太阳5

90 10 2
                                    

“Cklek...” suara pintu terbuka.

“Silahkan masuk” ucap New mempersilahkan Tay memasuki apartemennya.

Kini New dan Tay pun berjalan memasukki ruang utama apartemen itu. Tay pun berjalan dan memilih duduk di sofa ruang tamu apartemen itu.

“Kau mau minum apa? “ tanya New kepada Tay.

“Terserah” jawab Tay sambil tersenyum manis.

“Baiklah, aku akan segera kembali” ucap New sambil “Cupp.... “ mencuri ciuman di bibir Tay.

“Manis... “ balas Tay menggoda saat mereka telah selesai berciuman.

New hanya menahan rona merah di wajahnya, dirinya lantas langsung berjalan dengan langkah cepat karena menahan malu akan gombalan Tay tadi.

New berjalan menuju dapur untuk mengambil minum dan snack, sedangkan Tay.... Hmm... Ia sedang berjalan- jalan memutari apartemen New. Sungguh Ia terkagum- kagum akan arsitektur ruangan New yang terbilang sangat Indah itu.

Selesai berjalan- jalan mengelilingi area sekitar apartemen New,  kini Tay pun memilih pergi ke area balkon kamar New.

Ia menyenderkan tubuhnya di pembatas  balkon itu, kedua matanya menatap suasana malam kota Bangkok. Tangan kanannya sibuk memegang sebatang rokok yang menyalah, ya Tay adalah perokok aktif.

"HEH! KENAPA DISINI TAY MENJADI SOSOK YANG TIDAK PERNAH AKU KENAL SEBELUMNYA?? TAY BUKANLAH PEROKOK AKTIF SEPERTI INI, DIA JUGA BUKAN COWOK BERANDALAN SEPERTI INI. " Ucap saya yang histeris melihat anak saya menjadi orang yang sangat berbeda di universe ini. Jika di bumi, Tay dan rokok adalah musuh bebuyutan. Tapi ini? Mereka bahkan sudah menjadi sahabat yang melebur bagaikan belahan jiwanya.

"........" Perempuan yang mengaku sebagai malaikat merah itupun mengabaikan omelan omelan saya. Dirinya lantas tetap memfokuskan pandangannya ke cerita yang sedang terjadi saat ini.

“Hei... Aku mencarimu kemana-mana, rupanya kau disini” ucap New sambil tersenyum manis.

“Maaf, aku hanya ingin merokok” ucap Tay sambil menunjukkan kedua jarinya yang sedang mengampit sebatang rokok dengan  santainya. New pun hanya tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban.

Setelahnya New pun lantas menaruh nampan yang ia bawa tadi menuju ke atas meja yang terletak di samping Tay, setelah itu ia pun segera menuangkan sebotol Red Wine ke dalam 2 gelas dan membawa 2 gelas itu ke arah Tay.

“Tana ini minumnya” ucap New  sambil tersenyum manis.

“Terima Kasih, panggil saja Tay. Nama asliku Tay” ucap Tay sambil tersenyum.

“Ok, kalau begitu panggil saja aku New. So, mari kita bersulang” ucap New sambil mengangkat gelasnya.

“Tess... “ suara gelas bertabrakan.

Akhirnya New dan Tay pun meminum wine itu dengan hangat.

“Mau lagi? “ tanya New sambil menatap wajah tampan Tay dengan lembutnya.

“Boleh” ucap Tay sambil mengulurkan gelasnya yang sudah kosong itu.

New pun dengan segera menuang kembali Red Wine itu ke dalam gelas Tay. Hingga tak terasa mereka telah menghabiskan 2 botol Red Wine.

“Ku akui, aku belum pernah merasakan permainan yang luar biasa ini. Kenapa aku merasakan dirimu seperti tidak memakai kondom tadi? “ tanya New sedikit bingung.

“Engh...... “ terlihat ada  keraguan dari wajah Tay.

New yang menatap expresi wajah Tay pun sedikit terkejut dan marah.

“JANGAN BILANG KAU BENAR TAK MEMAKAI KONDOM?? BETAPA BAHAYANYA KAU TAU!! JIKA DIANTARA AKU ATAU KAU ADA YANG TERKENA HIV AIDS BAGAIMANA?!! “ bentak New dengan nada marah.

DINESHCARA Part 2 =END=Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang