[Volume 3] Chapter 10: Phase 1

129 13 4
                                    

Tepat setelah serangan roket dan rudal ke dalam wilayah Israel, rudal-rudal Himars dari Lebanon menghajar pos-pos pasukan keamanan PBB sebagai tindakan Osea untuk membungkam aksi PBB dalam perang ini. Meskipun beresiko mengundang pihak lain, Indra telah menyebarkan banyak orang untuk melobi baik dari kalangan agen intelejen sampai artis terkenal yang direkrut oleh agen Osea.

Selain itu menghajar pos pasukan keamanan PBB adalah langkah radikal bagi Indra untuk membuka jalur menuju ke sebuah program rahasia Osea, 2nd Holocaust yang akan menargetkan para fanatik dan aktivis yang berperilaku rasis. Mereka yang masuk ke dalam kedua kelompok tersebut akan terus memfitnah dan melakukan serangan gerilya kalau saja negara mereka kalah perang sampai mereka mati. Karena itu tidak perlu menunggu mereka mati untuk membungkam mereka, lakukan saja sekarang juga agar tidak buang-buang waktu.

*Boom!!

"Serangan! Nyalakan alarm!"

Suasana pos pasukan keamanan PBB yang awalnya sepi dan pasukan PBB yang sedang melihat serangan berkala seperti beberapa tahun sebelumnya hanya membiarkannya saja karena bukan otoritas mereka untuk menghentikan serangan roket tersebut. Pasukan Osea dan Hizbullah bergerak mendekati pos keamanan PBB sembari terus melancarkan serangan M142 Himars ke beberapa titik vital dengan sangat akurat.

Seorang prajurit Indonesia yang baru saja dikirim ke pos di Lebanon melihat para milisi Hizbullah dan para prajurit bersenjata lengkap dengan berbagai peralatan canggih mendekat dengan menembaki para prajurit PBB dari beberapa negara yang tidak siap akan serangan tersebut.

"Kawan mereka membawa pasukan infanteri bersenjata rudal anti-tank!" Ujar prajurit muda Indonesia tersebut melihat ada beberapa anggota milisi Hizbullah yang membawa senjata FGM-148 Javelin. 

Para prajurit Indonesia lain juga memberikan laporan kalau pasukan Hizbullah yang datang membawa berbagai persenjataan canggih yang sebelumnya tidak pernah terlihat oleh pasukan PBB dan juga tidak ada laporan intelijen mengenai persenjataan baru Hizbullah.

Pasukan PBB sekarang menghadapi masalah lain dimana milisi Hizbullah yang menggunakan senjata ATGM pemberian OSea jumlahnya semakin meningkat. Meskipun tidak ada persenjataan berat semacam IFV, atau APC, pasukan PBB tetap akan kesulitan menghadapi kekuatan milisi Hizbullah yang telah diajari Osea bagaimana cara menggunakan persenjataan canggih tersebut secara baik, efektif, nan efisien.

Para milisi Hizbullah yang awalnya telanjang alias tidak memiliki baju pelindung, sekarang mereka memiliki pakaian pelindung yang mereka dapatan dari para prajurit PBB yang tewas ataupun langsung menyerah. Para prajurit Hizbullah juga banyak mendapatkan persenjataan canggih dari para prajurit India dan Prancis yang bertugas di pos yang mereka serang.

Pertempuran di pos pasukan penjaga perdamaian meletus. Baku tembak antara pasukan OSea dengan pengalaman yang banyak dan milisi Hizbullah yang telah memiliki persenjataan lengkap melawan para prajurit militer dari beberapa negara dengan tujuan memberikan jalan untuk misi rahasia Osea.

*Dor dor dor dor dor

*Drrrrrt!!

Seorang prajurit Osea yang memiliki wajah berusia 60 tahunan datang dengan membawa senapan SPR-2 Pindad lalu ia dari balik gelapnya malam di tengah lahan kosong, ia membidik kepala seorang prajurit Italia yang sedang membawa amunisi. 

*Dor!

Kepala prajurit Italia tersebut langsung meledak dan badannya terjatuh berguling-guling di tangga tempat prajurit tersebut berlari. 

"Lapor, penyusupan kedalam wilayah pasukan Itaia telah dilakukan, jalan di bawah tanah sudah bisa dilewati. aku bersama dengan 2 unit lain melindungi dengan tembakan sniper dari jarak dekat." ujar prajurit Osea berwajah tua tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Ezgardian (Prototype)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang