Johnny sedang sibuk merapihkan gelas-gelas kotor yang ada di setiap meja cafe. Hari ini cafe cukup sepi, tidak terlalu banyak yang datang.
Saat Johnny sedang membersihkan meja cafe, dirinya jadi teringat dengan sang adik, iya tidak terasa Haechan sekarang sudah duduk di kelas 6 SD dan sebentar lagi naik ke jenjang sekolah menengah pertama. "Aku kayanya harus cari kerjaan lain, buat nambah penghasilan" gumamnya pelan. Selain kebutuhan pokok, Johnny juga harus membelikan Haechan seragam baru.
Tangan kekarnya melepaskan apron biru yang melingkar di pinggangnya, setelah selesai beres-beres cafe. Pria bermarga Suh ini bersiap untuk pulang, "kenapa Jo? Mukanya kaya orang kebingungan gitu" tanya Taeyong.
"Ini, sebentar lagi kan Haechan mau pindah ke sekolah menengah pertama dan harus beli seragam, jadinya aku pikir kayanya aku harus cari kerjaan lain" jawab Johnny.
Taeyong mengangguk pelan, "tanya ke anak-anak kampus aja, siapa tau ada yang punya lowongan pekerjaan lain?" Usulnya. "Iya juga, ya sudah besok aku tanya-tanya deh, makasih ya yong!".
🐱🐻
Keesokan harinya, seperti biasa Johnny mengantarkan Haechan sekolah. Hari ini dia juga memiliki jadwal kelas pagi, jadi dia harus buru-buru agar tidak telat datang ke kampus.
"belajar yang pinter ya chan" sahut Johnny yang mendapat anggukan serta lambaian dari sang adik. Melihat Haechan sudah masuk kedalam sekolah, Johnny langsung mengayuh sepedanya menuju kampus.
Tidak butuh waktu lama untuk pergi ke kampus, belum 10 menit Johnny sudah memarkirkan sepedanya di tempat yang sudah disediakan. Setelah memarkirkan sepedanya, dirinya langsung bergegas menuju kelas.
Saat sampai di kelas ternyata Johnny jadi orang pertama yang datang, astaga dia pikir dia akan terlambat namun sebaliknya. Johnny duduk di kursi dekat jendela, kursi itu adalah kursi favoritnya. Baru saja mendaratkan bokongnya di kursi, tiba-tiba saja ada mahasiswa lain yang masuk kedalam kelas.
"Loh John, tumben udah datang" Johnny terkekeh pelan, "kamu juga tumben datangnya lebih awal, biasanya mepet Yut" teman Johnny -Yuta- tersenyum sembari duduk dibelakang Johnny.
Yuta dan Johnny memang tidak terlalu dekat, mereka hanya bertemu saat ada kelas. Mereka bahkan tidak saling bertukar nomor telfon.
Johnny yang sedang sibuk membaca catatan miliknya tiba-tiba teringat dengan ucapan Taeyong, badannya bergerak memutar menghadap ke arah Yuta "Yuta, kamu ada kenalan ga yang buka lowongan pekerjaan?" Yuta tampak berpikir sejenak, dirinya tiba-tiba menggebrak meja "OH! Kamu join komunitas aku aja John! Bisa menghasilkan uang".
Johnny yang mendengar itu menjadi semakin penasaran "komunitas apa? Terus gimana caranya dapat uang?" Tanyanya bertubi-tubi. Yuta terkekeh pelan "komunitas pecinta barang antik, kebetulan kita lagi kekurangan kurir pengiriman" jawab Yuta, "memangnya barang antiknya diperjual belikan?" Yuta mengangguk "jadi setiap kita dapat masukkan barang antik, kita jual lagi, lumayan kan dapat cuan".
"Gimana cara joinnya? Aku mau!" Seru Johnny bersemangat, "nih simpan nomorku dulu, nanti sehabis kelas aku kabari lagi" ucap Yuta sembari mengetik nomornya di ponsel Johnny. Yuta juga sempat menghubungkan nomornya dari telfon Johnny.
"Oke, terimakasih ya Yut!"
🐱🐻
"ini dia pesanannya" ucap Johnny sembari memberikan segelas Americano kepada pembeli. Ponsel miliknya berbunyi, dengan cepat pria bermarga Suh ini membuka sebuah notif chat dari Yuta.
Yuta
Hi
Ini yuta
Kata mereka, kamu bisa gabung nantiomg thank you yuta
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Jo | Johnny Suh (ft Lee Haechan)
Novela Juvenil"kakak jelek" - Haechan "kamu lebih jelek chan" - Johnny