太阳15

62 8 1
                                    

Sebulan sudah New menjadi pekerja di Cyber Foreplay dan sudah sebulan sudah New berbohong kepada Tay.

Saat ini, Tay dan New akan pergi keluar makan dan New masih bersiap diri dikamarnya.

“New.... Cepatlah, aku lapar!! “ ucap Tay kesal.

New pun segera keluar dari kamarnya dengan mengenakan baju santai dan berbahan tipis. Tay yang melihat kekasihnya berpakaian minim seperti itu pun langsung menatap New dengan tajam.

“Aa... Ada.... Apa.... TA..TAY? “Tanya New gugup karena Tay menatapnya tajam seperti ini.

Tay tidak menjawab pertanyaan New, ia berdiri dan berjalan mendekati New sambil melepaskan jaket yang ia kenakan.

“Pakai ini... Aku tak suka siapapun menatap tubuh kekasihku, kau hanya milikku New” ucap Tay sambil mengenakan jaketnya.

New merona akibat perbuatan Tay barusan, ia pun menundukkan kepalanya tanda bahwa dirinya sedang menahan malu.

“Ayo.. Berangkat” ucap Tay sambil menggandeng tangan New.

New pun hanya mengikuti kemana pun langkah Tay pergi, akhirnya kini mereka telah berada di luar apartemen. Mereka berjalan bergandengan melewati sebuah gang yang sunyi dan jarang dilewati oleh banyak orang.

“Gukkk..... Gukkkk..... Err..... Nghhh .....” suara gonggongan anjing yang terdengar pelan.

Mendengar suara gonggongan anjing itu, New pun berdiam sejenak. Ia mengedarkan pandangannya mencari Sumber suara itu.

“Tay..... “ panggil New kepada Tay.

“Iya ada apa New? “ Jawab Tay heran karena sikap New yang mendadak aneh.

“Apa kau dengar suara anjing? “ tanya New lagi.

“Tidak.. Aku tidak dengar.... “ jawab New semakin bingung.

“Gukk.... Gukk.... “ suara gonggongan lagi.

“Itu... Apa kau dengar Tay? “ ucap Book serius.

“Iya aku dengar, mungkin anjing yang sedang berkeliaran disini.” Ucap Frame santai.

“Tidakk... Aku merasa ada yang aneh dengan suara gonggongan itu” jawab New yakin.

“Sudahlah sayang biarkan saja, kita lanjut jalan ya” ucap Tay sambil tersenyum.

“Tidakkk...” ucap New tegas.

“Tapi... Aku lapar” rengek Tay.

“Ya sudah sana makan saja sendiri, aku masih ingin disini mencari anjing itu. “ jawab New ketus.

“Ta.. TaPi.. New... “ jawab Tay bingung.

New lantas berlari meninggalkan Tay untuk mencari suara anjing itu, ia terus berlari mengabaikan Tay yang sedari tadi memanggil nama New berkali- kali.

“New.... Tunggu aku.... “ ucap Tay yang terus saja berlari sambil memanggil nama New.

New terus berlari hingga akhirnya ia sampai di salah satu sudut tempat sampah daerah ini. Suara itu berasal didalam kardus besar.

“Gukk... Gukk.... “ suara gonggongan anjing terdengar semakin keras.

New pun membuka kardus besar itu dan betapa kagetnya ia, ia mendapati seekor anjing kecil yang sedang terluka parah di bagian badannya dan kakinya.

"TT …TAY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"TT …TAY.... “ ucap New berkaca- kaca mendapati seekor anjing yang terluka parah itu.

Tay pun memeluk New dan mengelus punggung New untuk menenangkan New.

New pun melepaskan pelukan Tay dan duduk menggendong anjing kecil itu.

“Kasian sekali.... “ ucap New sambil berkaca- kaca.

Tay hanya bisa diam mematung melihat kekasihnya sedang menangisi seekor binatang. Sungguh rapuh sekali hati pasangannya itu, hati yang lembut dan sangat- sangat baik ini sanggup membuat Tay tambah terpesona pada New saat ini.

“Kau terlalu sempurna untukku New” batin Tay.

New pun berdiri sambil menggendong anak anjing itu.

“Tay bolehkah kita merawat anjing ini? “ tanya New sambil berkaca- kaca.

Tay yang sangat takut terhadap anjing dan hendak melarang New membawa anjing itu, mendadak luluh karna expresi New yang sedang menangis dan kedua matanya yang berkaca- kaca, tak hanya itu bibirnya yang menunjukkan gaya duck face membuat New Terlihat seperti anak kecil.

“Baiklah” ucap Tay pasrah.

“Makasih sayang” ucap New memeluk Tay.

Akhirnya mereka tak jadi pergi makan malah mampir ke apotik untuk membeli obat bagi anjing itu.

Sesampainya di apartemen New segera membalut luka anjing itu dan merawat anjing itu dengan lembutnya, layaknya seorang ibu yang sedang merawat anaknya.

Seminggu sudah anjing tanpa nama itu berada di apartemen New, keadaan anjing itu juga semakin membaik. New sangat menyayangi anjing itu, bahkan tak jarang Tay mengomel kepada New karena terlalu cemburu kepada anjing itu.

Seperti saat ini, New sedang menggendong anjing itu dan mengelusnya dengan lembut, Tay yang baru pulang kerja menari pun sangat lelah dan membutuhkan New untuk merawatnya.

“Sayang aku pulang” ucap Tay lelah sambil memeluk pinggang New dari belakang.

“Cepat sana makan, aku sudah menyiapkan makan di meja makan itu” New berteriak.

“Kau sedang apa New? “ tanya Tay yang lebih tertarik dengan kegiatan yang sedang dilakukan oleh New saat ini.

“Sedang bermain sama anjing ini” ucap New sambil bercanda dengan anjing itu.

Tay hanya menghela nafasnya mendengar jawaban New, ia sedang menahan emosinya dan rasa cemburunya kepada anjing itu.

Tay pun berjalan menuju ke tempat New dan mendapati dia sedang bercanda dengan anjing itu.

Tay hanya berdiri diambang pintu itu tanpa ada niatan untuk mendekati New dan anjing itu.

“Gukk... Gukkk.... “suara anjing itu kembali menggonggong.

Sontak New membalikkan badannya dan ia sedikit terkejut mendapati kekasihnya berdiri di belakangnya.

“Tay... Sejak kapan kau berdiri disana? “ucap New kaget.

“Barusan” jawab Tay  singkat namun tatapan sinisnya masih saja dia layangkan ke arah anjing itu.

“Ohh..   Frame lihatlah anjing ini menjilati pipiku. Sungguh lucu sekali bukan? “ucap New sambil tertawa.

Tay hanya berdiam diri, hingga...

“Tay!! Kau kenapa? “ panggil New membuyarkan lamunan Tay.

“Mai.... “ucap Tay sedikit kaget.

“Ohh baiklah, Taylihatlah anjing ini tidak mau lepas dari pelukanku. Hahaha.... “ tawa New.

“Apanya yang lucu? “ ucap Tay dingin saat menatap pasangannya itu tertawa lepas.

“Tay....” panggil New dengan nada sedih.

“Kau kenapa? Ada apa? “ tanya New lagi.

“SUDAHLAH URUS SAJA ANJING ITU!! AKU MAU KE KAMAR DULU. “ ucap Tay dengan kasar.

Tay pun berencana kembali ke kamarnya namun baru saja ia memutar badannya, suara New sudah terlebih dahulu menahan kepergian Tay.

“Tay.... “ panggil New lagi.

Tay yang merasa namanya dipanggil pun langsung terdiam di tempatnya.

“Bolehkah aku meminta sesuatu” ucap New lagi.

“Apa?? “ tanya Tay dengan dingin.

“Akk... Aku.... “jawab New tertahan.










=Bersambung=

DINESHCARA Part 2 =END=Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang