Two Red Lines▫️01

3.8K 118 6
                                    

𝔸ℙℙ𝕐 𝔼𝔸𝔻𝕀ℕ𝔾

-----OoO-----

"Baba, Nana ga mau pindah sekolah!"ucap seorang pria dengan bibir yang dimonyongkan hingga 5 meter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baba, Nana ga mau pindah sekolah!"ucap seorang pria dengan bibir yang dimonyongkan hingga 5 meter

"Siapa suruh nakal."sahut pria yang di panggil Baba itu

"Ayah, Nana ga mau pindah sekolah Ayahhhhhh!!!!"rengek Jaemin—putra tunggal dari keluarga Na.

"Bener kata Baba kamu, siapa suruh nakal sampe ngebakar gudang sekolah kamu. Sekarang, kamu harus ayah pindah sekolahkan ke Seoul."ucap Yuta si kepala keluarga

"Ih, Nana bakar gudang sekolah kan karena ada tikusnya, Yah. Nana geliii!!"sahut Jaemin

"Ya harusnya kamu lapor aja ke guru, sayang. Bukannya malah kamu bakar gudang sekolahnya."ucap Winwin—Baba Jaemin yang sudah frustasi dengan tingkah anaknya yang diluar nalar ini

Bukan sekali duakali Jaemin bertingkah di sekolah. Pertama ia pernah memukul bokong guru olahraganya karena dihinggapi lalat, tapi ternyata raket tersebut adalah raket listrik. Kemudian yang kedua anak itu pernah melempar bolanya ke atas genteng Lab Komputer hingga banyak genteng yang pecah berkeping-keping, katanya ia sedang mencoba menangkap nenek sihir yang melintas di atas gedung tersebut. Yang ketiga, anak tunggal keluarga Na itu menggemboskan ban motor dan juga menjatuhkan motor temannya ke dalam sungai di dekat sekolah, bukan tanpa alasan Jaemin melakukan itu, semua itu terjadi karena teman-teman Jaemin itu yang mengejeknya terlalu cantik bahkan ia disuruh melakukan oprasi kelamin untuk berubah menjadi perempuan. Gimana ga kesel?!

Dan kejadian terakhirnya adalah disaat Winwin dan Yuta yang mendapatkan panggilan dari kepala sekolah di sekolah anaknya tersebut. Ternyata Jaemin menjadi dalang di balik hangusnya gudang sekolah mereka. Salah seorang anak ada yang melapor ke ruang guru tentang kegiatan yang dilakukan oleh pria manis dengan bulu mata lentik itu. Karena guru-guru sudah lelah dengan kelakuan anak itu yang sungguh di luar dugaan, akhirnya dengan terpaksa sekolah meminta orang tua Jaemin untuk memindahkan anaknya itu dari sekolah tersebut.

"Intinya terima maupun ga terima, Ayah akan tetap pindahin kamu ke Seoul."ucap Yuta

Sang anak mendecak kesal.

"Gapapa, Na. Disana kamu ga sendiri kok, kan ada kak Jeno."ucap Winwin

Jeno, pria yang setahun lebih tua dari Jaemin itu adalah teman gelud masa kecil Jaemin selama di Jepang. Namun, karena orang tua Jeno yang harus mengurus perusahaannya di Korea, Jeno mau tak mau harus ikut bersama kedua orang tuanya.

"Bukannya akur, yang ada Nana baku hantam terus sama dia Ba."ucap Jaemin

"Kalian kan udah gede, ngapain baku hantam si? Kaya bocah aja."sahut Yuta

"Baba juga harus ikut sama Nana!"ucap Jaemin sembari menarik lengan Winwin

"Enak aja kamu. Baba sama Ayah aja disini."ucap Yuta tak terima sembari menarik posesif pinggang Winwin

"Eleh bucin lo."kesal Jaemin sembari memutar bola matanya jengah

"Terserah gue lah. Makanya lo cari pacar dong, masa udah kelas sebelas masih jomblo ae. Karatan awas."ucap Yuta mengejek sang anak semata wayangnya

"Ck, Baba! Ceraiin aja nih si tua."adu Jaemin sembari mepet-mepet dengan Winwin

"Kalo Baba cerai sama Ayah, kamu jadi yatim dong?"tanya Winwin

"HEH! Kan aku masih hidup ayanggg, ah jelek!!"kesal Yuta sembari memanyunkan bibirnya

"Kenapa bibirnya di maju-majuin gitu, Yah? Mau Nana tampol pake raket listrik?"tanya Jaemin

"Berisik kamu bocil, dah sana-sana balik ke kamar."usir Yuta sembari mengibaskan tangannya ala ngusir

Jaemin mencebikkan bibirnya sembari melangkah menuju kamarnya di lantai dua.

"Gila aja, gue bakal di tinggalin sendirian di kota sebesar Seoul? Ck, sangat diluar nalar."gerutu Jaemin kelewat emosi dengan keputusan orang tuanya.

"Gamau gue gamau plisssssss!!!!!!"pekik Jaemin sembari membekap wajahnya dengan bantal

Drtt Drttt

Sungchan Go Love Dive

"Eh kak! Gue udah berkali-kali telpun lo ya, kaga di angkat sama sekali. Lu lagi berak apa gimana jir?!" - Sungchan

"Sorry lur, tadi abis ngobrol ama ayahanda. Kenapa?" - Jaemin

"Gue mau otw kesana nih." - Sungchan

"Ngapain jir?" - Jaemin

"Main lah goblok." - Sungchan

"NANA!!"panggil sang ibunda ratu dari khayangan

"IYA BA, BENTARR!!"sahut Jaemin dari arah kamar

"Gue sibuk, bye ngab." - Jaemin

Panggilan pun diputuskan secara sepihak oleh Jaemin. Ia segera berlari dengan jurus langkah kaki seribu menghampiri Winwin, takut Baba tercintanya kenapa-napa.

"Ba, kenapa Ba?"tanya Jaemin panik sembari memutar tubuh Winwin yang tengah membawa pisau di dapur

"Bantuin Baba masak sini."ucap Winwin sembari memberikan satu buah pisau ke arah Jaemin

Ternyata disuruh masak:)

"Yaelah Ba, manggilnya biasain aja kali. Nana kira Baba abis di perkosa sama Ayah, makanya teriak sampe kaya suara dugong gitu."ucap Jaemin sembari beralih memotong sayuran yang tersedia di atas meja

Akhirnya anak dan Babanya itupun sibuk bergelud dengan benda-benda yang ada di dapur. Sedangkan Ayahnya sibuk menonton bola di TV.

"Nana, besok pagi kak Jeno kesini buat jemput Nana."ucap Yuta tiba-tiba

Jaemin yang sedang memblender cabai, bawang jahat dan bawang baik itupun langsung menoleh ke arah sang ayah.

"Ngapain?"tanya Jaemin

"Kan besok kamu berangkat ke Seoul."sahut Yuta

Anak semata wayang keluarga Na itupun membelalakan matanya kaget setengah mampus.

"HAH?! BESOK?!"tanya Jaemin begitu ngegas

"Ck, ngomong biasain aja. Kaya mau ngajak baku hantam."celetuk Yuta

"Ayah serius? besok Yah? Ih apa-apaan banget dah. Nana masih mau habisin waktu sama Baba dulu. Kenapa harus besok? kan masih bisa seminggu lagi, sebulan lagi, atau setahun lagi."ucap Jaemin kesal

"Sekolahnya dua hari lagi, Na."ucap Yuta sembari menyuap pisang gorengnya

BRAK!!

Jaemin melepar pisau dapurnya ke arah wastafel dengan kesal. Kemudian ia berlari ke araf wastafel dan meletakkan pisaunya tersebut di tempat asalnya. Takut Baba berubah jadi barong, kan serem.

"Baba masak sendiri dulu ya, Nana mau ngambek dulu sama Ayah."bisik Jaemin sembari melambaikan tangannya ke arah Winwin

Ia beralih berjalan ke arah sang ayah dengan wajah kesalnya.

"Nana gak mau!"ucapnya penuh penekanan sembari berlari menuju kamarnya

Bodo amat dengan Yuta yang sudah koar-koar dibawah sana sembari menyebut nama anaknya itu.

TBC

Two Red LinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang