26 April 1945
Mindanao, Filipina
Kawasan udara bagian utara
20.13pmDi malam hari yang di selimuti oleh kegelapan dan menampakkan kilatan-kilatan cahaya di darat yang memperlihatkan para prajurit yang berjuang untuk negara mereka bertempur semaksimal yang mereka mampu. Pesawat Focke Wulf Fw 190 A-8 terbang di atas pertempuran tersebut dan kilatan-kilatan muncul di sekitar pesawat tersebut.
Indra yang mengoperasikan pesawat tersebut melihat beberapa pesawat P-51D Mustang dan P-40 Warhawk terbang ke arahnya. Indra menaikkan pesawatnya yang membuat beberapa pesawat sekutu melalui Indra begitu saja lalu melakukan manuver yang membuat pesawatnya meluncur lurus ke bawah dan saat salah satu pesawat P-51D Mustang terbang di bawah Indra, pesawat Indra yang mengahadapkan moncong senapan mesinnya ke arah bawah langsung menembaki pesawat tersebut yang berhasil membunuh sang pilot pesawat.
Setelah menembak satu pesawat, Indra menarik tuas kendalinya sekuat tenaga sebelum menghantam tanah dan pesawatnya sedikit menyerempet menara pengawas pasukan sekutu yang membuat menara tersebut roboh. Indra kembali melakukan dogfight dengan pesawat-pesawat sekutu dengan pandangan yang terbatas pada malam hari dan memperkirakan posisi pesawat hanya dengan kilatan cahaya dari tracer bullet saat mereka menembak.
"Sial, aku tidak bisa melihat dengan jelas. Aku menginginkan sebuah kemampuan pengelihatan malam yang membuatku bisa melihat jelas di malam hari seperti di siang hari." Indra
Pengelihatan Indra yang sebelumnya hanya melihat kondisi malam secara samar-samar perlahan menjadi sangat cerah hingga ia bisa melihat pesawat-pesawat sekutu yang terbang di belakangnya dengan sangat jelas dari warna pesawatnya, bendera pada ekor, hingga wajah sang pilot.
Dengan pengelihatnannya yang sangat jelas dan tajam, Indra mulai melakukan manuver-manuver rumit yang berkamuflase dengan kegelapa dan Indra dengan cepat hilang dari pantauan pilot sekutu karena manuvernya yang sangat menipu.
{Where's him?}
{I lost him.}
{Me too.}
Para pilot sekutu mencoba untuk tetap terbang secara berdekatan supaya apabil ada serangan mereka bisa dengan cepat menangkalnya. Setelah beberapa menit yang sangat senyap, sebuah tembakan muncul dari belakang pesawat sekutu bersama dengan beberapa serangan roket di udara yang membuat para pilot sekutu mengira kalau beberapa pesawat Jepang telah tiba untuk membantu pesawat Jerman yang mereka kejar sebelumnya.
Sebelumnya, Indra mensummon beberapa roket untuk meluncur dari titik yang berbeda untuk memberikan kesan kalau pesawat Jepang telah datang membantu padahal tidak. Indra melihat pesawat-pesawat sekutu yang menyebar. Indra segera menembak salah satu pesawat yang akan melakukan manuver.
Drrrrt
Boom
Pesawat P-40 Warhawk yang ditembak oleh Indra pada bagian sayapnya dengan senapan mesin kaliber 20 mm langsung terbakar dan jatuh ke lautan yang memperlihatkan sebuah parasut muncul segera setelah pesawat tersebut jatuh. Indra melanjutkan perburuannnya di malam hari hingga ia berhasil menembak jatuh 7 pesawat sekutu dalam waktu 48 menit yang terasa sangat lambat bagi Indra.
Setelah menembak jatuh pesawat yang menghadangnya selama lebih dari 1 jam, Indra melakukan misinya yaitu menjatuhkan sebuah bom seberat 250 kg di salah satu pelabuhan pulau Mindanao yang menjadi tempat persinggahan kapal-kapal konvoi pasukan sekutu. Para awak kapal sekutu yang sedang bersantai karena mereka menyerahkan urusan penaklukan sepenuhnya kepada pasukan darat dikejutkan oleh kedatangan suara nyaring dari bom yang dibawa oleh pesawat Fw 190 A-8.
Ngiiiiiiing
Para awak kapal sekutu langsung bersiap di posisi mereka dan persenjataan anti-udara di kapal penjaga telah memulai pencarian dan lampu-lampu kapal juga bergerak kesana-kemari untuk mencari asal suara nyaring tersebut. Tak lama kemudian, terlihat sebuah pesawat yang terbang secara vertikal dengan sangat cepat. Para awak kapal sekutu menembaki pesawat tersebut dengan usaha keras karena mereka merasa kalau telinga mereka sangat sakit akibat suara yang memekakkan telinga.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ezgardian (Prototype)
FantasyCerita tentang Indra Solikhin yang seorang warga Indonesia biasa yang kehilangan sahabatnya yaitu Utsman karena covid. Suatu hari, Indra mendapatkan sebuah nasi berkat dari orang tua mendiang sahabatnya. Saat sedang enaknya makan, Indra tiba-tiba te...