Tay yang berada di samping New pun menundukkan kepalanya dan berbisik kepada New.
“Apakah kau sudah siap? “ tanya Tay dengan lembut.
“Siap apa? “ New bingung.
“Sttt..... “ Tay menautkan jari telunjuknya tepat di ujung bibir New.
New pun hanya berdiam diri, Tay pun memulai permainannya, ia mendekatkan dirinya didekat New bahkan sangat dekat.
New pun didorong oleh Tay hingga membuat New jatuh menunduk ke arah depan.
Tay yang melihat New hampir jatuh pun segera menunjukkan expresi kekhawatirannya.
“New... Kau tak apa-apa? “ Tanya Tay sambil mengelus punggung New.
Seluruh orang di dalam lift sejenak menatapkan matanya ke arah mereka berdua.
“Hmm... Tidak apa- apa” ucap New gugup sekaligus bingung.
Ya dia bingung karna Tay mendorongnya tadi, namun kini ia berlagak jika ia tak melakukannya tadi.
Akhirnya semua orang pun kembali menatap lurus ke depan dan mengabaikan mereka berdua. New sendiri mulai bangkit dari posisinya namun tangan kiri Tay, secara perlahan namun pasti mulai berjalan turun dan masuk kedalam celana New.
“Tay apa yang akan kau lakukan? “ ucap New yang terlihat semakin bingung.
“Stt... Jangan berisik” ucap Tay sambil terus memasukkan tangannya kedalam celana New dan mencari posisi yang nyaman.
Jari telunjuk Tay mulai terarah menuju hole New. Dengan perlahan namun pasti Tay mulai memainkan jarinya di hole New.
Ia mulai memasukkan 1 jarinya yang membuat New menahan desahannya.
“Nghhh.... Emmmm..... “ Desah New pelan, namun ia segera sadar bahwa ia sedang berada di keramaian.
Akhirnya New pun menggigit bibir bagian bawahnya dan menahan desahannya, tangannya mencengkram erat lengan Tay.
Tay terus saja memasuk keluarkan jari telunjuknya, membuat New semakin erat menggenggam lengan kekar milik Tay.
Sungguh Tay telah membuat New gila, seluruh hal yang diperbuat Tay mampu membuatnya gila.
Tay semakin mempercepat permainannya, kini ia mulai menambahkan jarinya. Dua jari Tay mulai memasukkan dan mulai melakukan gerakan gaya gunting.
New yang merasakan sensasi nikmat sudah tak tahan lagi, Ia ingin sekali melepaskan Semua ini. Ia ingin bebas mendesah kan nama Tay, ia ingin sekali melepaskan penisnya yang sudah merasakan nyeri dan pegal karena berada ditempat sempit ini, terlebih ia ingin merasakan burung besar kesayangannya itu.
“Emmmm....” Tay menahan desahannya, ia semakin kuat menggigit bibir bagian bawahnya itu.
Tay pun segera melepaskan permainannya saat melihat ke arah dinding bahwa mereka akan sampai ke lantai yang dituju mereka.
“Ting...... “ suara Lift terbuka.
Akhirnya Tay dan New pun berjalan keluar dari lift itu. Tay menggandeng tangan New dan berbisik lembut.
“Apa kau menikmatinya Cutie? “ tanya Tay dengan nada menggoda.
“MENYEBALKAN!! Rasanya aku ingin mati tadi, sungguh rasanya sangat nikmat” ucap New malu.
“Bagaimana jika kita lanjutkan dirumah sayang? “ tawar Tay kepada New.
“Lakukanlah apapun yang kau mau Tay”ucap New sambil mengeratkan genggaman tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DINESHCARA Part 2 =END=
FanfictionMengisahkan mengenai perjalanan antar universe yang dialami seorang wanita tua bernama Wirasuda yang merupakan ibu dari TayTawan. Disaat matahari, bulan dan bumi berada di satu garis yang sama, mae Wira tiba- tiba saja merasakan adanya cahaya yang s...