Two Red Lines▫️14

875 50 0
                                    

"Nana, ayo bangun dulu sayang."ucap Jeno sembari menepuk pelan pipi berisi pria yang masih terlelap di atas kasurnya itu

"Nana, mandi dulu."ucap Jeno lagi

"Eunggg..."Jaemin meregangkan tubuhnya sembari menggosok kedua matanya yang masih terasa sepet

"Bangun dulu cantik. Kan sekolah."ucap Jeno sembari membantu Jaemin untuk duduk

"Males, Nono."sahut Jaemin

"Ga boleh males gitu dong. Ayo mandi dulu."ucap Jeno

Alhasil Jeno mengangkat tubuh kecil Jaemin dan membawanya untuk masuk ke kamar mandi.

"Nana mandi yang wangi ya. Nono mau ambil delivery dulu di bawah."ucap Jeno sembari mencuri satu kecupan di kening Jaemin

-OoO-

"No, Nana mau muntah."ucap Jaemin ketika Jeno tengah membuka pengait helmnya

btw mereka baru aja sampe di sekolah.

"Mual lagi?"tanya Jeno dan diangguki oleh Jaemin

Pria itu lantas berlari ke arah kamar mandi. Ia segera menundukan diri di atas wastafel dan berusaha mengeluarkan semua isi perutnya.

"Kalo ga muntah, jangan di paksain Nana."ucap Jeno sembari mengusap tengkuk Jaemin dengan lembut

Merasa mualnya sedikit mereda, Jaemin langsung membasuh bibirnya dengan air.

"No, perut Nana sakit."ucap Jaemin lirih saat perutnya terasa sangat sakit

"Shtt jangan nangis dong sayang."ucap Jeno sembari membawa Jaemin ke dalam dekapannya dan mengusap perut rata pria itu

Jaemin menutup wajahnya dengan kedua tangan sembari terus sesegukan. Ternyata orang hamil sesakit ini.

"Baby, jangan rewel dulu ya. Papamu masih sekolah."ucap Jeno sembari mengusap kembali perut Jaemin dengan lembut

Setelah merasa sedikit lebih baik, kedua anak manusia itu keluar dari dalam kamar mandi dengan Jeno yang senantiasa menggenggam jemari lentik Jaemin selama perjalanan.

"MY BABY JENOOO!!!"pekik seorang gadis sembari berlari dari arah kelasnya dan siap menerjang tubuh bongsor Jeno

Namun dengan cepat Jeno menggeser tubuhnya untuk menghindar dari perempuan gila itu. Alhasil Angela bukannya menubruk tubuh Jeno, malah nyungsep ke tong sampah.

Jeno yang melihat hal itu tak kuasa untuk menahan tawanya. Saking puasnya ia tertawa, sampai Jaemin mencubit lengan kekarnya.

"Ga boleh gitu anjir."ucap Jaemin

"Ya maaf, abisnya ngakak banget. Bisa-bisanya masuk ke tong sampah, abis ini bisa bau bangke tuh rambutnya yang udah perawatan sampe bertahun-tahun."ucap Jeno di sela tawanya

Sedangkan Angela menatap jijik ke arah rambutnya yang terkena sisa yogurt di dalam tong sampah.

"OH MY GOD?! RAMBUT KESAYANGAN GUEEEEEEEE!!!!"pekik Angela sembari berlari menuju kamar mandi

Bahkan karena terlalu fokus ke rambutnya, gadis itu sampai tak sadar bahwa ada kulit pisang di bawah kakinya.

"HEH AWAS DI BAWAH—"

BRAKKK!!!

"UWAAAAA MOMMYYYY!!!!"tangis Angela pecah

Belum aja Jaemin menyelesaikan kalimatnya, tetapi Angela sudah lebih dahulu ngedubrak dan bokongnya yang mencium lantai.

"Langsung hilang tuh pantatnya."gumam Jeno meringis menatap gadis yang kini terkapar malu di atas lantai

Dengan rasa simpati yang masih tersisa, akhirnya Jaemin melangkah untuk membantu gadis malang itu.

Two Red LinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang