Haii, jangan lupa votee dan ramaikan kolom komentar. Info selengkapnya cek instagram @kanis_wp dan @annsmlnii_ 🔥
-
-
-
"Kakak-kakak ganteng dari Einstein's gang jangan lupa buat mampir lagi ke gedung kelas sepuluh ya!" Teriakan histeris dari siswi kelas sepuluh yang terdengar nyaring hanya direspon cengiran lebar oleh keempat anggota Einstein's gang itu.
Niat awal Zayn, Adnan dan Finn ke gedung ke kelas sepuluh sebenarnya hanya ingin menemani Nathan. Namun naas, keempatnya harus menghadapi kerumunan siswi-siswi ganas yang meminta berfoto dan berlomba-lomba memberikan hadiah.
Bukannya senang karena banyak para fans yang mengantri, keempatnya malah memasang ekspresi ngeri. Einstein's gang hanyalah geng kecil yang dibuat secara iseng untuk mewarnai masa-masa putih abu dengan sedikit bumbu-bumbu persaingan peringkat kelas dan nilai.
Layaknya bom yang sudah meledak, Finn sendiri yang biasa selalu tebar pesona nampak aneh karena hampir 90 persen siswi kelas sepuluh ikut mengerumuni mereka di setiap langkah. Kooridor kelas, tangga, bahkan hingga pintu gedung kelas sebelas kerumunan itu tak berkurang.
"Dadah!"
"Nol delapan berapa, Kak? Jangan pergi gitu aja dong!"
"Kita tunggu kunjungan Kakak-kakak dilain waktu!"
Setelah Pak Ridho - satpam sekolah, berhasil menutup pintu gedung kelas sebelas dan membubarkan kerumunan tersebut.
Keempatnya sekarang dapat bernafas lega, namun musibahnya kini berganti, banyak tatapan heran dari teman-teman satu angkatan, mereka seakan meminta jawaban dengan bahasa mata. 'Apa yang sebenarnya terjadi?'
Percayalah walaupun kemampuan public spreaking keempat anggota Einstein's gang tak perlu diragukan lagi, dan tentu saja tingkat percaya diri mereka selalu siap. Namun, tetap saja mereka merasa sedikit tak nyaman dengan tatapan-tatapan itu, apalagi kebisingan yang terjadi karena ulah siswi kelas sepuluh yang menggila.
"Gimana nih para cowok-cowok cerdas? Udah silaturahmi sama para fans? Dapet apa aja tuh di totebag." Jessica tiba-tiba muncul dari arah belakang keempatnya. Mulut beracun itu mulai berulah.
"Jelas dong, banyak nih. Mau nggak?" tanya balik Finn memperlihatkan totebag yang penuh dengan hadiah-hadiah.
"Sori, tapi gue nggak bunuh dana bantuan sosial dari kalian. Gue ini orang yang terlampau mampu," tolaknya mentah-mentah dengan begitu pedas. Zayn tersenyum ngeri, apa mental Finn baik-baik saja?
"Soal kebutuhan hidup sih iya, lo terbilang mampu. Tapi kalo otak lo nggak mampu gimana? Apa kabar tukang sewa joki tugas?" Adnan tertawa kecil melihat wajah Jessica yang menahan amarah setelah mendengar ucapannya.
Cukup membalas perkataan Jessica, keempatnya memilih untuk beranjak ke kantin. Di sana mereka akan membedah isi totebag, apa saja yang para penggemarnya berikan.
"Gue bakal bikin kalian berempat memohon sama gue!"
"Dan gue yakin, dia bakal bikin lo berempat tunduk!"
Teriakan Jessica terdengar nyaring di lorong kooridor, tak ada yang berani memaki Einstein's gang selain gadis itu, bermulut pedas dan bermental baja.
"Memangnya siapa yang bakal bikin kita tunduk, harus ngalahin nilai rapor gue dulu dong," ucap Zayn dengan wajah sombong yang nyaris akan terkena pukulan jika Adnan tidak menahan Finn.
"Nilai lo masih kalah sama Nathan ya, jangan dulu belagu," celetuk Finn setengah kesal.
Diantara keempatnya, nilai Nathan selama tiga semester selalu paling besar. Selisih perbedaan nilai 'pun tak cukup jauh, terkadang hanya berbeda angka di belakang koma. Namun hal itu tentu saja membuat gemas ketiganya, hanya perbedaan angka di belakang koma saja.
YOU ARE READING
Einstein's gang [TERBIT]
Mystery / ThrillerIni kisah tentang sekumpulan anak-anak jenius dengan IQ tinggi yang namanya sudah terkenal di semua sekolah tingkat menengah atas. Kisah sekumpulan manusia dengan sifat ambisius yang akan mempertaruhkan segalanya demi nilai dan peringkat. Bersaing s...