Pasien bernama Jung Jeno akan di bawa ke ruangan dan polisi juga meminta pada dokter untuk membuat sang saksi membuka suara tentang kejadian tersebut
Jeno masih terdiam dengan tatapan kosong melihat para perawat yang akan mengantarkan nya ke psikolog untuk di rawat
Duduk lah ia dengan setelan rumah sakit di depan seorang dokter yang akan mendengarkannya berdongeng
Jeno mengangkat kepala nya sedikit dan melihat name tag Dokter itu
Psychologist doctor
Nama: Dong Sicheng
Jeno terdiam saat melihat name tag tersebut dan tak lama dokter itu mulai membuka suaranya
"Pasien selanjutnya Jung Jeno, anak dari Jung Jaehyun dan saksi dari kejadian pembunuhan nyonya Jung" ucap Winwin kepada perawat lalu sang perawat mengangguk
"Bagaimana hari mu hari ini?" Tanya Winwin lembut lalu ia duduk di depan Jeno
"Aku...?"
"Iya" ucap Winwin lalu ia tersenyum
"Aku mungkin baik?" Balas Jeno,Winwin lalu tersenyum dan menggenggam tangan Jeno
"Tenang oke?, Tidak ada yang menyakitimu disini" ucap Winwin agar membuat Jeno nyaman
Setelah beberapa sesi perbincangan dan Jeno mulai nyaman akhirnya Winwin mulai membuka suara atas kejadian yang menimpa keluarga kecil Jeno
"Jeno tolong jawab jujur, oke?" Ucap Winwin lalu Jeno mengangguk pelan
"Apa ayahmu dulu sering kasar padamu?" Tanya Winwin
"Iya.. ayah dulu suka memukuli ibu" jawab Jeno
"Apa Yang sering di lakukan ayahmu saat di rumah?"
"Minum, mabuk, memukuli ibu, kadang ia juga membawa wanita lain ke rumah"
"Mulai Sejak kapan ayahmu berperilaku seperti itu?"
"Aku lupa, tapi mungkin saat aku kelas 2 SMP ayah sudah seperti itu"
"Boleh saya tau kronologi tentang kejadian hari itu?" Tanya Winwin lalu Jeno mengangguk
"Mmmm..."
Waktu itu aku datang ke rumah dan melihat ayah marah karena ibu ingin menceraikan ayah karena ibu sudah tak sanggup dengan kelakuan ayah
Ayah melukai ibu menggunakan botol alkohol yang pecah hingga ia menusuk ibu di perut
~
Jeno akhirnya di bawa Winwin ke sebuah ruangan dimana ia akan beristirahat
Terdapat ada dua kasur entah tidak tau siapa yang menempati kasur itu dan akan menjadi teman sekamar nya selama ia akan direhabilitasi
Jeno kemudian merebahkan tubuhnya di ranjang rumah sakit dan menutup pelan matanya
"Jeno?"
Jeno kemudian terbangun saat mendengar suara familiar itu
"Jun?"
"Jen Lo ngapain disini?" Tanya Renjun kaget saat melihat Jeno yang merupakan pasien baru dan sekaligus teman sekamar nya
"Lo yang ngapain disini?" Tanya ajeno lagi
Mereka berdua saling tatap lalu Renjun dengan tenang menghampiri Jeno dan duduk di ranjang Jeno
"Gua..." Kata Renjun dan Jeno sepenuhnya menatap ke Renjun
"Lo dulu deh cerita" ucap Renjun
"Lo gak tau kasus gua?" Tanya Jeno
"Kasus?"
"Bolos gua bunuh nyokap gua dan gua jadi saksi dari pembunuhan itu, makanya gau bisa disini" jelas Jeno
"Jen are you okay?" Tanya Renjun
"Maybe"
"Kalo Lo?, Kenapa Lo ada disini?" Tanya Jeno
"A..."
Dulu sebelum bokap gua jadi psikolog, bokap gua sibuk banget buat nyari kerja bahkan dia sampe gak pulang
Jadi gua di rumah bareng nyokap gua dan gua gak tau kalo nyokap gua bisa ngelakuin hal yang gak pernah kepikiran sama diri gua
Nyokap gua kesepian karena bokap gua selalu pergi dan dia malah ngelakuin hal tak senonoh ke gua
Dia....
Dia megang gua dan ngelakuin itu agar hasrat seksual nya terpenuhi
Gua sering banget di pasung dan di pukul agar gua gak kabur saat nyokap gua ngelakuin hal itu sama gua
Gua kotor Jen...
Gua takut..
"Jen gua kotor.."
"Jen gua takut.."
"Gua kotor Jen.."
"Ibu jangan!!!"
"Ibu Renjun takut!!"
"Ibu!!!"
"Ibu jangan, Renjun takut!!"
"Ibu jangan pukul Renjun!!"
Jeno yang histeris saat melihat Renjun mulai menangis kencang dengan cepat memanggil suster untuk menenangkan Renjun
Winwin datang dan dengan cepat memeluk sang anak dan kuali menenangkan Renjun
"Ayah.. ibu.. aku takut.. jangan.."
"Sudah sudah ayah disini oke?"
"Kamu aman disini" ucap Winwin sambil mengusap pelan kepala dan punggung Renjun
"Ayah.. jangan tinggalin Renjun.. Renjun takut..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bebas [Nct 00 Line]
Cerita PendekMenceritakan seorang lelaki bernama Nakamoto Shotaro yang pintar dan berprestasi tetapi tidak memiliki kebebasan. kemudian bertemu lah ia dengan segerombolan anak remaja pemalas yang mengajarkan nya arti kebebasan ∆WARNING∆ [Cerita ini terinspirasi...