"Hahahaha.. kau lah pula nge-acc orang tanpa mikir" kekeh Sei dengan jawaban yang aku bilang tadi.
"Ha, itula aku. Gak nyadar pas aku udah ngeacc dia tanpa pikir panjang, Sei" nyesal aku.
Bel istirahat pertama telah berbunyi dan itu saatnya semua siswa/i harus memasuki kelas nya masing-masing dan mengikuti pelajaran yang selanjutnya akan dimulai.
....................
"Udah bel, Sei. Ntar kita lanjut cerita nya ya. Kau harus dengeri cerita aku lagi pas waktu istirahat kedu-" belum siap berbicara, perkataan ku telah dipotong oleh nya.
"Iya, iyaa Putrii. Aku dengeri loh kau cerita sampe mulut mu bebusa pun ku dengari kau cerita" ucapnya kepadaku dengan suara cempreng nya itu.
Sei sama aku itu satu kelas dan malahan kami berdua satu tempat duduk. Suara yang cempreng nya sama, itula kami dua: aku (Putri) dan dia (Sei).
Pada saat pelajaran dimulai, aku gak konsentrasi dengan apa yang dipelajari dan yang lebih parahnya lagi itu pelajaran matematika. Aku paling gak suka pelajaran matematika dan sebagai gantinya, aku ngomong sama Sei:
"Sei" panggilku.
"Ha? Apa?" jawabnya.
"Kau kerjai semua soal itu ya? Kau cari aja semua rumus dan jalan nya. Nanti hasil nya aku yang nyari?" tawar ku kepadanya untuk mencari semua rumus dan jalan yang diajarkan.
"Ah, kau pun. Massa aku semua yang nyari, jadi tugas kau apa?" bentak nya kepadaku.
"Ku rasa kau conge'an kali ya" aku mulai palak dengannya. "Tadi kan aku udah bilang, kau cari semuanya nanti aku yang hitung hasilnya" jelas ku untuknya yang bisa nya buat aku emosi trus-trusan.
"Ooh.. oke, awas kau ya kalo gak kau cari!" dibilangnya ayak gitu. Kayak pengancaman dalam pengancaman tuh anak.
"Ya looo. Dah la aku mau tidor dulu, jangan kau bangoni aku sebelum kau dapat tuh rumus dan jalannya" ucapku sambil menguap karna rasa ngantukku semalaman.
"Tidor aja pun kerja kau Put" tak heran sikawan kalau aku tidur pada saat mata pelajaran yang tidak kusukai, termasuk matematika.
Setengah jam kemudian
"Puut, bangon jangan tidur aja kerjaannya. Nih, kau isi jawabannya" ucapnya dengan cara menggoyangkan badanku agar aku terbangun dan menyodorkan tugas yang diajarkan tadi.
"Mck, biseeng" ucapku tanpa sadar dan tanpa melihat Sei berbicara.
"PUUTRIII" jeritnya ke telingaku. Yang membuat telingaku budeg.
"Kyaaaa', bisa gak sih kalo jerit jangan di telinga aku. Mana, sini tugas nya" ucapku dengan nada marah dan tak marah (gimana tu?)
Bel istirahat kedua pun berbunyi
Tuh kelanjutan cerita nya.. ada gesrek nya ya? Atau apala itu. Yang penting happy
Look at the next part ya:)
⏬⏬⏬⏬⏬
