Bel istirahat dimulai, Renjun mutusin buat ngajak Jaemin makan di kantin. Hari ini Renjun bawa 2 kotak bekal; yang harus dia beli, karena bekal satu-satunya kan udah dihilangin Jeno.
Bekal spesial, di hari yang spesial juga.
Semoga Jaemin gak marah karena kejadian kemarin..
"Taraaa~" ucap Renjun sumringah sambil nyodorin kotak makan ke Jaemin. "Hari ini saya masak gambas al ajillo. Waktu itu pernah diajarin kak Hendery."
"Tumben masak beginian. Ada apa?"
Renjun melotot lucu. "Eumm.. Anu.. Hari ini kan tanggal 12 Juli.. Jaemin lupa ya hari ini hari apa?" tanyanya lembut.
"Emang hari apa?" tanya Jaemin dengan wajah datarnya.
"Hari jadi kita yang pertama~"
"Oh."
Oh?
Oh doang?
Cuma oh?!?!?!
'Asu babi pukimak monyet babi bangsat tai kotok jancok' -author
Renjun tersenyum kaku. "I-iya Jaemin, Jaemin lupa ya?"
"Nggak."
"Terus kenapa.."
"Gue kira lo yang lupa. Gue kira lo lebih mentingin Jeno akhir-akhir ini. Apapun yang dia mau lo turutin, janjian sama gue tapi ngabisin hari sama dia. Kenapa? Udah mulai suka ya sama Jeno?"
"Jaemin.. Bukan gitu--"
KRING!
Ponsel Jaemin berdering, tanda ada telepon masuk. Renjun gabisa liat dari siapa, soalnya Jaemin langsung buru-buru masukin hpnya ke saku celananya.
"Gue pergi dulu. Ada urusan mendadak. Dan kayanya gue gabisa nganter lo balik lagi."
"Tapi Jaem--"
"Oh iya, bekal gue kasih ke Jeno aja. Kalian kan mulai deket."
"Tapi Jaem, saya sama Jeno beneran gaada apa-apa, saya--"
"Who knows? Kayaknya dia peduli banget sama lo kemarin." sindir Jaemin yang abis itu malah melongos pergi ninggalin Renjun.
Lagi-lagi Renjun hela nafas berat.
Kecewa, itu yang dia rasain sekarang.
Dari kemarin Jaemin kaya nyoba buat ngehindarin dia. Bahkan tadi pagi Jaemin gak ngejemput dia kaya biasanya. Berakhirlah Renjun naik sepeda, untung gak telat.
Gak disitu aja. Sebenernya, selama 3 bulan terakhir Jaemin kayak susah gitu buat diajak ketemuan, pasti ada aja alasannya. Renjun juga suka ngeliat Jaemin jalan sama Hina. Tapi karena mereka temenan dari kecil, Renjun gamau berpikiran negatif. Tapi tetep aja, namanya juga pacar, bolehkan cemburu?
Dan sekarang, di hari jadinya yang ke 1 tahun, Jaemin malah pergi dan mentingin urusan lain..
Ayolah, Renjun cuma ingin memperbaiki hubungan mereka yang udah mulai goyah. Tapi..
"Kenapa Jaemin berubah?"
-----
Jeno nyeruput es cappuccino nya ga minat. Dari tadi di sedot buang sedot buang. Buang-buang duit kerjaannya.
Jisung sama Lucas yang merhatiin Jeno pun cuma bisa nengok satu sama lain. Bingung, kenapa Jeno hari ini jadi kaya orang galau?
Ga ngomel ga apa, dari pagi cuma diem ga bersuara.
Ga biasanya.
Pas Jeno baru aja mau nyedot es nya, tiba-tiba ada yang gebrak mejanya.
BRAK!!
"Anjing!" ucap Jeno kesel. Untung aja es cappuccino nya ga tumpah ke seragam dia. Lagian siapa sih yang gebrak meja?!
"Lo umpetin Renjun dimana?!"
'Haechanjing' -Jeno
"Mana gue tau. Bukan urusan gue." ketus Jeno.
"Halah. Gak usah pura-pura lo! Biasanya kan lo yang nyuruh dia ini-itu sampe bolos pelajaran cuma buat nemenin lo ngerokok!" cerocos Haechan.
Jeno yang emang lagi kesel gara-gara kejadian kemarin pun emosinya kesulut. "Gue bilang gue gatau! Gausah nuduh yang nggak-nggak anjing!"
"Terus? Lo berharap gue percaya sama omongan busuk lo itu?!"
Jeno mengepalkan tangannya kuat-kuat. Sementara Jisung sama Lucas nyoba buat nahan amarah si Haechan yang entah kenapa membeludak.
"Renjun gaada di kelas semenjak bel istirahat pertama. Tadinya gue biarin karena gue pikir pasti lo nyuruh-nyuruh dia lagi. Tapi sampe sekarang, udah mau jam pulang pun, dia belum balik kelas. Dan lo bilang lo gak tau?!"
'Udah 5 jam Renjun belum balik ke kelas?' -batin Jeno khawatir.
Haechan ngusak surainya acak, terlampau kesal sama Jeno yang malah terdiam.
"Please lah Jen! Selama ini gue biarin lo nyuruh-nyuruh dia karena emang kemauan dia. Tapi ini udah keterlaluan. Gue takut sahabat gue kenapa-napa! Dia gak pernah begini.."
Haechan pun jatuh terduduk dengan mata yang berkaca-kaca. "Tadi gue telepon Jaemin, tapi dia bilang dia ga peduli. Padahal ini hari jadi mereka yang pertama. Dari respon Jaemin pun gua udah tau ada yang ga beres..
..Gue juga udah nanya ke anak-anak lain, tapi sama sekali gaada yang ngeliat Renjun. Bahkan lo juga gatau dia dimana. Gue khawatir Jen, dia sahabat gue satu-satunya.." tangis Haechan pun pecah. Lucas dan Jisung langsung mengusap punggungnya guna memberi ketenangan.
Sementara Jeno masih terdiam dan mencerna ucapan Haechan barusan. Dia mengepalkan tangannya lebih kuat. Entahlah, rasa marah mendominasi dirinya saat ini.
"Lo tunggu sini, biar gue yang cari."
-----
TBC,
#c_jeuni
KAMU SEDANG MEMBACA
Homo || NoRen
Fanfiction[END] Jeno yang selalu gangguin si Homo.. Nanti kena karma gak ya? WKWKWK ------------------------------------------------- WARNING!! ⚠️ • NoRen area • bxb yaoi gay • kata-kata kasar • bahasa non baku ...