ELTAS 9

344 38 1
                                    

"Bu," panggil seseorang.

Tasya yang merasa terpanggil oleh seseorang sontak menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang. Dia melihat seorang staf karyawati menghampirinya dengan beberapa berkas di tangannya.

"Ada apa?" tanya Tasya dengan nada ramah.

"Maaf mengganggu, Bu, saya ingin menunjukkan beberapa berkas yang dikirim oleh perusahaan Angkasa Jaya." Karyawati itu menunjukkan beberapa berkas yang dibawanya kepada Tasya.

"Oh, ini perusahaan Angkasa Jaya yang mengajukan kerjasama dengan Mighuel Company, ya?" tanya Tasya seraya melihat-lihat berkas yang diberikan.

Karyawati itu menganggukkan kepalanya. "Benar, Bu."

"Baiklah, terima kasih, ya, saya akan bawa ini ke ruangan pak Elang."

"Terima kasih, Bu. Saya permisi untuk kembali ke tempat." Tasya menganggukkan kepalanya dan membiarkan karyawati itu pergi.

Tasya menuntup berkas tadi dan membawanya ke ruangan Elang. Namun, baru beberapa langkah dia pergi, panggilan seseorang membuatnya kembali berhenti.

"Bu, berikut saya tunjukkan beberapa dokumen untuk persiapan proyek yang akan datang," ucap seorang karyawan seraya memberikan dokumen yang dibawanya kepada Tasya. "Mohon diperiksa, Bu."

Tasya menerimanya. "Oh, baik, coba saya cek, ya." Tasya mulai mengecek halaman demi halaman dengan teliti. "Ini sebenarnya sudah benar, tapi saya minta dirapihkan lagi untuk bagian ininya, ya. Kalau kamu tunjukkan dokumen seperti ini ke pak Elang, kamu bisa saja dimarahi."

Mendengar saran dari Tasya, karyawan itu sontak memasang raut terkejutnya dan mengangguk cepat. "Baik, Bu, terima kasih koreksiannya. Hampir saja saya dapat omelan kalau langsung memberikannya begitu saja. Ibu memang yang terbaik."

"Sudah-sudah, cepat perbaiki sana!" suruh Tasya seraya tertawa kecil.

Karyawan itu mengangguk dan tersenyum. "Baik, Bu, permisi."

Baru saja karyawan itu pergi, satu karyawan lain menghampirinya. Tasya pun hanya bisa menghela napasnya lelah.

"Bu, ini dokumen perkembangan proyek yang sedang berjalan. Oh, iya, ini juga ada beberapa dokumen yang harus ditandatangani oleh pak Elang," ucapnya.

Tasya menganggukkan kepalanya dan menerima semua dokumen yang karyawan itu berikan. "Nanti saya cek, ya."

"Baik, Bu. Oh, jangan lupa untuk sore nanti akan ada meeting dengan Jupiter Company," ucap karyawan itu mengingatkan.

Mendengar itu, Tasya refleks menepuk keningnya. "Ya ampun, hampir saja saya lupa dengan jadwal itu. Terima kasih sudah mengingatkan."

"Sama-sama, Bu. Kalau begitu, saya permisi untuk kembali ke tempat, ya."

"Silakan."

Setelah keryawannya pergi, Tasya segera bergegas untuk bertemu dengan Elang di ruangannya. Sesampainya di depan, dia mengetuk pintu lebih dulu.

"Silakan masuk!"

Suara Elang terdengar dari dalam, Tasya pun segera membuka pintu dan masuk ke dalam. Melihat Tasya yang masuk ke ruangannya dengan wajah pucat dan beberapa dokumen di tangannya membuat Elang menghentikan pekerjaannya dulu.

"Hei, kenapa wajahmu?"

"Aku tidak apa-apa," jawab Tasya. Dia memberikan dokumen yang dibawanya kepada Elang. "Ini beberapa dokumen yang dititipkan ke saya untuk Pak Elang. Ada beberapa dokumen yang harus ditandatangi olehmu. Oh, satu lagi, sore ini ada jadwal meeting dengan Jupiter Company."

Next Story : ELTAS Family ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang