#08

5 0 0
                                    


"Ly,serem banget mata lo. Are you okay?" Kyka menatap cemas kearahku.

"Lo malam tadi nggak tidur?" Tanyanya ragu.

"Tidur,kok." 

"Seberapa lama?"

"30 menit."

"Anjirr,itu sama aja lo nggak tidur July!!" Teriaknya histeris.

"Kalau gue tidur kelamaan,bisa-bisa gue nggak bangun lagi nanti."

"Yaudah,gimana pulang ini kita jalan,sama Alden juga?" Tawarnya.

"Nggak dulu,Ky. Minggu depan aja,sehabis PAS. Ayah lagi dirumah soalnya."

"Ohh,gue ngerti,kok,kenapa lo nggak tidur malam tadi." Jawabnya penuh pengertian.

"Udah ah,mending keruangan lo sana. Gue mau belajar." Aku dan Kyka beda ruangan ujian.

"JULY!!! SEMANGAT UJIANNYA,JANGAN NYIKSA DIRI LO SENDIRI!!" Kyka berteriak,membuat semua siswa yang ada di sekitaran kami menatapnya heran.

___

"Santai,keep calm,okay?" Kyka mencoba menenangkan aku dan Alden. Setelah berjuang selama seminggu lebih,hari ini akhirnya rasa lelah kami akan berujungkan sebuah angka.

"Anjir,firasat gue nggak enak." Ujar Alden sambil terus membenarkan posisi kacamatanya yang sudah benar.

"Tenang aja,gue yakin lo pada nggak bakal keluar dari lima besar,paling saling tukar posisi aja." Kini kami semua sedang menunggu pengumuman lima orang yang akan dipanggil ke aula,lima orang yang nantinya akan masuk lima besar.

"Eh,eh, itu  speaker sekolah mau bunyi!" Bunyi pengeras suara yang sedang dinyalakan memenuhi pendengaran kami,semuanya menadadak semakin tegang.

"Nama-nama yang disebutkan harap merapat ke aula.Dari kelas sepuluh IPA A, Thea Alisya,Alden Bakara,Kyky Fellia, Lingga Amali,Julya Lakuna."

"Cuyyy!!! Ini namanya yang kemaren juga." Kyky histeris setelahh mendengar pengumuman.

"Seenggaknya gue masih masuk lima besar berarti." Alden berkata pelan.

"Ayo sana,naik. Biar makin cepet hasilnnya ketahuan." Kyka mengusir kami.


"Aigoo,jeball. Ini gue gugup banget."  Kyky menggigit-gigit kukunya.

"Semoga yang terbaik aja deh,buat kita." Ini kalimat pertama Thea sedari tadi.

Kami semua berdiri diluaran aula,didalam hanyalah para wali murid. Terdengar kepala sekolah yang mengakhiri sambutannya,berarti setelah ini akan diumumkan para juara kelas.

"Saat yang kita tunggu,guys." Ujar Lingga memecah keheningan.

"Nama-nama siswa yang meraih posisi lima besar dari kelas sepuluh IPA A, Juara satu, The Alisya." Wajah Thea yang awalnya pucat mulai mengahangat. Suara gemuruh tepuk tangan terdengar beriringan dengannya yang memasuki aula.

"Juara dua,oleh Julya Lakuna." 

DEG!

Aku terperangah mendengar namaku disebut diposisi dua. Seketika aku menatap Alden,binar matanya meredup.

"Ayo,Ly." Aku melangkah diiringi dengan tepuk tangan para wali murid. Aku bahagia bisa berada di posisi ini,tapi aku sadar,ada seseorang yang jatuh terpukul atasnya.

___

"Alden langsung pulang,Ly. Gue lihat dia kayak mau nangis gitu tadi."

Yang mengambil raportku adalah Ka Orie,Ayah terlalu sibuk dengan dunianya,tidak akan sempat untuk hal-hal seperti ini. Aku sudah tiba dirumah sejak tadi,tapi pikiranku terus saja memikirkan kejadian saat disekolah. Alden tetap meraih posisi lima,sama dengan semester sebelumnya. Aku yakin,saat ini ia sedang tidak baik-baik saja.

Aku memutuskan untuk mengambil hp dan mengirimkan sebuah link lagu kepada Alden.


Ini apaan?

Ini anak bego kali,ya? Aku membatin.

Buka aja, lo aman kan?

Aman,kok. Makna lgunya deep bgt

Respon keluarga lo gmn?

Gue lega,ketika gue pulang dgn segenap rasa kecewa
ternyata keluarga gue bisa sembuhin.

Kata Bokap gue 'nggk papa,nilai itu nggk sepenting itu'
ktnya yg penting gue harus bisa ngembangin bisnis bokap gue
peringkat nggk nentuin kesuksesan seseorg

Syukur,deh. Gue takut aja lo
kacau gara2 tdi.


 Aku langsung mengabari Kyka,dia pasti juga cemas perihal kabar Alden. Seandainya Ayah memiliki pemikiran yang sama dengan Bokapnya Alden,mungkin aku sudah lebih lega sekarang. 

Ayah langsung menelephone ku setelah dikabari Ka Orie. Ku kira Ayah akan mengucapkan selamat setelah sekian lama hanya menyambutku dengan kalimat-kalimat tuntutan. Tapi ternyata aku terlalu berharap lebih, 

Kata Orie kamu peringkat dua?

Kenapa dua? Kenapa tidak satu aja sekalian?

 Sudahlah,berharap dengan Ayah adalah hal ter-bullshit yang pernah kulakukan.

JulyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang