Hii, jangan lupa vote dan komen! Share cerita ini ke teman-teman kalian supaya bacanya bareng-bareng dan seruuu💗
-
-
-
Tiga hari setelah pengumuman tentang seleksi OSN, juga beberapa hari yang cukup membuat telinga panas. Namun, kini semuanya telah berjalan normal kembali, setelah semua siswa-siswi dikumpulkan di dome dan diberikan penjelasan oleh Pak Aryo secara langsung.
"Gila, gue masih ngeri denger omongan cewek-cewek tukang gosip waktu kemaren, udah kayak bebek kalo ngomong, bekbekbekbek," ucap Zayn membaringkan tubuhnya di sofa dengan mulut yang terus membunyikan suara bebek.
"Waktu dikelilingin anak kelas sepuluh aja gue udah ngeri, nggak nyangka mereka bakal seantusias itu. Bahkan kayak terobsesi saking sukanya sama kita," timpal Finn menyingkirkan buku pake biologi dari wajahnya.
Setiap keempatnya melewati sebuah kerumunan siswa maupun siswi, mereka selalu digosipkan. Ada saja ide yang bersarang dipikirannya untuk menyeret nama Einstein's gang kedalam topik gosip. Jika saja Pak Aryo tidak diberitahu, mungkin sampai hari ini gosip itu masih ada.
"Kebayang gimana jengkelnya kita kalo kabar itu dikasih tau ke seluruh murid sesudah kita dikasih formulir pendaftaran. Makin panas aja telinga gue," keluh Zayn menambahkan.
"Ya ... gimana lagi, kalo kita lakuin kekerasan yang ada reputasi kita anjlok. Dukun sekolah bisa aja posting tentang kita, terus dikasih sedikit bumbu kebohongan," jelas Adnan menghela nafas panjang.
"Nasib jadi most wanted sekolah gitu loh ..." Finn kembali menutup wajahnya dengan buku biologi.
Srkk
Keluhan-keluhan itu terhenti kala seseorang menggeser pintu perpustakaan. Setelah pintu tertutup kembali, terlihat Jessica berdiri dengan tatapan remeh yang mengarah ke keempat sekawan Einstein's gang.
"Ada urusan lo sama kita? Hobi banget ya nyamperin kita, ngomong sekata dua kata habis itu pergi, nggak jelas!" ketus Zayn balas menatap tajam dengan hati yang bergemuruh kesal.
Jessica tak pernah absen setiap minggu untuk mengucapkan sesuatu. Mengucapkan hal-hal tak penting dan hanya membuat waktu belajar serta waktu istirahat terganggu.
"Gue cuman pengen peringatin sesuatu, reputasi kalian yang selalu nomor satu sebentar lagi bakal turun. So, please get ready honey," sahut Jessica dengan nada menggelikan.
Finn bergidik. "Gelli anjir. Udah sana, mending lo pergi! Kita nggak punya satpam buat usir lo!"
"Suara lo ibarat radio butut, nggak enak didengar. Mending lo gangguin anak lain aja, jangan kita." Zayn bangkit dari sofa dan berjalan menuju ujung perpustakaan.
"Nggak tau terima kasih kalian!"
"Informasi yang lo kasih itu nggak jelas, makanya kita nggak berterima kasih. Apalagi lo bikin waktu kita terkikis sia-sia, ini perpustakaan, bukan tempat karaoke di mana lo bisa teriak seenaknya." Nathan angkat bicara setelah mulai kesal karena suara Jessica mengganggu fokus belajarnya.
"Sialan!" makinya kemudian pergi dari perpustakaan dengan menutup kasar pintu.
"Ada ... aja drama dari itu cewek. Capek gue lama-lama ngeladeninnya." Finn meraih buku novel lalu beranjak ikut menyusul Zayn di ujung perpustakaan untuk mencari udara segar lewat jendela.
°°°
Setelah puas menghabiskan waktu di perpustakaan karena guru yang mengajar sedang tidak bisa hadir. Kini keempatnya beranjak ke kantin setelah mendengar bell istirahat berbunyi, butuh asupan energi untuk mempelajari beberapa materi tambahan untuk mempersiapkan seleksi OSN.
YOU ARE READING
Einstein's gang [TERBIT]
Mystery / ThrillerIni kisah tentang sekumpulan anak-anak jenius dengan IQ tinggi yang namanya sudah terkenal di semua sekolah tingkat menengah atas. Kisah sekumpulan manusia dengan sifat ambisius yang akan mempertaruhkan segalanya demi nilai dan peringkat. Bersaing s...