Two Red Lines▫️18

837 54 0
                                    

Hari ini Jeno dan Jaemin kembali bersekolah seperti biasanya. Mereka berangkat bersama dan juga lari di lapangan bersama karena telat datang ke sekolah:)

Ah tidak, sebenarnya Jaemin hanya berlari 1 kali mengitari lapangan karena 4 putaran lagi sudah di ambil alih oleh Jeno. Pria tampan bak pangeran berkuda putih itu rela mengelilingi lapangan basket sebanyak 9 kali demi Jaemin.

"Sorry."ucap Jaemin lirih sembari mengusap peluh di dahi Jeno

Jeno hanya tersenyum sembari mengangguk. Tiba-tiba lelahnya hilang setelah permukaan tangan Jaemin menyentuh dahinya.

"AYANG JENOOO!!!"

Omg cucu kalagondang datang.

"Jenooo, aduh keringet kamu banyak banget sayang. Kita ke kelas aja nyari AC ya?"ucap Angela sembari mengusap peluh Jeno

Jaemin hanya mencebikkan bibirnya kesal.

"Na, ayo gue anter ke kelas."ucap Jeno sembari meraih pergelangan tangan Jaemin tanpa memperdulikan Angela

"Loh, Jeno? Aku rela kabur dari mapel pak Donghae cuma buat nyamperin kamu tau?!"ucap Angela kesal karena dirinya tak di perdulikan dengan Jeno

"Ya siapa suruh."sahut Jeno sembari kembali berjalan beriringan dengan Jaemin

"IH JENOOO!!!"pekik Angela sembari ikut berjalan di sebelah Jeno, matanya menatap sinis ke arah Jaemin

"Ini semua gara-gara lo tau ga?!"ucap Angela sembari mendorong tubuh Jaemin hingga perutnya terpentok ujung meja

"AKH!!"pekik Jaemin sembari memegangi perutnya yang sakitnya sudah di luar nalar

"Na, Nana kenapa Na? Mana yang sakit sayang?"tanya Jeno sembari memegangi Jaemin dengan panik

"P-perut gue J-jen. Akhh s-sakit banget!!"sahut Jaemin sampai merem melek saking sakit perutnya saat ini

Jeno menatap tajam ke arah Angela yang sudah bringsut ketakutan.

"GILA LO YA?! LO UDAH LUKAIN JAEMIN, BANGSAT!!"pekik Jeno sembari menyentak tangan gadis itu yang masih bertengger di lengan Jeno

"J-jen aku ga sengaja."sahut gadis itu dengan tangan gemetar

Jeno tak perduli apapun kicauan gadis itu. Ia segera mengangkat tubuh Jaemin dan menatap sekilas ke arah Angela yang sudah menangis.

"Kalo sampe terjadi apa-apa sama Jaemin, jangan harap hidup lo bisa tenang abis ini."ucap Jeno dengan kilat mata yang memerah akibat kemarahannya yang sudah meluap di atas kepala

—OoO—

"Kandungan Nana baik-baik aja. Tapi, kandungannya sedikit melemah. Lo jagainnya gimana sih anjir? Kaga bener ya lo jagainnya?!"omel Doyoung yang baru saja selesai memeriksa Jaemin

"Iya bang, maaf. Gue lalai."sahut Jeno sembari tak luput memandangi pria manisnya yang kini tengah terpejam menahan rasa sakit di perutnya

"Plis lah Jen, lo harus lebih teliti lagi dalam jagainnya. Nana lagi hamil muda Jen, dan otomatis anak dalam kandungannya itu masih terbilang lemah. Gue takut kalo lo lalai jagainnya, bakal terjadi sesuatu sama anak lo dan Nana."ucap Doyoung

Jeno yang di beri nasehat hanya menunduk sembari sesekali menganggukan kepalanya.

Ini semua karena gadis sialan titisan barong itu. Untung saja Jaemin dan baby tidak kenapa-napa. Kalau sampai terjadi sesuatu dengan calon suami dan juga calon anaknya, Jeno yakini bahwa hidup Angela tak akan lama lagi.

"Bang, gue bisa nitip Nana bentar ga? Gue ada urusan."ucap Jeno sembari mengenakan jaket kulit hitamnya

"Elu ya, udah tau istri lagi sakit begini. Sok-sok'an ada urusan lagi."sahut Doyoung jengah

Two Red LinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang