"Ah, gak kok" jawabku sambil memasukkan gadget nya kedalam saku jeans ku tersebut.
"Seriusan?" dia memasang puppy eyes nya kepadaku, tetapi aku tak menghiraukan nya.
"Dah la, habisin tuh makanan sama minuman yang tadi Tyan pesan" aku mengambil alih pembicaraan yang tadi.
~
Flashback on
Aku: eh, aku mimpi lah.
Tyan: apatuh?
Aku: massa aku mimpi kalau au nyuapi Tyan makan di cafe sih.
Tyan: hahahahaa.. ada-ada aja ya mimpi mbem tu.
Aku: eh? Mbem?
Tyan: iya, mulai sekarang aku manggil kamu mbem, karna pipi kamu itu chubby banget.
Aku: astaga.
Tyan: yaudah, besok aku real kan mimpinya ya.
Aku: tapi-
Tyan: gak ada tapi-tapian. Dah malam, tidur ya. Bye mbem
Eh, sebenarnya aku aja yang nulis agak geli dengan kalimat 'mbem' itu. Tapi, ini real ya. Gak rekayasa. Mbem itu panggil sayang dia ke aku KATANYA, tapi gak sering juga ya. Risih dengar nya.
Flashback off
~
Yaah, daripada aku diam-diaman kayak patung berduaan sama Tyan. Mendingan aku cakap-cakap bareng dia.
"Ohya kesini sama siapa?" basa-basi dulu la pertamanya, baru nanti cuuus...
"Eh, itu sama supir kok dianter" jawab dia dengan melihat kearah ku tetapi aku tak melihat kearahnya.
*Hening sejenak
'Oh god, enak banget jadi dia ya. Pergi dianter bareng supir pribadi dan pulang pun dijemput sama supir pribadinya juga. Lah, aku?' ucapku dalam hati tanpa diketahuinya sama sekali.
"Kenapa?" dia memecahkan keheningan tersebut dengan sebuah pertanyaan.
"A--eh, gakpapa kok. Cuma nanya doang, emang gak boleh!" ucapku sinis, padahal kan...
"Kalau Putri? Kesini naik apa?" eh, dia nanya balik ke aku. Yaampun, kepo maximal juga nih anak.
"Eh, gak. Mck, maksudnya gak sama siapa-siapa kok. Alone" diantara gugup, kaku, atau apalah itu namanya aku menjawab pertanyaan nya tadi.
Tapi, sebenarnya aku pergi ke cafe itu sama sahabat aku sendiri, Sei. Dia rela pisah meja bangku sama aku karna dia gak mau ngehancuri pertemuan aku sama Tyan. She is my lovely bestfriend.
"Ooh..-" dia ber-oh ria dengan jawaban aku tadi, dan disambung dengan "-pulang nya naik apa Put?"
Nih ya, kalau boleh kuhancuri gelas ice cream coklat yang tadi aku pesan lah. Sumpah, geram kali aku liat dia lah. BANYAK TANYA!
Tarik nafas dalam-dalam, hembuskan dengan perlahan "gak tau, gak tau mau pulang naik apa" biar agak puasan dia yaudah aku jawab tuh pertanyaan nya dengan 1 nafas sekaligus.
'Kalau Tyan anterin aku sampai rumah, ya gak masalah sih. Eh, tapi Sei? Ah, yasudah la. Aku pulang bareng Sei aja' ucap ku dalam hati dan berharap Tyan menghantarkan ku sampai rumah. Dan, nyatanya--
"Ooh.. yaudah, ntar pulang nya naik taxi aja ya Put. Didepan cafe banyak taxi kok"
Go go go, dont forget to vote and comment nya say.
Maaf ya kalau part ini agak gimana gitu.
See you next part guys, enjoy it :)