Johnny sekarang sudah berada disekolah Haechan, matanya menatap sang adik yang sedang berjalan lesu ke arahnya. "kenapa?" tanyanya sembari mengusap rambut Haechan.
"tadi aku bobo di uks" sahut Haechan, Johnny mengerutkan keningnya "kamu bolos kelas?" tanyanya lagi, mendengar pertanyaan itu Haechan langsung memukul kakaknya. "engga kak! Tadi kepala aku sakit telus kata bu gulu halus bobo di uks" jawabnya.
Johnny menempelkan telapak tangannya ke kening sang adik, "panas, ya udah ayo pulang kamu harus istirahat" tangannya menggandeng Haechan, namun anak manis itu tidak mau beranjak dari tempat dia berdiri, "ayo chan" kedua tangan manis Haechan terulur ke arah Johnny. "gendong" rengeknya.
"kamu udah gede, ga boleh digendong lagi" sahut Johnny sembari pergi meninggalkan Haechan, sang adik masih terdiam dan hanya menatap punggung sang kakak yang lama kelamaan menjauh darinya. Merasa Haechan tidak mengikuti, Johnny pun menghela nafas lalu berbalik menatap Haechan yang masih setia di tempatnya.
"ga mau pulang?" tanya Johnny.
"gendong!"
Ya, pada akhirnya Johnny harus mengalah dan menggendong Haechan sepanjang jalan. Semakin hari tubuh adiknya ini semakin berat, "gimana tadi ulangan bahasa inggrisnya?" tanya Johnny membuka pembicaraan.
Haechan menghela nafas, "gatau, tadi selesai ngeljain badan aku sakit sakit" cicitnya pelan.
🐱🐻
Sekarang Johnny sibuk menata makan malam untuk sang adik, sementara itu Haechan baru kembali dari kamar mandi, "kakak masak bubul?" tanyanya menatap gerak gerik sang kakak.
"iya lah, kamu kan lagi sakit jadi harus makan yang lembut" tangan Johnny meletakkan semangkuk bubur di meja makan, Haechan menatap bubur buatan kakaknya dengan tatapan tidak yakin "enak nda? Kan dulu waktu aku masih kecil kakak bikinin aku bubul asin banget" protesnya.
"ya itu dulu, sekarang udah engga"
"benelan?"
Johnny memberikan segelas susu hangat kepada sang adik, "iya, udah dimakan buburnya chan" Haechan hanya menatap bubur didepannya, lalu tatapannya beralih menatap mata sang kakak "suapin, ini panas kak" sahutnya.
"makan sendiri, kamu udah besar juga" mendengar ucapan itu Haechan menggembungkan pipinya, tangan manisnya bergerak menarik-narik kaos putih yang dipakai sang kakak "kak Joooo, suapin" rengeknya, "nanti kalau kakak ga suapin aku, nanti aku ga makan telus aku tambah sakit telus aku mati nyusul mama sama papa telus kakak sendilian mau?" ancamnya.
Johnny menghela nafas, dirinya duduk dihadapan Haechan dan mengambil semangkuk bubur milik sang adik. Tangannya bergerak menyodorkan sesendok bubur ke arah Haechan, "buka mulutnya" sahutnya.
Haechan tersenyum girang dan memakan bubur bikinan kakaknya itu, "enak nda kaya dulu, yang dulu asiiin bbanget bubulnya" ucapnya sembari memakan bubur Johnny.
Johnny sibuk menyuapi Haechan, dan yang disuapi pun tak berhenti mengoceh bagaikan burung kakak tua, semuanya dia ceritakan kepada sang kakak. Mulai dari kegiatannya disekolah, sampai ke obrolan khayalannya.
"kamu sakitnya bohongan ya?" tanya Johnny, Haechan seketika berhenti berbicara sembari menggelengkan kepalanya "benelan tau kak! Masa kakak ga pelcaya" ketusnya kesal. Johnny terkekeh pelan sembari memberikan Haechan suapan terakhir, "ya, soalnya kamu ngoceh mulu sih kaya lagi ga sakit" sahutnya sembari bangun dari kursi dan pergi ke washtafel untuk mencuci mangkuk Haechan.
Haechan sibuk meminum susu hangatnya, setelah habis dirinya berlari ke arah sang kakak dan meletakkan gelasnya di washtafel, "emang kalau olang sakit halus diam telus gitu kak? Engga boleh belisik?" tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Jo | Johnny Suh (ft Lee Haechan)
Подростковая литература"kakak jelek" - Haechan "kamu lebih jelek chan" - Johnny