangan, Aaron menatap datar ke arah Rhea yang tengah tersenyum lebar.
**********************
Gaes mau cerita....
Jadi tuh kemarin² tiba² akun WP aku keluar sendiri 😭 dan parahnya aku lupa kata sandi WP ku.
Aku nangis² udah badmood banget sampe buat akun lagi dan menginfokan kalau aku ngak bakal buat cerita di WP lagi dan bakal buatnya di fIZZO sama NOVELTOON aja.
alhamdullah pagi harinya, setelah aku coba lagi ternyata masuk bisa masuk ke ke akun aku yang ini 🥺
Jadi cerita di akun WP ini bakal aku lanjut kok....
Sekian dan terima kasih 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Brutal Time: Substitute Obsession
Teen FictionSeason 2 (Brutal Time: Male Cousin Obsession) Apakah setelah Geo menikah dengan olive, Rhea lepas begitu saja? jawabannya: TIDAK!!! Rhea masih terjerat dalam sosok orang gila yang sayangnya adalah kakak olive sendiri. Sangat tidak adil bagi olive...