[Volume 3] Chapter 5: Pandemi

150 22 10
                                    

Setelah Indra menghancurkan gedung pemerintahan Israel. Kepanikan warga sipil dan tingkat kewaspadaan militer semakin tinggi. 12 pesawat F-16i Sufa bergabung kedalam pertempuran dengan dilengkapi oleh rudal-rudal Python dan AIM-9. Pesawat-pesawat F-16i Sufa dilengkapi dengan konfigurasi persenjataan yang beragam, ada yang membawa banyak senjata ada juga yang hanya membawa 2 rudal saja karena darurat.

Para pilot Israel yang baru bergabung langsung menandai pesawat Indra yang terlihat di radar mereka sebagai bandit. Para warga Israel yang melihat pesawat-pesawat F-16i sufa tersebut bersorak dengan kegembiraan dengan ucapan yang memberikan dukungan kepada angkatan udara mereka.

"Usir penyerang!"

"Lindungi negara kita!"

"Semoga kalian selamat!"

{Bandit ditandai. Meluncurkan rudal BVR, fox 3!}

4 pesawat F-16i meluncurkan rudal AIM-120 mereka. Di saat rudal pesawat Israel sedang meluncur kepada pesawat Indra, dengan cepat Indra menghindari setiap rudal tersebut dengan bermanuver karena akurasi BVR yang melemah saat target semakin jauh dari titik pesawat musuh, mempermudah Indra dalam menghindari rudal.

Setelah menghindari rudal, Indra langsung mengunci beberapa pesawat untuk diserang dengan mencocokkan identitas dan pilotnya terlebih dahulu untuk menentukan tingkat ancaman. Karena perhitungan harus dilakukan agar Indra bisa menebak jatuh para pilot ace terlebih dahulu untuk mempermudah pertarungannya.

Indra mendapatkan salah satu informasi kalau ada seorang Ace dalam pesawat F-16i Sufa yang pernah bergabung dalam operasi melawan pesawat Suriah dan berhasil menembak jatuh 4 pesawat Su-22 Fitter dan 1 MiG-21.

Indra mengaktifkan rudal AIM-120C-8 milikinya lalu memulai proses penguncian kepada pesawat salah satu pilot Ace Israel. Begitu rudal telah mengunci dan telah terhubung dengan sistem pemandu laser sihir yang terdapat pada range finder laser pesawat untuk meningkatkan keefektifan rudal BVR, rudal AIM-120C-8 dijatuhkan dari pylon bawah sayap kiri.

"Terima ini." Indra

Rudal AIM-120C-8 langsung mengaktifkan mesin roketnya lalu ia melesat dengan kecepatan mach 2 ke ketinggian yang lebih rendah sehingga jarak jangkauan dan kecepatan rudal bertambah karena rudal mendapatkan bantuan dari tarikan gravitasi. Rudal tersebut melesat tanpa terdeteksi oleh sistem radar pesawat F-16i Sufa lalu meledakkan pesawat sang Ace secara tiba-tiba di bagian kokpitnya yang langsung membunuh sang Ace.

*Boom!

{Sial!}

Pesawat-pesawat lainnya menyebar lalu mereka mencari pesawat Indra di radar mereka.

{Kenapa radar peringatan milikku tidak menyala?!}

{Radarku terkena Jammer!}

{Archer 2 jatuh, Archer 2 jatuh. Kita kehilangan sang Ace, aku melihat pesawatnya meledak dari arah depan!}

{Jangan panik, karena kita tidak boleh memberikan kesempatan lain bagi bandit untuk menyerang. Bergerak dengan tetap berkelompok agar bisa memberikan serangan balasan dan juga memberikan jangkauan pengintaian yang lebih luas.}

Indra mengaktifkan afterburner untuk mendekatkan pesawatnya kepada pesawat-pesawat Israel untuk menantang mereka melakukan dogfight dengan meriam. Pada saat yang bersamaan Indra meluncurkan 3 rudal AIM-120C-8 kepada 2 pesawat F-16i Sufa lain untuk menambah kerugian angkatan udara Israel.

*Boom!

*Boom!

2 pesawat F-16i lain dikirim jatuh ke tanah dalam bentuk menjadi bola api hingga meledak di area perkotaan yang padat penduduk. Kedua pilot Israel berhasil menyelamatkan diri dengan kursi pelontar, namun tak lama kemudian sebuah rentetan peluru 20 mm datang menghajar tubuh mereka hingga hancur sebagian.

The Ezgardian (Prototype)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang